Melihat Para Tukang Bangunan dan Ibu-ibu Saat Pelatihan Retrofitting
Berita Warga

Puluhan Para tukang bangunan dan tokoh masyarakat mengikuti kegiatan pelatihan penguatan rumah aman gempa (Retrofitting) yang di gelar oleh PMI Kota Sukabumi yang bertempat di Kelurahan, kecamatan Baros Kota Sukabumi.
Selain para tukang, dalam pelatihan ini juga diikuti perwakilan kaum ibu agar kelak dapat mengawasi pembangunan kembali rumah mereka.
Hendi (50) warga kampung Sapu lidi 1/9 kelurahan, Kecamatan Baros, dirinya sudah sepuluh tahun menjadi tukang bangunan, namun mengikuti pelatihan model perkuatan bangunan rumah agar aman gempa atau teknik retrofitting adalah sesuatu yang sangat baru bagi dirinya. Selama ini dirinya sudah membuat banyak rumah namun kurang memperhatikan aspek keamanan rumah dan keselamatan agar aman dari gempa. padahal itu penting untuk keamanan pemilik rumahnya.
"Dari pelatihan ini kita bisa lebih tahu bagaimana teknik penguatan untuk rumah yang aman dari gempa dengan cara sederhana, terutama stuktrur bangunan dari mulai Ampik/sopi sopi, stuktur atap, ring balok, dinding pengkaku dan tiang beton,"ujar Hendi
Selain itu, hendi menambahkan dirinya bersama puluhan peserta lainnya bisa mengerahui lebih mendalam dan mempelajari stuktur lubang jendela/pintu, plesteran dan teras.
Menurutnya, dalam pelatihan ini cara yang diajarkannya oleh para pembicara sangat mudah dipahaminya walaupun secara keilmunan pendidikan dirinya bukan yang ahli terutama teknik bangunan.
"Metode pembelajarannya sangat mudah diterima oleh masyarakat awam, melalui pembelajaran dengan buku panduan yang sudah disiapkan untuk seluruh para peserta," kata hendi
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan selama empat hari itu, para tukang bangunan seperti dirinya diharap bisa aktif memberikan informasi kepada masyarakat yang hendak membangun rumah dan merenovasi agar bisa aman dari ancamatan bencana gempabumi
Menurut hendi, yang jadi menarik dari pelatihan ini, selain pembelajarannya dilakukan di dalam kelas, juga dilakukan kunjungan lapangan ke Rumah- rumah warga masyarakat untuk melakukan penilaian dan kajian sederhana kondisi rumah warga
"Dengan dibekali buku panduan retrofitting, kita berkunjung ke rumah warga belajar melakukan penilaian kondisi rumah, kemudian menyampaikan pesan kepada pemilik rumahnya, dan memberikan informasi solusi yang bisa dilakukan atas kondisi rumahnya,"pungkas Hendi
Dalam pelatihan ini juga melibatkan kaum perempuan yaitu ibu rumah tangga yang juga aktifis dari Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang berada di kelurahan Baros. harapannya dengan adanya partisipasi dari kaum ibu -ibu bisa memberikan masukan kepada kepala keluarganya masing masing tentang pentingnya memperhatikan rumah aman gempa sebagai investasi untuk keselamatan keluarganya masa depan
Sementara itu, Arwin Soelaksono, Konsultan Retrofitting dan Kesiapsiagaan Gempa dari Palang Merah Amerika (Amcross) menjelaskan, kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan para tukang bangunan lokal dan tokoh masyarakat perihal teknik penguatan rumah agar aman gempa (Retrofitting) berbasis masyarakat dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi potensi bencana gempabumi
Kegiatan ini merupakan rangkain kegiatan program, sebelumya pernah mengadakan kegiatan yang sama melalui kegiatan pelatihan untuk pelatih (TOT) Retrofitting dan para alumni pelatihannya sekarang bisa mengajarkan kembali kepada peserta lainnya.
Dijelaskannya, Rumah aman gempa secara sederhana adalah rumah yang dibangun mengikuti kaidah ketehnikan dan harmoni dengan alam.
Menurutnya, kondisi saat ini di masyarakat banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa, serta
pengabaian aspek kerentanan dilingkungan masyarakat
"Kondisi saat ini keindahan rumah lebih menjadi prioritas utama dari pada memperhatikan aspek keamanan rumah. Terlebih lagi, kerentanan makin meningkat pada pemukiman padat penduduk perkotaan" katanya.
Menurutnya, saat ini sangatlah penting untuk terus mensosialisikan kepada masyarakat dan para tukang bangunan lokal
Selain para tukang, dalam pelatihan ini juga diikuti perwakilan kaum ibu agar kelak dapat mengawasi pembangunan kembali rumah mereka.
Hendi (50) warga kampung Sapu lidi 1/9 kelurahan, Kecamatan Baros, dirinya sudah sepuluh tahun menjadi tukang bangunan, namun mengikuti pelatihan model perkuatan bangunan rumah agar aman gempa atau teknik retrofitting adalah sesuatu yang sangat baru bagi dirinya. Selama ini dirinya sudah membuat banyak rumah namun kurang memperhatikan aspek keamanan rumah dan keselamatan agar aman dari gempa. padahal itu penting untuk keamanan pemilik rumahnya.
"Dari pelatihan ini kita bisa lebih tahu bagaimana teknik penguatan untuk rumah yang aman dari gempa dengan cara sederhana, terutama stuktrur bangunan dari mulai Ampik/sopi sopi, stuktur atap, ring balok, dinding pengkaku dan tiang beton,"ujar Hendi
Selain itu, hendi menambahkan dirinya bersama puluhan peserta lainnya bisa mengerahui lebih mendalam dan mempelajari stuktur lubang jendela/pintu, plesteran dan teras.
Menurutnya, dalam pelatihan ini cara yang diajarkannya oleh para pembicara sangat mudah dipahaminya walaupun secara keilmunan pendidikan dirinya bukan yang ahli terutama teknik bangunan.
"Metode pembelajarannya sangat mudah diterima oleh masyarakat awam, melalui pembelajaran dengan buku panduan yang sudah disiapkan untuk seluruh para peserta," kata hendi
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan selama empat hari itu, para tukang bangunan seperti dirinya diharap bisa aktif memberikan informasi kepada masyarakat yang hendak membangun rumah dan merenovasi agar bisa aman dari ancamatan bencana gempabumi
Menurut hendi, yang jadi menarik dari pelatihan ini, selain pembelajarannya dilakukan di dalam kelas, juga dilakukan kunjungan lapangan ke Rumah- rumah warga masyarakat untuk melakukan penilaian dan kajian sederhana kondisi rumah warga
"Dengan dibekali buku panduan retrofitting, kita berkunjung ke rumah warga belajar melakukan penilaian kondisi rumah, kemudian menyampaikan pesan kepada pemilik rumahnya, dan memberikan informasi solusi yang bisa dilakukan atas kondisi rumahnya,"pungkas Hendi
Dalam pelatihan ini juga melibatkan kaum perempuan yaitu ibu rumah tangga yang juga aktifis dari Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang berada di kelurahan Baros. harapannya dengan adanya partisipasi dari kaum ibu -ibu bisa memberikan masukan kepada kepala keluarganya masing masing tentang pentingnya memperhatikan rumah aman gempa sebagai investasi untuk keselamatan keluarganya masa depan
Sementara itu, Arwin Soelaksono, Konsultan Retrofitting dan Kesiapsiagaan Gempa dari Palang Merah Amerika (Amcross) menjelaskan, kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan para tukang bangunan lokal dan tokoh masyarakat perihal teknik penguatan rumah agar aman gempa (Retrofitting) berbasis masyarakat dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi potensi bencana gempabumi
Kegiatan ini merupakan rangkain kegiatan program, sebelumya pernah mengadakan kegiatan yang sama melalui kegiatan pelatihan untuk pelatih (TOT) Retrofitting dan para alumni pelatihannya sekarang bisa mengajarkan kembali kepada peserta lainnya.
Dijelaskannya, Rumah aman gempa secara sederhana adalah rumah yang dibangun mengikuti kaidah ketehnikan dan harmoni dengan alam.
Menurutnya, kondisi saat ini di masyarakat banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa, serta
pengabaian aspek kerentanan dilingkungan masyarakat
"Kondisi saat ini keindahan rumah lebih menjadi prioritas utama dari pada memperhatikan aspek keamanan rumah. Terlebih lagi, kerentanan makin meningkat pada pemukiman padat penduduk perkotaan" katanya.
Menurutnya, saat ini sangatlah penting untuk terus mensosialisikan kepada masyarakat dan para tukang bangunan lokal