KIRANA: Kader Kesehatan Sistem Reproduksi dan Anti-Kekerasan Seksual, Inisiasi KKN UGM 2024
Berita Warga

Mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU melakukan pembentukan kader kesehatan sistem reproduksi dan anti-kekerasan seksual di Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta bersama Ibu-Ibu PKK. Kelompok kader yang diberi nama ‘KIRANA’ ini berisi 14 ibu-ibu PKK dan nantinya akan mengkampanyekan kesadaran terkait kesehatan sistem reproduksi dan anti-kekerasan seksual, termasuk kesadaran mengenai penyakit kanker payudara dan serviks, siklus menstruasi abnormal, dan gejala menopause. Nantinya kampanye akan dilakukan setiap pertemuan ibu-ibu PKK.
Perekrutan kader diawali dengan need assessment menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM secara door-to-door. Need Assessment ini dilakukan untuk menggali masalah kesehatan sistem reproduksi yang dialami oleh warga Kelurahan Patehan.
Selanjutnya, anggota-anggota diundang untuk mengikuti pelatihan kader. Pelatihan kader yang dilakukan Minggu (05/05/2024) dilakukan agar wawasan dan kemampuan mengenai kesehatan sistem reproduksi, termasuk cara melakukan pemeriksaan kanker payudara sendiri (SADARI), tanda bahaya pada siklus menstruasi, serta alur pelaporan kekerasan seksual yang nantinya akan dikampanyekan kepada warga-warga lain. Tiap anggota diberikan leaflet sebagai guide book berisi informasi .padat mengenai kesehatan sistem reproduksi sebagai bekal dalam melakukan tugasnya.
Tidak hanya mengenai kesehatan sistem reproduksi, dalam pelatihan tersebut terdapat materi mengenai sumbu filosofi Yogyakarta yang saat ini sudah dikukuhkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO. Sumbu filosofi Yogyakarta yang merupakan perwujudan kehidupan manusia sejak kelahiran sampai meninggal, mengandung aspek “Sangkan” yang berkaitan dengan kelahiran, sehingga harus diwujudkan dalam kehidupan salah satunya dengan mengenal baik kesehatan sistem reproduksi.
Salah satu anggota, Ibu Nunik dari RW 10, menyampaikan bahwa perlu dilakukan perekrutan kader selanjutnya, “Masalah-masalah kesehatan sistem reproduksi banyak dialami oleh wanita-wanita usia siap menikah. Harapannya seiring berjalannya waktu, wanita-wanita usia tersebut akan tertarik menjadi anggota kader,” pungkasnya.
Pendampingan kader dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 jurusan Profesi Kedokteran, Rania Belva Syafitri, melalui pertemuan tatap muka maupun melalui whatsapp. Kader didorong untuk belajar lebih jauh terkait kesehatan sistem reproduksi dan kekerasan seksual agar dapat lebih baik menjalankan tugasnya.
Perekrutan kader diawali dengan need assessment menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM secara door-to-door. Need Assessment ini dilakukan untuk menggali masalah kesehatan sistem reproduksi yang dialami oleh warga Kelurahan Patehan.
Selanjutnya, anggota-anggota diundang untuk mengikuti pelatihan kader. Pelatihan kader yang dilakukan Minggu (05/05/2024) dilakukan agar wawasan dan kemampuan mengenai kesehatan sistem reproduksi, termasuk cara melakukan pemeriksaan kanker payudara sendiri (SADARI), tanda bahaya pada siklus menstruasi, serta alur pelaporan kekerasan seksual yang nantinya akan dikampanyekan kepada warga-warga lain. Tiap anggota diberikan leaflet sebagai guide book berisi informasi .padat mengenai kesehatan sistem reproduksi sebagai bekal dalam melakukan tugasnya.
Tidak hanya mengenai kesehatan sistem reproduksi, dalam pelatihan tersebut terdapat materi mengenai sumbu filosofi Yogyakarta yang saat ini sudah dikukuhkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO. Sumbu filosofi Yogyakarta yang merupakan perwujudan kehidupan manusia sejak kelahiran sampai meninggal, mengandung aspek “Sangkan” yang berkaitan dengan kelahiran, sehingga harus diwujudkan dalam kehidupan salah satunya dengan mengenal baik kesehatan sistem reproduksi.
Salah satu anggota, Ibu Nunik dari RW 10, menyampaikan bahwa perlu dilakukan perekrutan kader selanjutnya, “Masalah-masalah kesehatan sistem reproduksi banyak dialami oleh wanita-wanita usia siap menikah. Harapannya seiring berjalannya waktu, wanita-wanita usia tersebut akan tertarik menjadi anggota kader,” pungkasnya.
Pendampingan kader dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 jurusan Profesi Kedokteran, Rania Belva Syafitri, melalui pertemuan tatap muka maupun melalui whatsapp. Kader didorong untuk belajar lebih jauh terkait kesehatan sistem reproduksi dan kekerasan seksual agar dapat lebih baik menjalankan tugasnya.