Layanan Dispendukcapil Jember
Citizen News

Pada tahun 2018-2019 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember selalu mencatat hasil yang kurang baik. Mulai dari kasus korupsi, dan lain-lain.
Antrean panjang hampir terjadi setiap hari untuk mengurus administrasi kependudukan. Banyaknya warga yang datang, bahkan dari pelosok desa menyebabkan panjangnya antrean di kantor dispendukcapil Jember.
Tak jarang, beberapa warga mengeluhkan antrean yang cukup panjang tersebut hanya untuk mengurus administrasi penduduk.
Peristiwa carut marutnya pelayanan administrasi kependudukan di Jember ini tak luput dari sorotan pengamat kebijakan publik Universitas Jember yaitu Rachman Hidayat.
Dilansir dari Jatimpos.id, Rachman Hidayat mengatakan "carut marutnya pelayanan administrasi penduduk di dispendukcapil kabupaten Jember karena terjadinya sentralisasi pelayanan hingga menyebabkan antrean yang panjang dan menumpuk di kantor dispendukcapil Jember, padahal banyak daerah yang melakukan desentralisasi pelayanan publik untuk memberikan kemudahan masyarakat”, ujarnya.
Dilansir juga dari ugm.ac.id, pada tahun 2021 Dispendukcapil Jember mendapatkan anugerah sebagai dinas dengan Pelayanan Administrasi Kependudukan terbaik ke-2 di Indonesia.
Peningkatan prestasi yang signifikan ini mendorong tim mahasiswa UGM yang tergabung dalam PKM-RSH Kemenristekdiksi untuk melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada pemangku kepentingan di dinas tersebut.
Selain itu, dilansir juga dari kompas.tv kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember membuka pelayanan darurat. Layanan tersebut cukup membantu masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial covid-19, namun belum mempunyai KTP elektronik.
Hal tersebut cukup mengangkat nama baik Dispendukcapil yang selama ini dipandang kurang baik dalam melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan.
#atmago_jurnaliswargasuwarsuwir
Antrean panjang hampir terjadi setiap hari untuk mengurus administrasi kependudukan. Banyaknya warga yang datang, bahkan dari pelosok desa menyebabkan panjangnya antrean di kantor dispendukcapil Jember.
Tak jarang, beberapa warga mengeluhkan antrean yang cukup panjang tersebut hanya untuk mengurus administrasi penduduk.
Peristiwa carut marutnya pelayanan administrasi kependudukan di Jember ini tak luput dari sorotan pengamat kebijakan publik Universitas Jember yaitu Rachman Hidayat.
Dilansir dari Jatimpos.id, Rachman Hidayat mengatakan "carut marutnya pelayanan administrasi penduduk di dispendukcapil kabupaten Jember karena terjadinya sentralisasi pelayanan hingga menyebabkan antrean yang panjang dan menumpuk di kantor dispendukcapil Jember, padahal banyak daerah yang melakukan desentralisasi pelayanan publik untuk memberikan kemudahan masyarakat”, ujarnya.
Dilansir juga dari ugm.ac.id, pada tahun 2021 Dispendukcapil Jember mendapatkan anugerah sebagai dinas dengan Pelayanan Administrasi Kependudukan terbaik ke-2 di Indonesia.
Peningkatan prestasi yang signifikan ini mendorong tim mahasiswa UGM yang tergabung dalam PKM-RSH Kemenristekdiksi untuk melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada pemangku kepentingan di dinas tersebut.
Selain itu, dilansir juga dari kompas.tv kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember membuka pelayanan darurat. Layanan tersebut cukup membantu masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial covid-19, namun belum mempunyai KTP elektronik.
Hal tersebut cukup mengangkat nama baik Dispendukcapil yang selama ini dipandang kurang baik dalam melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan.
#atmago_jurnaliswargasuwarsuwir