KEMANTREN KOTAGEDE PERHATIKAN UMKM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAJAT
Citizen News

Kecamatan atau Kematren Kotagede Yogyakarta sebaiknya lebih memperhatikan UMKM, dengan cara membuat regulasi yang mempercepat pengembangan UMKM seperti mempermudah proses perizinannya. Selain itu juga regulasi tentang penyaluran bantuan pemerintah untuk UMKM, harus diterapkan dan dikawal dengan baik sehingga bantuan menjadi lebih tepat sasaran.
Demikian kesimpulan hadil penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Matematiks Universitas Ahmad Dahlan UAD Yogyakarta, yang bertajuk *Pengembangan Platform promosi UMKM dalam rangka mendukung kegiatan Kotagede Smart District*.
Tim dosen UAD yang terdiri dari Dr. Sugiyarto Surono, Yudi Ari Adi dan Nursyiva Irdalinda ini mengemukakan, Kotagefe adalah salah satu kemantren yang memiliki UMKM yang banyak bergerak dibidang kerajinan dan kuliner. Menurut data yang ada di kemantren kotagede, jumlahnya mencapai 497 buah. Dari jumlah sebanyak itu, sebagian besar memiliki usaha kurang dari Rp 250 juta. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM tidak hanya berasal dari kalangan menengah keatas, namun dapat diciptakan oleh kalangan menengah kebawah. Hasil analisis korelasi pearson diperoleh jorelasi sebesar 0,2261. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan memiliki koreladi yang lemah terhadap modal usaha atau jenus pendidikan memiliki korelasi yang lemah terhadap modal usaha atau jenis usaha yang dilakukan.
"Oleh karena itulah pemerintah kecamatan atau kemantren Kotagede lhususnya, harus fokys untuk membina, mengembangkan dan mempermudah UMKM yang ada di wilayahnya," tegas Dr. Sugiyarto Surono, koordinator peneliti dari Matematika UAD Yogyakarta.
Dikatakan juga, dalam upaya mempromosikan dan mempublikasikan produk-produk yang afa di Kemantren Kotagede dan menunjang program Kotagede menuju Smart Fistrict, maka diperlukan sebuah platform atau website kgusus untuk menampilkan seluruh UMKM. Platform yang dibuat memuat pelaku UMKM dan produk yang dihasilkan, juga memberikan fasilitas peta lokasi keberadaan pelaku UMKM di wilayah. Selain untuk media promosi dan publikasi, platform yang telah dibuat mempermudah pendataan UMKM.
Demikian kesimpulan hadil penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Matematiks Universitas Ahmad Dahlan UAD Yogyakarta, yang bertajuk *Pengembangan Platform promosi UMKM dalam rangka mendukung kegiatan Kotagede Smart District*.
Tim dosen UAD yang terdiri dari Dr. Sugiyarto Surono, Yudi Ari Adi dan Nursyiva Irdalinda ini mengemukakan, Kotagefe adalah salah satu kemantren yang memiliki UMKM yang banyak bergerak dibidang kerajinan dan kuliner. Menurut data yang ada di kemantren kotagede, jumlahnya mencapai 497 buah. Dari jumlah sebanyak itu, sebagian besar memiliki usaha kurang dari Rp 250 juta. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM tidak hanya berasal dari kalangan menengah keatas, namun dapat diciptakan oleh kalangan menengah kebawah. Hasil analisis korelasi pearson diperoleh jorelasi sebesar 0,2261. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan memiliki koreladi yang lemah terhadap modal usaha atau jenus pendidikan memiliki korelasi yang lemah terhadap modal usaha atau jenis usaha yang dilakukan.
"Oleh karena itulah pemerintah kecamatan atau kemantren Kotagede lhususnya, harus fokys untuk membina, mengembangkan dan mempermudah UMKM yang ada di wilayahnya," tegas Dr. Sugiyarto Surono, koordinator peneliti dari Matematika UAD Yogyakarta.
Dikatakan juga, dalam upaya mempromosikan dan mempublikasikan produk-produk yang afa di Kemantren Kotagede dan menunjang program Kotagede menuju Smart Fistrict, maka diperlukan sebuah platform atau website kgusus untuk menampilkan seluruh UMKM. Platform yang dibuat memuat pelaku UMKM dan produk yang dihasilkan, juga memberikan fasilitas peta lokasi keberadaan pelaku UMKM di wilayah. Selain untuk media promosi dan publikasi, platform yang telah dibuat mempermudah pendataan UMKM.