Memperingati Pentingnya Kesetaraan Gender di Hari Toleransi Internasional
Citizen News

Perempuan memiliki kontribusi penting dalam perdamaian dan keamanan, meski keterwakilan dan perannya masih terbatas.
Penting untuk mendukung partisipasi & komitmen perempuan dalam proses perdamaian yang berkelanjutan sebelum, selama, & setelah konflik.
Toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan atas keragaman budaya dunia yang kaya, bentuk ekspresi kita, dan cara kita menjadi manusia. Toleransi, kebajikan yang memungkinkan perdamaian, berkontribusi pada penggantian budaya perang menjadi budaya damai.
Di negara-negara terdapat konfilk kekerasan berbasis gender dan kekerasan seksual terjadi dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Perempuan menjadi sasaran langsung untuk melemahkan atau menjatuhkan kubu lawan dan sekaligus korban dari masyarakat patriarkis yang mensubordinasikan perempuan.
Peran Perempuan:
- Agen Perdamaian: Membangun perdamaian jauh lebih berkelanjutan, kreatif, beberapa terkait ketahanan ekonomi dan komunitas
- Tulang Punggung: Bekerja keras mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan komunitasnya saat laki-laki di medan pertempuran
- Kombatan: Terlibat dalam barisan pertempuran .Pantauan Komnas Perempuan
Tahun 2019*
Kesepakatan damai dengan kesetaraan gender meningkat dari 14% pada 1955 menjadi 22%.
• 13% Perempuan menjadi negosiator
• 6% Penekan dalam proses perdamaian yang besar dalam rentang 1992-2019
• Perempuan dalam kesepakatan damai berdampak signifikan dalam melanggengkan perdamaian dalam komunitas atau masyarakat luas.
• Perempuan berkontribusi di negara-negara terdapat konflik di masa pandemik COVID-19 dalam membangun atau mempertahankan perdamaian.
• Representasi perempuan dalam satgas penanganan COVID-19 sebesar 18%
Sumber:
- UNESCO "Declaration of Principles on Tolerance"
- Kemlu "The Crucial Role of Women as Agents of Peace, Tolerance, and Prosperity"
- UN Women
- Komnas Perempuan RI
Penting untuk mendukung partisipasi & komitmen perempuan dalam proses perdamaian yang berkelanjutan sebelum, selama, & setelah konflik.
Toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan atas keragaman budaya dunia yang kaya, bentuk ekspresi kita, dan cara kita menjadi manusia. Toleransi, kebajikan yang memungkinkan perdamaian, berkontribusi pada penggantian budaya perang menjadi budaya damai.
Di negara-negara terdapat konfilk kekerasan berbasis gender dan kekerasan seksual terjadi dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Perempuan menjadi sasaran langsung untuk melemahkan atau menjatuhkan kubu lawan dan sekaligus korban dari masyarakat patriarkis yang mensubordinasikan perempuan.
Peran Perempuan:
- Agen Perdamaian: Membangun perdamaian jauh lebih berkelanjutan, kreatif, beberapa terkait ketahanan ekonomi dan komunitas
- Tulang Punggung: Bekerja keras mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan komunitasnya saat laki-laki di medan pertempuran
- Kombatan: Terlibat dalam barisan pertempuran .Pantauan Komnas Perempuan
Tahun 2019*
Kesepakatan damai dengan kesetaraan gender meningkat dari 14% pada 1955 menjadi 22%.
• 13% Perempuan menjadi negosiator
• 6% Penekan dalam proses perdamaian yang besar dalam rentang 1992-2019
• Perempuan dalam kesepakatan damai berdampak signifikan dalam melanggengkan perdamaian dalam komunitas atau masyarakat luas.
• Perempuan berkontribusi di negara-negara terdapat konflik di masa pandemik COVID-19 dalam membangun atau mempertahankan perdamaian.
• Representasi perempuan dalam satgas penanganan COVID-19 sebesar 18%
Sumber:
- UNESCO "Declaration of Principles on Tolerance"
- Kemlu "The Crucial Role of Women as Agents of Peace, Tolerance, and Prosperity"
- UN Women
- Komnas Perempuan RI