Ikan yang Menekan Nabi Yunus Masih Hidup Sampai Sekarang? (Bag. 2)
Berita Warga

"Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah.” (Ash-Shaffat: 141)
Lalu, dilemparlah Nabi Yunus AS dan kemudian dilahap oleh seekor ikan besar mirip Paus. Dengan perintah Allah ikan tersebut melahap Nabi Yunus tanpa merobek bagian dari tubuh kekasih Allah tersebut. Sang Nabi pun tinggal di dalam tubuh ikan beberapa waktu dan menyusuri lautan bersama ikan besar tersebut.
Nabi Yunus as sangat terkejut karena mendapati dirinya dalam perut sebuah ikan. Para ulama berselisih tentang berapa lama Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja’far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid berkata dari asy-Sya’bi, “Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.”
Dalam keadaan itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap banyak kalimat tasbih kepada Allah SWT. Beliau tak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak. Beginilah doa Nabi Yunus AS menurut Rasulullah SAW.
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dzikir dan taubat Nabi Yunus kemudian didengar oleh seisi lautan. Mereka mendekati ikan Nun dan mengikuti tasbih yang di ucapkan Sang Nabi dari dalam perut ikan. Kondisi ini membuat Ikan Nun yang menelan Yunus takut dan kaget. Ia ketakutan karena banyak hewan lain dan tumbuhan yang mendekat kepadanya.
"Mengapa saya harus takut, bukankah yang memerintahkan adalah Allah SWT?" "Tapi yang aku telan adalah kekasih-Nya, bagaimana ini?" Dalam keadaan bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya dihijabah Allah. Dia kemudian memerintahkan ikan agar mengeluarkan Nabi Yunus as ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Tubuh Nabi Yunus as kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Kemudian Allah memerintahkan ikan itu memuntahkan Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah tumbuhkan di sana sebuah pohon sejenis labu yang memiliki daun yang lebat yang dapat menaungi Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari. Cerita Nabi Yunus dan ikan berakhir sampai disitu, tidak ada yang mengetahui bagaimana nasib ikan tersebut saat ini. Hanya Allah SWT yang maha mengetahui.
Terimakasih sudah membaca. Silahkan memberikan komentar anda untuk menambah pengetahuan terkait topik serupa, agar menjadi referensi tambahan bagi penulis dan pembaca lainnya
Sumber: uctalks
Lalu, dilemparlah Nabi Yunus AS dan kemudian dilahap oleh seekor ikan besar mirip Paus. Dengan perintah Allah ikan tersebut melahap Nabi Yunus tanpa merobek bagian dari tubuh kekasih Allah tersebut. Sang Nabi pun tinggal di dalam tubuh ikan beberapa waktu dan menyusuri lautan bersama ikan besar tersebut.
Nabi Yunus as sangat terkejut karena mendapati dirinya dalam perut sebuah ikan. Para ulama berselisih tentang berapa lama Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja’far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid berkata dari asy-Sya’bi, “Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.”
Dalam keadaan itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap banyak kalimat tasbih kepada Allah SWT. Beliau tak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak. Beginilah doa Nabi Yunus AS menurut Rasulullah SAW.
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dzikir dan taubat Nabi Yunus kemudian didengar oleh seisi lautan. Mereka mendekati ikan Nun dan mengikuti tasbih yang di ucapkan Sang Nabi dari dalam perut ikan. Kondisi ini membuat Ikan Nun yang menelan Yunus takut dan kaget. Ia ketakutan karena banyak hewan lain dan tumbuhan yang mendekat kepadanya.
"Mengapa saya harus takut, bukankah yang memerintahkan adalah Allah SWT?" "Tapi yang aku telan adalah kekasih-Nya, bagaimana ini?" Dalam keadaan bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya dihijabah Allah. Dia kemudian memerintahkan ikan agar mengeluarkan Nabi Yunus as ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Tubuh Nabi Yunus as kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Kemudian Allah memerintahkan ikan itu memuntahkan Yunus ke pinggir pantai, lalu Allah tumbuhkan di sana sebuah pohon sejenis labu yang memiliki daun yang lebat yang dapat menaungi Nabi Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari. Cerita Nabi Yunus dan ikan berakhir sampai disitu, tidak ada yang mengetahui bagaimana nasib ikan tersebut saat ini. Hanya Allah SWT yang maha mengetahui.
Terimakasih sudah membaca. Silahkan memberikan komentar anda untuk menambah pengetahuan terkait topik serupa, agar menjadi referensi tambahan bagi penulis dan pembaca lainnya
Sumber: uctalks