Hangatnya Silaturahmi, Harunya Refleksi: Halal Bihalal Alumni Karang Taruna se-DIY Penuh Makna
Berita Warga 
Atmago.com, Yogyakarta---Halal Bihalal Alumni/Purna Karang Taruna se-DIY digelar di Waroeng Omah Sawah, Miri, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Jumat (11/4). Tak kurang dari 75 alumni Karang Taruna dari seluruh kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta hadir dengan semangat, menjadikan momen ini lebih dari sekadar reuni, tetapi menjadi ajang silaturahmi yang membangkitkan kenangan, semangat, dan harapan.
Dalam suasana syawal yang sarat makna, para alumni lintas generasi larut dalam refleksi bersama tentang nilai-nilai kebersamaan dan pengabdian sosial. Drs. Suhartono, ST, selaku Koordinator Alumni Karang Taruna DIY menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas antusiasme para peserta.
“Makna siang hari ini luar biasa. Para senior hadir dengan semangat yang tak pernah pudar. Generasi muda Karang Taruna hari ini bisa meneladani semangat masa lalu dan melanjutkan perjuangan,” ungkapnya.
Momen syawalan semakin bermakna saat Gusti Prabukusumo, tokoh yang pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna DIY dua periode, menyampaikan pesan mendalam. Dalam nada tegas namun penuh kehangatan, beliau menegaskan pentingnya keberanian, integritas, dan kemandirian dalam membangun organisasi.
“Membina Karang Taruna itu bisnis murni, jika punya niat dan modal moral, semua bisa ditangani bersama,” ujarnya. Ia pun menuliskan pesan menyentuh di papan harapan:
“Untuk Kebaikan dan Kebenaran, harus kami ucapkan dan lakukan!!! Apapun Resikonya!!! Jadilah yang terbaik!!!”
Rangkaian acara kemudian dilengkapi dengan siraman ruhani dari Ustadz Abdul Razaq, M.Si, yang menyampaikan hikmah Halal Bihalal. Ia mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa bermuhasabah, mengevaluasi peran sosial yang telah dijalani.
“Setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun, adalah bentuk nyata dari ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujarnya, merujuk pada QS. Al-Hasyr ayat 18 dan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum.” (HR. Abu Dawud).
Lebih lanjut, ia menyampaikan janji Allah bagi orang-orang yang terus menebar amal saleh, sebagaimana dalam QS. An-Nahl: 97, bahwa mereka akan diberi kehidupan yang baik dan balasan yang lebih baik dari amal yang mereka kerjakan.
Namun, Ustadz Abdul Razaq juga mengingatkan bahwa jalan kebaikan tidak selalu mulus. Sering kali, orang yang berbuat baik justru menjadi sasaran cemooh, dicari-cari kesalahan dan dibicarakan buruk.
Meski begitu, beliau menegaskan agar tetap kuat dan fokus memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, bukan sibuk menyenangkan manusia. Mengutip nasihat bijak Imam Syafi’i, ia berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan mampu membuat semua manusia senang, maka perbaikilah hubungan antara dirimu dengan Allah, dan jangan pedulikan apa kata manusia.” Pesan itu menjadi penguat bagi hadirin untuk terus melangkah dalam kebaikan tanpa ragu. (KangRozaq)
Dalam suasana syawal yang sarat makna, para alumni lintas generasi larut dalam refleksi bersama tentang nilai-nilai kebersamaan dan pengabdian sosial. Drs. Suhartono, ST, selaku Koordinator Alumni Karang Taruna DIY menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas antusiasme para peserta.
“Makna siang hari ini luar biasa. Para senior hadir dengan semangat yang tak pernah pudar. Generasi muda Karang Taruna hari ini bisa meneladani semangat masa lalu dan melanjutkan perjuangan,” ungkapnya.
Momen syawalan semakin bermakna saat Gusti Prabukusumo, tokoh yang pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna DIY dua periode, menyampaikan pesan mendalam. Dalam nada tegas namun penuh kehangatan, beliau menegaskan pentingnya keberanian, integritas, dan kemandirian dalam membangun organisasi.
“Membina Karang Taruna itu bisnis murni, jika punya niat dan modal moral, semua bisa ditangani bersama,” ujarnya. Ia pun menuliskan pesan menyentuh di papan harapan:
“Untuk Kebaikan dan Kebenaran, harus kami ucapkan dan lakukan!!! Apapun Resikonya!!! Jadilah yang terbaik!!!”
Rangkaian acara kemudian dilengkapi dengan siraman ruhani dari Ustadz Abdul Razaq, M.Si, yang menyampaikan hikmah Halal Bihalal. Ia mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa bermuhasabah, mengevaluasi peran sosial yang telah dijalani.
“Setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun, adalah bentuk nyata dari ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujarnya, merujuk pada QS. Al-Hasyr ayat 18 dan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum.” (HR. Abu Dawud).
Lebih lanjut, ia menyampaikan janji Allah bagi orang-orang yang terus menebar amal saleh, sebagaimana dalam QS. An-Nahl: 97, bahwa mereka akan diberi kehidupan yang baik dan balasan yang lebih baik dari amal yang mereka kerjakan.
Namun, Ustadz Abdul Razaq juga mengingatkan bahwa jalan kebaikan tidak selalu mulus. Sering kali, orang yang berbuat baik justru menjadi sasaran cemooh, dicari-cari kesalahan dan dibicarakan buruk.
Meski begitu, beliau menegaskan agar tetap kuat dan fokus memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, bukan sibuk menyenangkan manusia. Mengutip nasihat bijak Imam Syafi’i, ia berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan mampu membuat semua manusia senang, maka perbaikilah hubungan antara dirimu dengan Allah, dan jangan pedulikan apa kata manusia.” Pesan itu menjadi penguat bagi hadirin untuk terus melangkah dalam kebaikan tanpa ragu. (KangRozaq)
