Inklusi dan Kesetaraan
Diskusi Komunitas 
Inklusi dan Kesetaraan adalah dua konsep yang sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang adil dan terbuka bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi tertentu.
1. Inklusi
Inklusi merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa terkecuali, dapat ikut serta dan terlibat dalam berbagai aktivitas dan kesempatan, baik itu di sekolah, tempat kerja, atau dalam kehidupan sosial. Inklusi mengutamakan penerimaan terhadap keberagaman dan menciptakan lingkungan yang menyambut perbedaan, seperti perbedaan kemampuan fisik atau intelektual, latar belakang budaya, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, dan lain-lain.
Prinsip-prinsip inklusi:
• Aksesibilitas: Menyediakan akses yang setara untuk semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
• Penerimaan: Menghargai dan merayakan keberagaman sebagai kekuatan.
• Keterlibatan: Menjamin setiap individu memiliki peran aktif dan dihargai dalam masyarakat atau organisasi.
2. Kesetaraan
Kesetaraan lebih berfokus pada memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada semua individu, terlepas dari perbedaan apa pun yang mereka miliki. Tujuan utama dari kesetaraan adalah untuk menghilangkan diskriminasi dan ketidakadilan yang didasarkan pada perbedaan seperti jenis kelamin, ras, agama, status sosial, atau kemampuan fisik.
Prinsip-prinsip kesetaraan:
• Hak yang Sama: Setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengakses layanan, pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan lainnya.
• Perlakuan yang Sama: Semua individu diperlakukan dengan adil, tanpa diskriminasi.
• Kesempatan yang Setara: Menghilangkan hambatan yang menghalangi individu untuk mengakses peluang yang sama.
Kaitan Antara Inklusi dan Kesetaraan
Meskipun inklusi dan kesetaraan adalah dua konsep yang berbeda, keduanya saling melengkapi dan bekerja bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan terbuka. Inklusi lebih menekankan pada penerimaan dan partisipasi semua individu, sedangkan kesetaraan berfokus pada memberikan kesempatan dan hak yang setara bagi setiap orang.
Misalnya, dalam konteks pendidikan, kesetaraan berarti bahwa semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Sementara itu, inklusi berarti menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menerima berbagai perbedaan di antara siswa, seperti siswa dengan disabilitas atau yang berasal dari kelompok minoritas.
Pentingnya Inklusi dan Kesetaraan
Keduanya sangat penting dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Dengan inklusi dan kesetaraan, individu dapat hidup dengan lebih nyaman, tanpa merasa terpinggirkan atau diskriminasi. Selain itu, organisasi dan negara yang mengutamakan inklusi dan kesetaraan cenderung lebih inovatif, produktif, dan sukses, karena mereka dapat memanfaatkan potensi penuh dari semua anggotanya.
DI Jember sendiri setelah memiliki Perda Disabilitas No. 7 Tahun 2016 memang sudah inklusi tetapi belum optimal. Masih banyak ketimpangan-ketimpangan yang dirasakan seperti dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Belum semua disabilitas bisa mengakses keduanya. Butuh advokasi dan pendampingan yang terus menerus dan kontinyu. Dalam bidang pendidikan sekolah inklusi yang ada belum semuanya menyediakan Guru Pendamping Khusus . Selain itu belum adanya alat transportasi yang aksesible yang bisa digunakan disabilitas dari rumah ke sekolah terdekat atau ke SLB.Hak ini membuat disabilitas enggan ke sekolah apalagi kurangnya suport dari keluarga. Harapan kami guru pendamping khusus dan transportasi yang mudah dan bisa diakses disabilitas ini bisa segera disediakan oleh pemerintah.
Dalam bidang pekerjaan walaupun didalam UU Disabilitas No. 8 Tahun 2016 dan Perda Disabilitas Jember No. 7 Tahun 2016 sudah diatur "Bahwa dalam setiap pengangkatan pegawai di lingkungan pemerintah mionimal ada kuota 2% bagi disabilitas dan 1% di lingkungan swasta tetapi belum optimal dilaksanakan.
1. Inklusi
Inklusi merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa terkecuali, dapat ikut serta dan terlibat dalam berbagai aktivitas dan kesempatan, baik itu di sekolah, tempat kerja, atau dalam kehidupan sosial. Inklusi mengutamakan penerimaan terhadap keberagaman dan menciptakan lingkungan yang menyambut perbedaan, seperti perbedaan kemampuan fisik atau intelektual, latar belakang budaya, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, dan lain-lain.
Prinsip-prinsip inklusi:
• Aksesibilitas: Menyediakan akses yang setara untuk semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
• Penerimaan: Menghargai dan merayakan keberagaman sebagai kekuatan.
• Keterlibatan: Menjamin setiap individu memiliki peran aktif dan dihargai dalam masyarakat atau organisasi.
2. Kesetaraan
Kesetaraan lebih berfokus pada memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada semua individu, terlepas dari perbedaan apa pun yang mereka miliki. Tujuan utama dari kesetaraan adalah untuk menghilangkan diskriminasi dan ketidakadilan yang didasarkan pada perbedaan seperti jenis kelamin, ras, agama, status sosial, atau kemampuan fisik.
Prinsip-prinsip kesetaraan:
• Hak yang Sama: Setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengakses layanan, pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan lainnya.
• Perlakuan yang Sama: Semua individu diperlakukan dengan adil, tanpa diskriminasi.
• Kesempatan yang Setara: Menghilangkan hambatan yang menghalangi individu untuk mengakses peluang yang sama.
Kaitan Antara Inklusi dan Kesetaraan
Meskipun inklusi dan kesetaraan adalah dua konsep yang berbeda, keduanya saling melengkapi dan bekerja bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan terbuka. Inklusi lebih menekankan pada penerimaan dan partisipasi semua individu, sedangkan kesetaraan berfokus pada memberikan kesempatan dan hak yang setara bagi setiap orang.
Misalnya, dalam konteks pendidikan, kesetaraan berarti bahwa semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Sementara itu, inklusi berarti menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menerima berbagai perbedaan di antara siswa, seperti siswa dengan disabilitas atau yang berasal dari kelompok minoritas.
Pentingnya Inklusi dan Kesetaraan
Keduanya sangat penting dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Dengan inklusi dan kesetaraan, individu dapat hidup dengan lebih nyaman, tanpa merasa terpinggirkan atau diskriminasi. Selain itu, organisasi dan negara yang mengutamakan inklusi dan kesetaraan cenderung lebih inovatif, produktif, dan sukses, karena mereka dapat memanfaatkan potensi penuh dari semua anggotanya.
DI Jember sendiri setelah memiliki Perda Disabilitas No. 7 Tahun 2016 memang sudah inklusi tetapi belum optimal. Masih banyak ketimpangan-ketimpangan yang dirasakan seperti dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Belum semua disabilitas bisa mengakses keduanya. Butuh advokasi dan pendampingan yang terus menerus dan kontinyu. Dalam bidang pendidikan sekolah inklusi yang ada belum semuanya menyediakan Guru Pendamping Khusus . Selain itu belum adanya alat transportasi yang aksesible yang bisa digunakan disabilitas dari rumah ke sekolah terdekat atau ke SLB.Hak ini membuat disabilitas enggan ke sekolah apalagi kurangnya suport dari keluarga. Harapan kami guru pendamping khusus dan transportasi yang mudah dan bisa diakses disabilitas ini bisa segera disediakan oleh pemerintah.
Dalam bidang pekerjaan walaupun didalam UU Disabilitas No. 8 Tahun 2016 dan Perda Disabilitas Jember No. 7 Tahun 2016 sudah diatur "Bahwa dalam setiap pengangkatan pegawai di lingkungan pemerintah mionimal ada kuota 2% bagi disabilitas dan 1% di lingkungan swasta tetapi belum optimal dilaksanakan.
