Inovasi Posyandu Srimulat
Berita Warga 
Posyandu Sri Mulat merupakan salah satu posyandu yang ada di Kalurahan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Posyandu Sri Mulat terus berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan dinamika berkembang sampai saat ini.
Selain melakukan kegiatan rutin penimbangan, posyandu Sri Mulat juga tetap melestarikan inovasi yang pernah dikembangkan di masa-masa sebelumnya.
Beberapa inovasi tersebut antara lain
1. Keterpaduan PAUD, BKB di posyandu (2011)
Inovasi yang dikemukakan di tahun 2011 ini bertujuan untuk mengintegrasikan layanan sosial dasar pada bayi dan balita di Padukuhan Gowok. Pengintegrasian kegiatan bersama BKB Srimulat untuk mengoptimalkan pengasuhan (parenting) dan KB Tunas Kasih untuk mengoptimalkan stimulasi (pendidikan) pada anak.
2. Kebun gizi (2013)
Kebun gizi merupakan inovasi yang dikembangkan posyandu bersama BKB Srimulat dan KB Tunas Kasih. Selain untuk memenuhi gizi, kegiatan ini juga merupakan sarana pembelajaran bagi peserta didik di KB Tunas Kasih.
3. Javanese Day (2013)
Javanese Day merupakan kegiatan satu hari berbahasa Jawa bagi peserta kegiatan baik Paud, BKB, maupun Posyandu. Peserta kegiatan diharuskan berpakaian Jawa (kebaya). Javanese Day diinisiasi tepatnya pada tanggal 3 Oktober 2013. Saat ini Javanese Day dilaksanakan hanya bila hari H posyandu bertepatan dengan Kamis Pahing/Kamis Pon.
4. Kelas Emas (2014)
Kelas Emas merupakan program yang dikembangkan untuk Baduta (Bawah Dua Tahun). Penamaan kelas Emas bertujuan untuk mengingatkan orang tua, bahwa pada masa tersebut merupakan periode emas, setiap anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga orang tua bisa memenuhi kebutuhan anak baik gizi maupun stimulasi pada usia ini agar anak bisa tumbuh optimal.
5. Kelas Nenek (2015)
Kelas Nenek dibentuk untuk memberikan edukasi pada nenek sebagai pengasuh balita, karena pada saat itu banyak balita yang diasuh oleh neneknya.
6. Forum Pendidikan Keluarga (2021)
Forum Pendidikan Keluarga dibentuk sebagai wadah pembinaan bagi keluarga anak baik balita maupun usia sekolah, karena banyak keluarga Balita yang memiliki anak di jenjang usia sekolah baik SD, SMP, atau SMA dan sederajat (usia remaja).
7. Posyandu Remaja (2022)
Posyandu bertujuan untuk memantau kesehatan remaja. Meskipun belum berjalan rutin, namun secara berkala dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
8. Kids Care
Kids Care merupakan layanan PAUD sejenis bagi balita di posyandu Sri Mulat sebagai sarana pendidikan dan stimulasi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
9. Gerakan Ayo Baca Buku KIA (GerBaKu KIA) (2022)
Buku KIA sebenarnya memegang peranan sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak bahkan dimulai sejak dalam kandungan, namun belum efektif digunakan. Banyak informasi kesehatan ibu dan anak yang belum dituliskan. Gerakan Ayo Baca Buku KIA bertujuan mengajak baik kader maupun ibu balita. Kader bertugas menuliskan informasi terkait hasil pemantauan kesehatan anak di posyandu, baik berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas maupun lingkar kepala agar bisa menemukan masalah kesehatan mereka lebih dini. (*)
Selain melakukan kegiatan rutin penimbangan, posyandu Sri Mulat juga tetap melestarikan inovasi yang pernah dikembangkan di masa-masa sebelumnya.
Beberapa inovasi tersebut antara lain
1. Keterpaduan PAUD, BKB di posyandu (2011)
Inovasi yang dikemukakan di tahun 2011 ini bertujuan untuk mengintegrasikan layanan sosial dasar pada bayi dan balita di Padukuhan Gowok. Pengintegrasian kegiatan bersama BKB Srimulat untuk mengoptimalkan pengasuhan (parenting) dan KB Tunas Kasih untuk mengoptimalkan stimulasi (pendidikan) pada anak.
2. Kebun gizi (2013)
Kebun gizi merupakan inovasi yang dikembangkan posyandu bersama BKB Srimulat dan KB Tunas Kasih. Selain untuk memenuhi gizi, kegiatan ini juga merupakan sarana pembelajaran bagi peserta didik di KB Tunas Kasih.
3. Javanese Day (2013)
Javanese Day merupakan kegiatan satu hari berbahasa Jawa bagi peserta kegiatan baik Paud, BKB, maupun Posyandu. Peserta kegiatan diharuskan berpakaian Jawa (kebaya). Javanese Day diinisiasi tepatnya pada tanggal 3 Oktober 2013. Saat ini Javanese Day dilaksanakan hanya bila hari H posyandu bertepatan dengan Kamis Pahing/Kamis Pon.
4. Kelas Emas (2014)
Kelas Emas merupakan program yang dikembangkan untuk Baduta (Bawah Dua Tahun). Penamaan kelas Emas bertujuan untuk mengingatkan orang tua, bahwa pada masa tersebut merupakan periode emas, setiap anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga orang tua bisa memenuhi kebutuhan anak baik gizi maupun stimulasi pada usia ini agar anak bisa tumbuh optimal.
5. Kelas Nenek (2015)
Kelas Nenek dibentuk untuk memberikan edukasi pada nenek sebagai pengasuh balita, karena pada saat itu banyak balita yang diasuh oleh neneknya.
6. Forum Pendidikan Keluarga (2021)
Forum Pendidikan Keluarga dibentuk sebagai wadah pembinaan bagi keluarga anak baik balita maupun usia sekolah, karena banyak keluarga Balita yang memiliki anak di jenjang usia sekolah baik SD, SMP, atau SMA dan sederajat (usia remaja).
7. Posyandu Remaja (2022)
Posyandu bertujuan untuk memantau kesehatan remaja. Meskipun belum berjalan rutin, namun secara berkala dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
8. Kids Care
Kids Care merupakan layanan PAUD sejenis bagi balita di posyandu Sri Mulat sebagai sarana pendidikan dan stimulasi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
9. Gerakan Ayo Baca Buku KIA (GerBaKu KIA) (2022)
Buku KIA sebenarnya memegang peranan sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak bahkan dimulai sejak dalam kandungan, namun belum efektif digunakan. Banyak informasi kesehatan ibu dan anak yang belum dituliskan. Gerakan Ayo Baca Buku KIA bertujuan mengajak baik kader maupun ibu balita. Kader bertugas menuliskan informasi terkait hasil pemantauan kesehatan anak di posyandu, baik berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas maupun lingkar kepala agar bisa menemukan masalah kesehatan mereka lebih dini. (*)
