H-7 Idul Fitri Di Tengah Wabah Virus Corona
Berita Warga

Tidak terasa sudah hampir menginjak hari ke 24 puasa, Di Sukabumi sudah menjadi tradisi tiap tahun jika menjelang Idul Fitri semua kalangan masyarakat pergi ke pasar / pasar modern untuk belanja keperluan lebaran seperti: Baju, Celana, Sepatu , bahkan kebutuhan pangan seperti ketupat Dll.
Bahkan ditengah pandemi seperti itu mereka tidak bisa dicegah , bahkan untuk PSBB sendiri bagi mereka bukan penghalang untuk mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya , ini sudah menjadi tradisi tahun ke tahun di Indonesia yang tidak bisa di bendung.
Ironis? mungkin bisa disebut seperti itu, dibalik tradisi tiap tahun mereka lupa akan pentingnya physical distancing (Jaga jarak) , mereka masih berkerumun, tahukah? bahwa virus ini bisa mengendap di baju baju, di udara selama ber jam jam? jadi alangkah pentingnya menjaga kebersihan diri maupun itu cuci tangan atau mandi setelaah bepergian dan mengganti baju
menurut saya PSBB tidak akan bisa menjamin sukses jika tradisi ini memang sudah ada bertahun tahun silam, pemerintah tidak bisa salahkan mereka yang terpaksa harus keluar mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya, biarkan saja asalkan mereka menggunakan protokol kesehatan yang telah di anjurkan , seperti masker untuk mencegah penularan secara langsung via doplet ( air liur ) , itu sedikit kurangnya bisa mencegah penyebaran di lingkup keramaian seperti pasar / mall sekalipun
Biar kita semua merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita, berkumpul dengan keluarga walaupun sekarang caranya sudah berbeda, tak ada lagi berjabat tangan , semua memakai masker, dan tentunya jaga jarak.
semoga kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT, dan semoga virus ini segera mereda dan semua bisa beraktifitas seperti sedia kala 🙏🇲🇨
#SukabumiLawanCorona
#PMISukabumi
Bahkan ditengah pandemi seperti itu mereka tidak bisa dicegah , bahkan untuk PSBB sendiri bagi mereka bukan penghalang untuk mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya , ini sudah menjadi tradisi tahun ke tahun di Indonesia yang tidak bisa di bendung.
Ironis? mungkin bisa disebut seperti itu, dibalik tradisi tiap tahun mereka lupa akan pentingnya physical distancing (Jaga jarak) , mereka masih berkerumun, tahukah? bahwa virus ini bisa mengendap di baju baju, di udara selama ber jam jam? jadi alangkah pentingnya menjaga kebersihan diri maupun itu cuci tangan atau mandi setelaah bepergian dan mengganti baju
menurut saya PSBB tidak akan bisa menjamin sukses jika tradisi ini memang sudah ada bertahun tahun silam, pemerintah tidak bisa salahkan mereka yang terpaksa harus keluar mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya, biarkan saja asalkan mereka menggunakan protokol kesehatan yang telah di anjurkan , seperti masker untuk mencegah penularan secara langsung via doplet ( air liur ) , itu sedikit kurangnya bisa mencegah penyebaran di lingkup keramaian seperti pasar / mall sekalipun
Biar kita semua merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita, berkumpul dengan keluarga walaupun sekarang caranya sudah berbeda, tak ada lagi berjabat tangan , semua memakai masker, dan tentunya jaga jarak.
semoga kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT, dan semoga virus ini segera mereda dan semua bisa beraktifitas seperti sedia kala 🙏🇲🇨
#SukabumiLawanCorona
#PMISukabumi