LIVE: HARI SANTRI INDONESIA
Berita Warga

DIKPORA KLU - Bapak Kadis Dikpora Klu diwawancarai secara live di RRI Mataram, dalam rangka Hari santri nasional. Materi yang disampaikan Bapak Fauzan Fuad selaku Kadis fokus pada potensi pondok dan sejarah Hari Santri Nasional.
Di Kabupaten Lombok Utara sendiri terdapat 25 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 2552 orang. Terdapat 35 Madrasah Ibtidaiyah, 56 Madrasah Tsanawiyah dan 20 Madrasah Aliyah. Hal ini menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap pendidikan madrasah.
Dalam upaya membangun kualitas pendidikan di Lombok Utara, Pemerintah Dasrah melalui Dikpora memutuskan untuk menganut sistem pendidikan berkeadilan. Sistem ini memberikan perlakuan yang sama untuk sekolah dan madrasah. Pengembngan sistem ini juga untuk menjawab isu dunia tentang implementasi education for all.
Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari santri nasional untuk menghormati Hadratusysyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri NU, yang memaklumatkan fatwa tersohor dengan sebutan Resolusi Jihad. Resolusi ini berhasil dgn indah menginspirasi para santri untuk berjihad melawan Belanda pada 10 November 1945 di Surabaya. Kaum santri merupakan representasi Bangsa Pribumi dan kalangan pesantren yang sangat berjasa membawa bangsa ini menegaskan Kemerdekaan melalui Resolusi Jihad. Inti Resolusi Jihad adalah fardlu 'ain (wajib) membela setiap jengkal tanah dari penjajah Belanda.
Pada era Kemerdekaan ini santri telah mengambil peran aktif pada segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut catatan Kemenag RI, hanya 10 % yang mengambil peran sebagai tokoh2 Agama, selebihnya banyak yang menjadi pengusaha sukses, akademisi, tokoh2 politik dan berbagai bidang lainnya. Di pulau Lombok semua Bupati dan walikita adalah alumni santri. Bupati Lombok Timur Sukisman Azmi, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Bupati Lombok Tengah Suhali FT, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh. Juga Bupati Lombok Utara.
Wakil Presiden kita pun, seorang santri.
Salam Hari Santri
Mari damaikan hati
Di Kabupaten Lombok Utara sendiri terdapat 25 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 2552 orang. Terdapat 35 Madrasah Ibtidaiyah, 56 Madrasah Tsanawiyah dan 20 Madrasah Aliyah. Hal ini menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap pendidikan madrasah.
Dalam upaya membangun kualitas pendidikan di Lombok Utara, Pemerintah Dasrah melalui Dikpora memutuskan untuk menganut sistem pendidikan berkeadilan. Sistem ini memberikan perlakuan yang sama untuk sekolah dan madrasah. Pengembngan sistem ini juga untuk menjawab isu dunia tentang implementasi education for all.
Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari santri nasional untuk menghormati Hadratusysyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri NU, yang memaklumatkan fatwa tersohor dengan sebutan Resolusi Jihad. Resolusi ini berhasil dgn indah menginspirasi para santri untuk berjihad melawan Belanda pada 10 November 1945 di Surabaya. Kaum santri merupakan representasi Bangsa Pribumi dan kalangan pesantren yang sangat berjasa membawa bangsa ini menegaskan Kemerdekaan melalui Resolusi Jihad. Inti Resolusi Jihad adalah fardlu 'ain (wajib) membela setiap jengkal tanah dari penjajah Belanda.
Pada era Kemerdekaan ini santri telah mengambil peran aktif pada segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut catatan Kemenag RI, hanya 10 % yang mengambil peran sebagai tokoh2 Agama, selebihnya banyak yang menjadi pengusaha sukses, akademisi, tokoh2 politik dan berbagai bidang lainnya. Di pulau Lombok semua Bupati dan walikita adalah alumni santri. Bupati Lombok Timur Sukisman Azmi, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Bupati Lombok Tengah Suhali FT, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh. Juga Bupati Lombok Utara.
Wakil Presiden kita pun, seorang santri.
Salam Hari Santri
Mari damaikan hati