H. Sunaryanto Hadiri Mujahadah "Dzikrul Ghofilin" di Kapanewon Patuk, Gunungkidul
Berita Warga 
H. Sunaryanto, bupati Gunungkidul menghadiri mujahadah "Dzikrul Ghofilin" yang bertempat di Dusun Ngembes, RT 006/001, Desa Pengkok, Kapanewon Patuk bertepatan di rumah bapak Wahyudi sebagai Sohibul bait kegiatan mujahadah tersebut, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 04 Maret 2021 malam. Bupati hadir dalam acara tersebut bersama Ibu bupati, Diah Purwanti yang ditemani oleh beberapa ajudan Bupati.
Dalam sambutannya H. Sunaryanto mengucapkan terima kasih kepada gugus covid, kepolisian, serta pihak-pihak yang turut serta membantu berlangsungnya acara dengan lancar . Beliau juga mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada para kiyai dan panitia atas berlangsungnya mujahadah yang secara rutin telah dilaksanakan. Bupati berharap silaturrahmi seperti ini tidak berhenti saat ini saja, namun di lain waktu dapat terus dilaksanakan.
Dalam kesempatan ini bupati Gunungkidul juga menyampaikan dua hal penting fenomena yang menyangkut permasalahan sosial di Gunungkidul. Fenomena pertama yaitu angka bunuh diri. "Baru tiga bulan ini sudah 13 orang yang bunuh diri. "Ini fenomena yang luar biasa," lanjut Bupati. Bupati berharap kepada para kiyai, para nyai untuk saling mewaspadai dan saling mengingatkan di lingkungan sekitar terhadap fenomena ini yang terjadi dari dulu yang saat ini masih belum mudah untuk diatasi. Bupati berharap dengan peran kiyai angka bunuh diri setidaknya akan berkurang. Bupati juga mengingatkan bahwa tugas mengatasi ini tidak hanya tugas Pemerintah daerah namun tugas bersama dengan masyarakat dengan saling bersinergi.
Fenomena kedua yang ada di Gunungkidul adalah angka Perceraian cukup tinggi. Bupati mengingatkan kepada jama'ah untuk selalu mengingatkan serta mendoktrin kepada putra - putrinya bahwa perkawinan adalah sangat sakral. Bupati menjelaskan, terdapat 1.973 kasus perceraian di tahun 2020. Dari angka tersebut, sebanyak 103 kasus telah diselesaikan, sedangkan sisanya sebanyak 1800 sekian akan dilanjutkan di tahun 2021. Sedangkan ditahun 2021 yang baru berjalan tiga bulan ini sudah terdapat 416 kasus masuk untuk ditangani.
Untuk kedua fenomena itu, atas nama pemerintah, bupati mengingatkan kepada jama'ah untuk selalu waspada serta meminta kontribusinya untuk mendidik kepada keluarga serta putra- putrinya untuk menjadi keluarga yang sakinah mawadah warrahmah, begitu pesan bupati dalam sambutannya. Setelah acara sambutan bupati disampaikan, bupati beserta rombongan berpamitan dan bertolak meninggalkan lokasi karena jadwal rundown bupati yang padat.
Untuk diketahui, kegiatan mujahadah "Dzikrul Ghofilin" ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan di kapanewon Patuk sebulan sekali yang dalam pelaksanaanya dimulai dengan simaan Al-Qur'an 30 juz, dan diakhiri pengajian dengan mengundang kiyai dari kalangan NU.
Disampaikan pula oleh bapak Sidik Qomari selaku sekretaris MWC kapanewon Patuk yang malam itu sebagai pembawa acara kegiatan, bahwa selain Mujahadah diadakan sebulan sekali, juga mendapatkan giliran menyelenggarakan mujahadah rutin "Dzikriul Ghofilin" Mantab Purbojati Daerah Istimewa Yogyakarta, satu kali dalam setahun yang juga pernah diaksanakan di Sewokoprojo Wonosari, Gunungkidul.
Dalam sambutannya H. Sunaryanto mengucapkan terima kasih kepada gugus covid, kepolisian, serta pihak-pihak yang turut serta membantu berlangsungnya acara dengan lancar . Beliau juga mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada para kiyai dan panitia atas berlangsungnya mujahadah yang secara rutin telah dilaksanakan. Bupati berharap silaturrahmi seperti ini tidak berhenti saat ini saja, namun di lain waktu dapat terus dilaksanakan.
Dalam kesempatan ini bupati Gunungkidul juga menyampaikan dua hal penting fenomena yang menyangkut permasalahan sosial di Gunungkidul. Fenomena pertama yaitu angka bunuh diri. "Baru tiga bulan ini sudah 13 orang yang bunuh diri. "Ini fenomena yang luar biasa," lanjut Bupati. Bupati berharap kepada para kiyai, para nyai untuk saling mewaspadai dan saling mengingatkan di lingkungan sekitar terhadap fenomena ini yang terjadi dari dulu yang saat ini masih belum mudah untuk diatasi. Bupati berharap dengan peran kiyai angka bunuh diri setidaknya akan berkurang. Bupati juga mengingatkan bahwa tugas mengatasi ini tidak hanya tugas Pemerintah daerah namun tugas bersama dengan masyarakat dengan saling bersinergi.
Fenomena kedua yang ada di Gunungkidul adalah angka Perceraian cukup tinggi. Bupati mengingatkan kepada jama'ah untuk selalu mengingatkan serta mendoktrin kepada putra - putrinya bahwa perkawinan adalah sangat sakral. Bupati menjelaskan, terdapat 1.973 kasus perceraian di tahun 2020. Dari angka tersebut, sebanyak 103 kasus telah diselesaikan, sedangkan sisanya sebanyak 1800 sekian akan dilanjutkan di tahun 2021. Sedangkan ditahun 2021 yang baru berjalan tiga bulan ini sudah terdapat 416 kasus masuk untuk ditangani.
Untuk kedua fenomena itu, atas nama pemerintah, bupati mengingatkan kepada jama'ah untuk selalu waspada serta meminta kontribusinya untuk mendidik kepada keluarga serta putra- putrinya untuk menjadi keluarga yang sakinah mawadah warrahmah, begitu pesan bupati dalam sambutannya. Setelah acara sambutan bupati disampaikan, bupati beserta rombongan berpamitan dan bertolak meninggalkan lokasi karena jadwal rundown bupati yang padat.
Untuk diketahui, kegiatan mujahadah "Dzikrul Ghofilin" ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan di kapanewon Patuk sebulan sekali yang dalam pelaksanaanya dimulai dengan simaan Al-Qur'an 30 juz, dan diakhiri pengajian dengan mengundang kiyai dari kalangan NU.
Disampaikan pula oleh bapak Sidik Qomari selaku sekretaris MWC kapanewon Patuk yang malam itu sebagai pembawa acara kegiatan, bahwa selain Mujahadah diadakan sebulan sekali, juga mendapatkan giliran menyelenggarakan mujahadah rutin "Dzikriul Ghofilin" Mantab Purbojati Daerah Istimewa Yogyakarta, satu kali dalam setahun yang juga pernah diaksanakan di Sewokoprojo Wonosari, Gunungkidul.
