Kreativitas Warga RT 43 Kampung Keparakan Lor, Tumbuh dalam Pandemi Covid-19
Berita Warga

Masa pandemi Covid-19 bagi warga RT 43 RW 09, Kampung Keparakan Lor, Kel. Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta memberikan hikmah tersendiri. Selain tetap menjaga protokol kesehatan, juga melakukan kegiatan positif untuk menghilangkan kejenuhan dalam masa stay at home dan masa tanggap darurat Covid yang dikeluarkan oleh Pemerintah DIY.
Kampung Keparakan Lor, yang dideklarasikan sebagai kampung kuliner, menjadi perhatian khusus bagi Ketua RT 43 untuk meningkatkan pendapatan ekonomi bagi warganya, khususnya dalam masa pandemi Covid-19.
Menghiasi sudut dinding gang, dengan berbagai lukisan 3D, dilakukan warga secara bergotong royong. Lukisan yang bervariasi tersebut dijadikan spot foto selfie, baik sendiri maupun bersama keluarga. Selain itu, agar tampilan setiap rumah lebih menarik dan menghilangkan rasa jenuh warga.
Tidak hanya lukisan di mulut gang, jalan kampung maupun dinding rumah warga, namun tumbuh semangat untuk menyediakan kuliner. Tidak kurang 20 warga yang memiliki kemampuan membuat makanan trandisional, snack dan beraneka masakan lainnya.
“Potensi warga dengan makanan dan minuman tersebut, yang dipadukan lingkungan bersih dengan lukisan 3D menjadi daya tarik tersendiri bagi warga di luar RT 43”, kata Ketua RT 43, Bambang Satriyo saat sharing potensi wilayah bersama Forum Gandeng Gendong (Gage) Kota Yogyakarta, Rabu (15/07/2020)
Lebih lanjut dia menjelaskan, lukisan untuk spot selfie ini dikerjakan sekitar empat bulan selama pandemi Covid-19. Siapapun boleh selfie dan menikmati sensasi di wilayah RT 34. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan ibu-ibu dengan sharing bersama Chef Purnomo, yang difasilitasi oleh Bidang Pemberdayaan (PM) Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA).
Chef Purnomo yang berpengalaman sebagai juri masak internasional, berbagi pengalaman dengan warga RT 43. Beberapa catatan yang disampaikan oleh Chef Purnomo (1) jaga kualitas masakan; (2) jaga resep yang sudah dirasakan enak dan jangan mengurangi komposisinya; dan (3) jaga kebersihan dan kesehatan masakan, dengan pengemasan (packaging) yang higienis.
“Packaging penting, pakai siler dan plastik tebal, ada merk dan jangan di steples”, lanjut chief Purnomo.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi turut hadir dan berbaur dengan warga. Disamping memotivasi warga tentang pentingnya menjaga kesehatan dimasa Covid-19, khususnya mematuhi protokol kesehatan, juga semangat gandeng gendong untuk kemajuan wilayah.
"Bergandengan dan bergendongan sebagai kekuatan untuk memajukan kampung", pesan Heroe Poerwadi yang juga sebagai Ketua Harian Pengamanan Covid-19. (KangRozaq)
#Keparakan
#AbdulRazaq
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat
Kampung Keparakan Lor, yang dideklarasikan sebagai kampung kuliner, menjadi perhatian khusus bagi Ketua RT 43 untuk meningkatkan pendapatan ekonomi bagi warganya, khususnya dalam masa pandemi Covid-19.
Menghiasi sudut dinding gang, dengan berbagai lukisan 3D, dilakukan warga secara bergotong royong. Lukisan yang bervariasi tersebut dijadikan spot foto selfie, baik sendiri maupun bersama keluarga. Selain itu, agar tampilan setiap rumah lebih menarik dan menghilangkan rasa jenuh warga.
Tidak hanya lukisan di mulut gang, jalan kampung maupun dinding rumah warga, namun tumbuh semangat untuk menyediakan kuliner. Tidak kurang 20 warga yang memiliki kemampuan membuat makanan trandisional, snack dan beraneka masakan lainnya.
“Potensi warga dengan makanan dan minuman tersebut, yang dipadukan lingkungan bersih dengan lukisan 3D menjadi daya tarik tersendiri bagi warga di luar RT 43”, kata Ketua RT 43, Bambang Satriyo saat sharing potensi wilayah bersama Forum Gandeng Gendong (Gage) Kota Yogyakarta, Rabu (15/07/2020)
Lebih lanjut dia menjelaskan, lukisan untuk spot selfie ini dikerjakan sekitar empat bulan selama pandemi Covid-19. Siapapun boleh selfie dan menikmati sensasi di wilayah RT 34. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan ibu-ibu dengan sharing bersama Chef Purnomo, yang difasilitasi oleh Bidang Pemberdayaan (PM) Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA).
Chef Purnomo yang berpengalaman sebagai juri masak internasional, berbagi pengalaman dengan warga RT 43. Beberapa catatan yang disampaikan oleh Chef Purnomo (1) jaga kualitas masakan; (2) jaga resep yang sudah dirasakan enak dan jangan mengurangi komposisinya; dan (3) jaga kebersihan dan kesehatan masakan, dengan pengemasan (packaging) yang higienis.
“Packaging penting, pakai siler dan plastik tebal, ada merk dan jangan di steples”, lanjut chief Purnomo.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi turut hadir dan berbaur dengan warga. Disamping memotivasi warga tentang pentingnya menjaga kesehatan dimasa Covid-19, khususnya mematuhi protokol kesehatan, juga semangat gandeng gendong untuk kemajuan wilayah.
"Bergandengan dan bergendongan sebagai kekuatan untuk memajukan kampung", pesan Heroe Poerwadi yang juga sebagai Ketua Harian Pengamanan Covid-19. (KangRozaq)
#Keparakan
#AbdulRazaq
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat