KETIKA KESEWENANG-WENANGAN MENJADI HAL YANG BIASA
Berita Warga

Merujuk kepada Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), sewenang – wenang berarti tidak mengindahkan hak orang lain; dengan semau-maunya; dengan kuasa sendiri.
Dalam hukum, kesewenang-wenangan dapat diartikan sebagai penggunaan wewenang (hak dan kekuasaan untuk bertindak) melebihi yang seharusnya dilakukan. Kesewenang-wenangan dapat terjadi dimana saja , tidak terkecuali di dunia pekerjaan, contoh yang umum nya tejadi kesewenang-wenangan atasan terhadap bawahan.
Dalam dunia pekerjaan sudah pasti mempunyai tata peraturan dan hukum yang jelas , misal nya jika melakukan pelangaran ada tahap-tahap dan prosedur yang harus di tempuh ,sehingga akan lahir keputusan yang objektif. Namun bagi sebagian orang karena kepentingan tertentu atau desakan pihak tertentu , maka prosedur tersebut tidak lagi berlaku alias terobos saja yang penting tujuan tercapai . Bahkan kebenaran yang sudah jelas nyata ada , bisa tak terlihat atau pura-pura tak terlihat.
Saling menjatuhkan dalam dunia pekerjaan sepertinya sudah menjadi hal yang biasa , dan benar nyata ada nya. Dengan berbagai cara orang akan menempuh jalan untuk memuluskan niat nya . Saling melaporkan dengan membawa bukti yang menurut masing-masing pihak sahih . Atau menjatuhkan salah satu pihak dengan membunuh karakter melalui fitnah, merekayasa peristiwa sehingga terlihat nyata benar terjadi dan masih banyak lagi cara kotor lain yang dilakukan untuk memenuhi ambisi dan keinginan.
Lebih parah nya jika yang menerima laporan tidak menggunakan prinsip TABAYYUN .
Kata tabayyun berasal dari bahasa Arab, yaitu tabayyana-yatabayyanuu-tabayyanan yang berarti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Bentuk Tabayyun bisa dilakukan dengan cara mendengarkan secara langsung dari orang atau kedua belah pihak yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama, atau dengan cara memusatkan perhatian dengan baik, dan merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas
Tabayyun merupakan salah satu akhlak mulia dan prinsip penting dalam menjaga keharmonisan dalam pergaulan sosial. Islam menganjurkan muslim agar senantiasa bersikap tabayyun untuk menghindari diri dari tindakan yang menimbulkan fitnah .
Jika tidak menerapkan prinsip tersebut maka yang terjadi adalah kesewenang-wenangan dan ketidak adilan karena hanya mendengarkan satu pihak , dan pada akhirnya akan merugikan orang lain akibat pengambil keputusan yang salah. Itulah mengapa kita harus sangat berhati- hati dalam memutuskan suatu perkara dan melihat secara objektif bukan atas dasar kedekatan terhadap satu pihak atau salam tempel amplop . Sehingga apapun itu maka keputusan yang kita ambil atas dasar keadilan dan objektif serta dapat dipertanggung jawabkan kelak.
Akhir kata berikut kutipan
Surah Al-Ma"idah Ayat 8
"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Semoga kita semua dapat berlaku adil dan selalu mengedepan kan Tabayyun dengan mencari informasi yang sejelas jelas nya sehingga kita tidak merugikan kehidupan orang lain, karena sejati nya , setiap kita kelak akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah . Mari kita bersama merefleksi diri, sudahkah kita bertabayyun dalam menghadapi setiap masalah???
Walalahualam Bissawab.
Dalam hukum, kesewenang-wenangan dapat diartikan sebagai penggunaan wewenang (hak dan kekuasaan untuk bertindak) melebihi yang seharusnya dilakukan. Kesewenang-wenangan dapat terjadi dimana saja , tidak terkecuali di dunia pekerjaan, contoh yang umum nya tejadi kesewenang-wenangan atasan terhadap bawahan.
Dalam dunia pekerjaan sudah pasti mempunyai tata peraturan dan hukum yang jelas , misal nya jika melakukan pelangaran ada tahap-tahap dan prosedur yang harus di tempuh ,sehingga akan lahir keputusan yang objektif. Namun bagi sebagian orang karena kepentingan tertentu atau desakan pihak tertentu , maka prosedur tersebut tidak lagi berlaku alias terobos saja yang penting tujuan tercapai . Bahkan kebenaran yang sudah jelas nyata ada , bisa tak terlihat atau pura-pura tak terlihat.
Saling menjatuhkan dalam dunia pekerjaan sepertinya sudah menjadi hal yang biasa , dan benar nyata ada nya. Dengan berbagai cara orang akan menempuh jalan untuk memuluskan niat nya . Saling melaporkan dengan membawa bukti yang menurut masing-masing pihak sahih . Atau menjatuhkan salah satu pihak dengan membunuh karakter melalui fitnah, merekayasa peristiwa sehingga terlihat nyata benar terjadi dan masih banyak lagi cara kotor lain yang dilakukan untuk memenuhi ambisi dan keinginan.
Lebih parah nya jika yang menerima laporan tidak menggunakan prinsip TABAYYUN .
Kata tabayyun berasal dari bahasa Arab, yaitu tabayyana-yatabayyanuu-tabayyanan yang berarti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Bentuk Tabayyun bisa dilakukan dengan cara mendengarkan secara langsung dari orang atau kedua belah pihak yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama, atau dengan cara memusatkan perhatian dengan baik, dan merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas
Tabayyun merupakan salah satu akhlak mulia dan prinsip penting dalam menjaga keharmonisan dalam pergaulan sosial. Islam menganjurkan muslim agar senantiasa bersikap tabayyun untuk menghindari diri dari tindakan yang menimbulkan fitnah .
Jika tidak menerapkan prinsip tersebut maka yang terjadi adalah kesewenang-wenangan dan ketidak adilan karena hanya mendengarkan satu pihak , dan pada akhirnya akan merugikan orang lain akibat pengambil keputusan yang salah. Itulah mengapa kita harus sangat berhati- hati dalam memutuskan suatu perkara dan melihat secara objektif bukan atas dasar kedekatan terhadap satu pihak atau salam tempel amplop . Sehingga apapun itu maka keputusan yang kita ambil atas dasar keadilan dan objektif serta dapat dipertanggung jawabkan kelak.
Akhir kata berikut kutipan
Surah Al-Ma"idah Ayat 8
"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Semoga kita semua dapat berlaku adil dan selalu mengedepan kan Tabayyun dengan mencari informasi yang sejelas jelas nya sehingga kita tidak merugikan kehidupan orang lain, karena sejati nya , setiap kita kelak akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah . Mari kita bersama merefleksi diri, sudahkah kita bertabayyun dalam menghadapi setiap masalah???
Walalahualam Bissawab.