Manfaat Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga
Citizen News
Limbah rumah tangga adalah bahan sisa yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga dalam bentuk limbah organik dan anorganik yang belum memiliki nilai ekonomis. Contoh limbah rumah tangga organik yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman diantaranya yaitu limbah sisa makanan, limbah sayuran, air cucian beras, air cucian ikan dan daging, air kurasan kolam ikan, urine ternak, dll. Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak dimanfaatkan dengan bijak berpotensi mencemari lingkungan karena menimbulkan bau busuk dan mengganggu kesehatan.
Kompos Limbah makanan dan sayuran mengandung karbohidrat, mineral, nitrogen, fosfor, kalium yang baik untuk tanaman dan dapat memacu perkembangan mikroorganisme pada tanah. Pengomposan limbah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan limbah makanan dan sayuran ke dalam satu wadah besar dengan menambahkan dekomposer dan tetes tebu/gula merah serta sedikit pupuk kandang selama 5-6 minggu. Kompos jadi apabila limbah tersebut berubah menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah.
Air cucian beras mengandung karbohidrat yang baik untuk tanaman.Tidak hanya air cucian beras, air bekas cucian ikan, daging ayam serta sapi juga sangat bermanfaat. Terdapat kandungan nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang diperlukan tanaman. Kedua air cucian ini dapat disiram langsung ke tanaman atau sebagai POC dengan cara difermentasi 7 hari terlebih dahulu menggunakan dekomposer.
Air kurasan kolam ikan terlebih yang sudah berwarna hijau, memiliki kandungan nitrogen dan fosfor yang baik untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kandungan nitrogen pada air kolam ikan dapat merangsang pertumbuhan pada tanaman khususnya pada batang, cabang, dan daun.
Urine atau kencing ternak mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan mineral lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran ternak padat. Urine ternak dapat dimanfaatkan sebagai POC dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang baik untuk tanaman. Urine ternak difermentasi terlebih dahulu selama 14 hari dengan bioaktivator dan ditambah tetes tebu/gula merah baru dapat diaplikasikan pada tanaman.
Pemanfaatan limbah rumah tangga sangat mudah dipraktikkan dan sangat mudah diaplikasan. Selain itu limbah rumah tangga juga mudah didapatkan khususnya di Kampung Rukti Basuki, Kec. Rumbia, Kab. Lampung Tengah sehingga dapat dijadikan alternatif pupuk organik dan mengurangi penumpukan limbah rumah tangga.
Penulis: Mega Silvia Fitrianti, S.P. (Kementerian Pertanian RI)
Kompos Limbah makanan dan sayuran mengandung karbohidrat, mineral, nitrogen, fosfor, kalium yang baik untuk tanaman dan dapat memacu perkembangan mikroorganisme pada tanah. Pengomposan limbah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan limbah makanan dan sayuran ke dalam satu wadah besar dengan menambahkan dekomposer dan tetes tebu/gula merah serta sedikit pupuk kandang selama 5-6 minggu. Kompos jadi apabila limbah tersebut berubah menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah.
Air cucian beras mengandung karbohidrat yang baik untuk tanaman.Tidak hanya air cucian beras, air bekas cucian ikan, daging ayam serta sapi juga sangat bermanfaat. Terdapat kandungan nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang diperlukan tanaman. Kedua air cucian ini dapat disiram langsung ke tanaman atau sebagai POC dengan cara difermentasi 7 hari terlebih dahulu menggunakan dekomposer.
Air kurasan kolam ikan terlebih yang sudah berwarna hijau, memiliki kandungan nitrogen dan fosfor yang baik untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kandungan nitrogen pada air kolam ikan dapat merangsang pertumbuhan pada tanaman khususnya pada batang, cabang, dan daun.
Urine atau kencing ternak mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan mineral lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran ternak padat. Urine ternak dapat dimanfaatkan sebagai POC dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang baik untuk tanaman. Urine ternak difermentasi terlebih dahulu selama 14 hari dengan bioaktivator dan ditambah tetes tebu/gula merah baru dapat diaplikasikan pada tanaman.
Pemanfaatan limbah rumah tangga sangat mudah dipraktikkan dan sangat mudah diaplikasan. Selain itu limbah rumah tangga juga mudah didapatkan khususnya di Kampung Rukti Basuki, Kec. Rumbia, Kab. Lampung Tengah sehingga dapat dijadikan alternatif pupuk organik dan mengurangi penumpukan limbah rumah tangga.
Penulis: Mega Silvia Fitrianti, S.P. (Kementerian Pertanian RI)