Kabupaten Wonosobo Inisiasi Musrengbang Perempuan
Berita Warga 
Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk yang pertama kalinya melaksanakan musrengbang perempuan pada kamis, 10 Maret 2022 bertempat di Pendopo belakang Kabupaten Wonosobo. Musrengbang Perempuan yang mengusung tema " Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, Infrastruktur dan Ekonomi Untuk Penumbuhan Daya Saing Daerah" merupakan upaya Pemda dalam rangka penggalian aspirasi dan penyelarasan prioritas pembangunan daerah agar lebih responsif gender. Musrengbang perempuan ini dihadiri oleh kurang lebih 40 perempuan perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan dan organisasi perempuan di Kabupaten Wonosobo.
Menurut Bapeda Wonosobo, Musrengbang perempuan ini merupakan musrengbang pertama khusus perempuan dimana bertujuan untuk menyaring aspirasi para perempuan dalam perencanaan pembangunan. Perempuan bukan hanya sebagai objek yang menerima akses dan manfaat dari pembangunan tetapi juga subjek dari pembagunan itu sendiri dengan berperan sebagai aktor penggerak pembangunan serta dapat perpartisipasi aktif dalam proses perencanaan dan evaluasi. Selanjutnya Bapeda juga menyebutkan bahwa masalah yang berkaitan dengan perempuan masih cukup tinggi diantaranya adalah masih tingginya angka perkawinan anak, perceraian dan kekerasan yang menimpa perempuan. Pada tahun 2020 tercatat jumlah dispensasi kawin sebanyak 467, perceraian 2.171 dan kasus kekerasan sebanyak 92.
Kegiatan ini disambut baik oleh semua tamu undangan dimana pada sesi penyampaian usulan dan diskusi tercatat ada lebih dari 30 usulan program. Bupati Wonosobo, Pak Afif mengatakan bahwa kedepan Musrengbang Perempuan ini tidak hanya dilaksanakan pada tingkatan kabupaten, tapi juga akan dilaksanakan hingga ditingkat desa.
Menurut Bapeda Wonosobo, Musrengbang perempuan ini merupakan musrengbang pertama khusus perempuan dimana bertujuan untuk menyaring aspirasi para perempuan dalam perencanaan pembangunan. Perempuan bukan hanya sebagai objek yang menerima akses dan manfaat dari pembangunan tetapi juga subjek dari pembagunan itu sendiri dengan berperan sebagai aktor penggerak pembangunan serta dapat perpartisipasi aktif dalam proses perencanaan dan evaluasi. Selanjutnya Bapeda juga menyebutkan bahwa masalah yang berkaitan dengan perempuan masih cukup tinggi diantaranya adalah masih tingginya angka perkawinan anak, perceraian dan kekerasan yang menimpa perempuan. Pada tahun 2020 tercatat jumlah dispensasi kawin sebanyak 467, perceraian 2.171 dan kasus kekerasan sebanyak 92.
Kegiatan ini disambut baik oleh semua tamu undangan dimana pada sesi penyampaian usulan dan diskusi tercatat ada lebih dari 30 usulan program. Bupati Wonosobo, Pak Afif mengatakan bahwa kedepan Musrengbang Perempuan ini tidak hanya dilaksanakan pada tingkatan kabupaten, tapi juga akan dilaksanakan hingga ditingkat desa.
