melawan lapar bersama BEKASI MENOLAK LAPAR

awal-awal memasuki tahun 2020 kita disuguhkan kabar yang memilukan. Mulai dari kabar banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya, anak-anak entah kapan mulai kembali bersekolah, usaha-usaha yang gulung tikar karena sepinya order atau pengunjung, sampai beberapa kali terdengar ada yang menghabisi nyawanya sendiri karena tidak kuat menghadapi tekanan hidup yang begitu dahsyat. Sungguh luar biasa memang dampak keadaan yang terjadi saat ini. Padahal kalau semua orang mau membuka pikiran, benang merah keadaan yang berkepanjangan yang kita rasakan adalah fitnah. Sayangnya nggak banyak orang mau menelaah kedaan saat ini. Mereka lebih memilih menyudutkan orang-orang yang yang tidak taat aturan. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah kita sedang tunduk pada sistem yang salah. Harusnya sistemnya yang di ubah.
Melihat orang-orang yang terdampak keadaan saat ini, orang-orang di jalanlah yang paling merasakan dampaknya. Makin hari terlihat makin banyak orang yang mencoba mencari peruntungan di jalan. Karena bisa jadi sebagian orang-orang yang di jalan dahulunya bekerja. Lalu terkena PHK. Mungkin menurut mereka jalanan merupakan alternatif terbaik untuk mencari rezeki. Karena di jalanlah manusia-manusia dipertemukan dengan berbagai kebutuhannya.
Melihat situasi tersebut akhirnya saya memutuskan membuat gerakan kecil yang bernama BEKASI MENOLAK LAPAR. Kemudian ide tersebut saya beritahu ke teman-teman. Seperti yang sudah-sudah, ide tersebut direspon dengan baik.
Hal yang saya tekankan ke kawan-kawan mengenai kegiatan bagi-bagi makanan di jalan bahwa kolektif atau bahasa tradisionalnya udunan dilakukan bersifat seadanya. Dan nggak mesti pemberian berdasarkan besaran nominal uang, tapi bisa juga dengan logistik apapun yang memenuhi kebutuhan bagi-bagi pangan. Mengingat yang namanya uang, hari-hari ini kebanyakan orang perhitungan untuk mengeluarkan karena berbagai pertimbangan.

Ide yang mengatasnamakan Bekasi Menolak Lapar saya sounding-kan secara luas. Alhamdulillah direspon sangat baik oleh beberapa komunitas dan individu. Sehingga ketika ide tersebut baru dimulai, hampir dari setiap sisi Bekasi mempunyai andil untuk berkontribusi menyebarkan bungkusan nasi. Karena harapan dari gerakan Bekasi Menolak Lapar agar masing-masing wilayah di Bekasi bisa mewakili kegiatan bagi-bagi pangan. Sehingga orang-orang yang ada di jalanan di berbagai wilayah Bekasi terpenuhi kebutuhan makanannya.
Dua komunitas solid yang mendukung ialah Punkajian dan Bekasi Kolektif. Lainnya ada dari salah satu Distro yaitu Melting People, serta support individual dari kawan yang bernama Olga. Dari wilayah tempat saya tinggal selain kawan-kawan, juga melibatkan ibu-ibu sekitar untuk turut serta memasak dari bahan baku yang saya berikan.
Alhamdulillah suatu hal yang tak terduga-duka terealisasikan. Yang awalnya saya ingin memberikan ongkos untuk memasakkan, malah ditolak karena para ibu-ibu juga mempunyai pikiran yang kurang lebih sefrekuensi. Bedanya mereka menginginkan pembagiduaan nasi bungkus dilakukan pada hari Jum’at atau biasa dimana-mana disebut Jum’at berkah.di
khususkan
Berangkat dari persinergian bersama ibu-ibu sekitar, maka dimulailah gerakan sederhana Bekasi Menolak Lapar. Awalnya pembagian nasi bungkus dilakukan hari apa saja berubahA-ubah snietiap pekannya. namun sekarang pembagian makanan dilakukan dua minggu sekali dan dikhususkan pada hari jum"at. Rute yang dibagikan di sekitar wilayah Bekasi Utara yang tidak jauh dari Kampung Baru.

kini Bekasi menolak lapar sudah memasuki tahun ke dua. Alhamdulillah porsi nasi bungkus yang dibagikan kini terus bertambah serta partisipasi juga terus datang dari berbagai lini. baik dari lingkungan ibu-ibu sekitar maupun dari kawan-kawan komunitas, maupun kawan yang membantu dari latar belakang personal atau Individu.

#ayomenulis