HARI KESEHATAN MENTAL DUNIA & KESEHATAN LINGKUNGAN: SEHATKAN JIWA DENGAN MERAWAT BUMI
Berita Warga 
Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia, sebuah momentum untuk mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan kita. Tahukah kamu, bahwa lingkungan yang sehat dapat berdampak langsung pada kesejahteraan mental kita? 🌍💚
Di Sanggar Hijau Indonesia (SHI), kami percaya bahwa kesehatan mental dan lingkungan berjalan beriringan. Salah satu cara untuk merawat bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan jiwa adalah dengan terlibat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Bagaimana ini berkaitan?
1. Aktivitas Pengolahan Sampah dan Kesehatan Mental
Mengolah sampah bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tapi juga membangun rasa kepedulian dan tanggung jawab bersama. Aktivitas seperti memilah sampah, menabung di Bank Sampah, atau berpartisipasi dalam kegiatan SI BESUT (Sistem Pengolahan Sampah Berbasis Komunitas) dapat memberikan rasa pencapaian, kepuasan, dan kebersamaan—semua ini penting bagi kesehatan mental kita. Saat kita berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, kita juga menciptakan suasana hidup yang lebih positif dan bebas stres.
2. Lingkungan Bersih, Pikiran Lebih Tenang
Penumpukan sampah tidak hanya merusak estetika lingkungan, tapi juga menjadi sumber stres. Lingkungan yang bersih memberikan ketenangan pikiran dan menciptakan ruang yang nyaman bagi kita untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Di komunitas Kampung SI BESUT, kami bekerja sama mengelola sampah dengan metode berbasis komunitas untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif, yang pada akhirnya mendukung kesehatan mental masyarakatnya.
3. Dampak Positif dari Kolaborasi Sosial
Keterlibatan dalam gerakan sosial yang positif seperti Bank Sampah Trash4Cycle dan Eco Bulkstore yang digagas oleh SHI, membuka ruang kolaborasi antarwarga. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih erat, mengurangi rasa kesepian, dan memperkuat dukungan sosial, yang sangat penting untuk kesehatan mental kita.
4. Keseimbangan Hidup dengan Gaya Hidup Berkelanjutan
Gaya hidup yang berkelanjutan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan produk ramah lingkungan, membantu kita hidup lebih seimbang. Saat kita sadar akan dampak setiap tindakan kita terhadap lingkungan, kita menjadi lebih mindful dan hadir dalam setiap aspek kehidupan kita. Hal ini berkontribusi pada pengurangan kecemasan dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mari bersama-sama, di Hari Kesehatan Mental Dunia ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan mental kita, tetapi juga merawat bumi dengan tindakan-tindakan kecil yang berdampak besar. Karena ketika bumi sehat, jiwa kita pun ikut sehat.
Penulis: Shanti Ramadhani
#SanggarHijauIndonesia #HariKesehatanMentalDunia #SehatkanBumiSehatkanJiwa #PengolahanSampah #SIBESUT #Trash4Cycle #EcoBulkstore #ZeroWasteLifestyle
Di Sanggar Hijau Indonesia (SHI), kami percaya bahwa kesehatan mental dan lingkungan berjalan beriringan. Salah satu cara untuk merawat bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan jiwa adalah dengan terlibat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Bagaimana ini berkaitan?
1. Aktivitas Pengolahan Sampah dan Kesehatan Mental
Mengolah sampah bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tapi juga membangun rasa kepedulian dan tanggung jawab bersama. Aktivitas seperti memilah sampah, menabung di Bank Sampah, atau berpartisipasi dalam kegiatan SI BESUT (Sistem Pengolahan Sampah Berbasis Komunitas) dapat memberikan rasa pencapaian, kepuasan, dan kebersamaan—semua ini penting bagi kesehatan mental kita. Saat kita berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, kita juga menciptakan suasana hidup yang lebih positif dan bebas stres.
2. Lingkungan Bersih, Pikiran Lebih Tenang
Penumpukan sampah tidak hanya merusak estetika lingkungan, tapi juga menjadi sumber stres. Lingkungan yang bersih memberikan ketenangan pikiran dan menciptakan ruang yang nyaman bagi kita untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Di komunitas Kampung SI BESUT, kami bekerja sama mengelola sampah dengan metode berbasis komunitas untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif, yang pada akhirnya mendukung kesehatan mental masyarakatnya.
3. Dampak Positif dari Kolaborasi Sosial
Keterlibatan dalam gerakan sosial yang positif seperti Bank Sampah Trash4Cycle dan Eco Bulkstore yang digagas oleh SHI, membuka ruang kolaborasi antarwarga. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih erat, mengurangi rasa kesepian, dan memperkuat dukungan sosial, yang sangat penting untuk kesehatan mental kita.
4. Keseimbangan Hidup dengan Gaya Hidup Berkelanjutan
Gaya hidup yang berkelanjutan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan produk ramah lingkungan, membantu kita hidup lebih seimbang. Saat kita sadar akan dampak setiap tindakan kita terhadap lingkungan, kita menjadi lebih mindful dan hadir dalam setiap aspek kehidupan kita. Hal ini berkontribusi pada pengurangan kecemasan dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mari bersama-sama, di Hari Kesehatan Mental Dunia ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan mental kita, tetapi juga merawat bumi dengan tindakan-tindakan kecil yang berdampak besar. Karena ketika bumi sehat, jiwa kita pun ikut sehat.
Penulis: Shanti Ramadhani
#SanggarHijauIndonesia #HariKesehatanMentalDunia #SehatkanBumiSehatkanJiwa #PengolahanSampah #SIBESUT #Trash4Cycle #EcoBulkstore #ZeroWasteLifestyle
