Jambore Perempuan Komunitas Pembela HAM
Berita Warga 
Jambore ini diadakan oleh Forum Pengada Layanan (FPL) pada tanggal 25-27 Februari 2019 bertempat di Rumah Retret Panti Samadi Nasaret, Kota Semarang. Tujuan utama jambore ini, mendorong lahirnya kesadaran dikalangan Perempuan Pembela HAM (PPH) khususnya yang bekerja di tingkat komunitas dan Lembaga Pengada Layanan tentang pentingnya mekanisme dukungan dan perlindungan bagi PPH di Indonesia khususnya perempuan komunitas yang bekerja pada issu HAM yang penuh dengan resiko.
Peserta jambore ini terdiri dari perwakilan wilayah Indonesia bagian Timur, Tengah dan Barat anggota Forum Pengada Layanan (FPL). Salah satu peserta dari Indonesia bagian Barat adalah Serikat Perempuan Independen (SPI) Labuhanbatu yang dihadiri oleh 2 orang peserta yaitu ibu Ita Afianti dari komunitas SPI Desa Pondok Batu dan Ibu Supriyati dari komunitas SPI Desa Kampung Dalam.
Diakhir penutupan jambore ini, perwakilan peserta dari masing-masing wilayah membacakan Deklarasi PPH sebagai bentuk komitmen aktivis perempuan dalam memperjuangkan penegakan hak-hak perempuan yang selama ini belum menjadi prioritas. Ibu Ita Afianti dari komunitas SPI dan ibu Badriyah dari komunitas LBH APIK Aceh menjadi perwakilan peserta wilayah Barat yang ikut membacakan Deklarasi PPH.
Forum Pengada Layanan (FPL) telah memulai pemetaan potensi dan kerentanan Perempuan Pembela HAM di Indonesia yang dilakukan di 45 Kabupaten/Kota di 15 Provinsi di 5 bidang kerja HAM yaitu :
1. Kekerasan terhadap perempuan
2. Pelanggaran HAM masa lalu
3. Konflik SDA, agraria dan lingkungan
4. Kebebasan beragama dan berkeyakinan
5. Keragaman gender dan seksualitas.
https://jatengtoday.com/rentan-diskriminasi-perempuan-pembela-ham-dari-aceh-hingga-papua-lakukan-deklarasi-ini-20375
Peserta jambore ini terdiri dari perwakilan wilayah Indonesia bagian Timur, Tengah dan Barat anggota Forum Pengada Layanan (FPL). Salah satu peserta dari Indonesia bagian Barat adalah Serikat Perempuan Independen (SPI) Labuhanbatu yang dihadiri oleh 2 orang peserta yaitu ibu Ita Afianti dari komunitas SPI Desa Pondok Batu dan Ibu Supriyati dari komunitas SPI Desa Kampung Dalam.
Diakhir penutupan jambore ini, perwakilan peserta dari masing-masing wilayah membacakan Deklarasi PPH sebagai bentuk komitmen aktivis perempuan dalam memperjuangkan penegakan hak-hak perempuan yang selama ini belum menjadi prioritas. Ibu Ita Afianti dari komunitas SPI dan ibu Badriyah dari komunitas LBH APIK Aceh menjadi perwakilan peserta wilayah Barat yang ikut membacakan Deklarasi PPH.
Forum Pengada Layanan (FPL) telah memulai pemetaan potensi dan kerentanan Perempuan Pembela HAM di Indonesia yang dilakukan di 45 Kabupaten/Kota di 15 Provinsi di 5 bidang kerja HAM yaitu :
1. Kekerasan terhadap perempuan
2. Pelanggaran HAM masa lalu
3. Konflik SDA, agraria dan lingkungan
4. Kebebasan beragama dan berkeyakinan
5. Keragaman gender dan seksualitas.
https://jatengtoday.com/rentan-diskriminasi-perempuan-pembela-ham-dari-aceh-hingga-papua-lakukan-deklarasi-ini-20375
