Gelaran Event #beranigundul YKAKI Semarang Berhasil Kumpulkan Donasi Rp.245 Juta
Berita Warga 
Foto-foto : Suwito
Hajat event #berani gundul2024 yang digelar Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Semarang berlangsung sukses dan gayeng. Dalam gelaran acara yang dipusatkan di The Park Mall, Semarang dan berlangsung selama 2 hari Sabtu – Minggu (24 – 25 Februari 2024) setidaknya melibatkan 1000 peserta.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2024 ini diikuti kader PKK, komunitas seni, sanggar se- Kota Semarang juga anak-anak penyintas kanker dan orangtuanya yang berpartisipasi dalam lomba menyanyi dan mewarnai. Sedangkan peserta yang mengikuti tantangan #beranigundul dan cukur-cukur rame-rame tak kurang dari 80 orang.
Kepala Cabang Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Semarang Vita Mahaswari mengatakan, event #beranigundul ini sudah menjadi agenda rutin yang digelar YKAKI untuk mendukung gerakan donasi bagi anak-anak penyintas kanker. Event #beranigundul ini juga dilaksanakan di cabang-cabang YKAKI yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Sedangkan rangkaian kegiatan pendukung lainnya yang meramaikan acara ini yaitu; Sosialisasi Edukasi Kanker Anak, Cooking Class, Lomba Nyanyi, Pentas Seni, We Are Charity Run, Poundfit, Zumba, Donor Darah, Cukur Rame-rame, dan Lomba Mewarnai.
Lebih lanjut, Vita membeberkan, berkat dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat dalam acara #beranigundul 2024 ini berhasil mengumpulkan dana sejumlah Rp. 245.125.500,-.
Dana yang terkumpul dari donasi, lanjut Vita, akan digunakan untuk membiayai operasional sarana rumah tinggal sementara (rumah singgah) untuk pasien anak penderita kanker bersama satu orang pendampingnya selama mereka membutuhkan. Setidaknya YKAKI setiap harinya harus mengucurkan dana untuk sekira 20 orang yang menghuni rumah singgah.
"Untuk itu donator bisa menyumbang kapan saja tak harus ketika acara berlangsung, caranya dengan mentransfer ke rekening BCA 0093435777 atas nama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia," ujar Vita.
Tantangan #beranigundul2024
Tantangan #beranigundul 2024 ini pesertanya dari berbagai kalangan ada pengusaha, guru, peggiat budaya, dosen, jurnalis dan lainnya yang mengikuti prosesinya dengan sukacita.
CEO PT Marimas Putra Kencana Harjanto Halim yang ikut menjadi peserta #beranigundul2024 mengatakan, tertarik mengikuti tantangan #beranigundul sebagai wujud empati dan solidaritas kepada anak-anak penyintas kanker.
Harjanto mengisahkan pengalaman pertamanya ketika digunduli dalam event Berani Gundul. Ada pengalaman spiritual yang saya alami semacam ada rasa ikhlas yang lepas.
“Kalau rambut itu kan bisa tumbuh lagi, mau dipotong, dikepras, digunduli kaya apapun bisa tumbuh lagi. Tapi membangun empati dan solidaritas menurut saya penting,” katanya.
Pegiat budaya Henny Kidawati Djatmiko ikut #beranigundul selain bersimpati dan bermpati bagi anak-anak penyintas kanker juga dipersembahkan pada Arthur Calvino yang jadi korban bom Bali. Di samping itu, Henni cukur gundul juga diniatkan sebagai kaul karena penyakit batuk yang dideritanya 6 tahun terakhir ini sembuh total.
“Proses untuk menerima, memaafkan, mengikhlaskan, bersrah dan melepaskan butuh waktu delapan belas tahun. Sebuah proses yang tidak mudah dan menyakitkan, namun akhirnya aku bisa melampauinya. Keika ada penerimaan dan keberserahan dalam kebersyukuran, di situlah aku memiliki segalanya tanpa batas ” ujar Henny pebuh rasa syukur.
Sementara itu perempuan berambut panjang Shima Metta Sintasari jauh-jauh datang dari Blora ikut menjadi peserta #berani gundul. Perempuan yang kesehariannya berprofesi menjadi guru agama Budha di kotanya ini langkahnya ini metupakan bentuk empati kepada penyinyas kanker anak-anak. “Saya mau donor darah tidak bisa, donor mata tidak boleh orang tua saya. Jadi saya bisanya donor rambut ini. Saya ikhlas rambut panjang saya dikepras digunduli,” ujar mantan presenter Dhamma TV mengunci perbincangan.
Hajat event #berani gundul2024 yang digelar Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Semarang berlangsung sukses dan gayeng. Dalam gelaran acara yang dipusatkan di The Park Mall, Semarang dan berlangsung selama 2 hari Sabtu – Minggu (24 – 25 Februari 2024) setidaknya melibatkan 1000 peserta.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2024 ini diikuti kader PKK, komunitas seni, sanggar se- Kota Semarang juga anak-anak penyintas kanker dan orangtuanya yang berpartisipasi dalam lomba menyanyi dan mewarnai. Sedangkan peserta yang mengikuti tantangan #beranigundul dan cukur-cukur rame-rame tak kurang dari 80 orang.
Kepala Cabang Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Semarang Vita Mahaswari mengatakan, event #beranigundul ini sudah menjadi agenda rutin yang digelar YKAKI untuk mendukung gerakan donasi bagi anak-anak penyintas kanker. Event #beranigundul ini juga dilaksanakan di cabang-cabang YKAKI yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Sedangkan rangkaian kegiatan pendukung lainnya yang meramaikan acara ini yaitu; Sosialisasi Edukasi Kanker Anak, Cooking Class, Lomba Nyanyi, Pentas Seni, We Are Charity Run, Poundfit, Zumba, Donor Darah, Cukur Rame-rame, dan Lomba Mewarnai.
Lebih lanjut, Vita membeberkan, berkat dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat dalam acara #beranigundul 2024 ini berhasil mengumpulkan dana sejumlah Rp. 245.125.500,-.
Dana yang terkumpul dari donasi, lanjut Vita, akan digunakan untuk membiayai operasional sarana rumah tinggal sementara (rumah singgah) untuk pasien anak penderita kanker bersama satu orang pendampingnya selama mereka membutuhkan. Setidaknya YKAKI setiap harinya harus mengucurkan dana untuk sekira 20 orang yang menghuni rumah singgah.
"Untuk itu donator bisa menyumbang kapan saja tak harus ketika acara berlangsung, caranya dengan mentransfer ke rekening BCA 0093435777 atas nama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia," ujar Vita.
Tantangan #beranigundul2024
Tantangan #beranigundul 2024 ini pesertanya dari berbagai kalangan ada pengusaha, guru, peggiat budaya, dosen, jurnalis dan lainnya yang mengikuti prosesinya dengan sukacita.
CEO PT Marimas Putra Kencana Harjanto Halim yang ikut menjadi peserta #beranigundul2024 mengatakan, tertarik mengikuti tantangan #beranigundul sebagai wujud empati dan solidaritas kepada anak-anak penyintas kanker.
Harjanto mengisahkan pengalaman pertamanya ketika digunduli dalam event Berani Gundul. Ada pengalaman spiritual yang saya alami semacam ada rasa ikhlas yang lepas.
“Kalau rambut itu kan bisa tumbuh lagi, mau dipotong, dikepras, digunduli kaya apapun bisa tumbuh lagi. Tapi membangun empati dan solidaritas menurut saya penting,” katanya.
Pegiat budaya Henny Kidawati Djatmiko ikut #beranigundul selain bersimpati dan bermpati bagi anak-anak penyintas kanker juga dipersembahkan pada Arthur Calvino yang jadi korban bom Bali. Di samping itu, Henni cukur gundul juga diniatkan sebagai kaul karena penyakit batuk yang dideritanya 6 tahun terakhir ini sembuh total.
“Proses untuk menerima, memaafkan, mengikhlaskan, bersrah dan melepaskan butuh waktu delapan belas tahun. Sebuah proses yang tidak mudah dan menyakitkan, namun akhirnya aku bisa melampauinya. Keika ada penerimaan dan keberserahan dalam kebersyukuran, di situlah aku memiliki segalanya tanpa batas ” ujar Henny pebuh rasa syukur.
Sementara itu perempuan berambut panjang Shima Metta Sintasari jauh-jauh datang dari Blora ikut menjadi peserta #berani gundul. Perempuan yang kesehariannya berprofesi menjadi guru agama Budha di kotanya ini langkahnya ini metupakan bentuk empati kepada penyinyas kanker anak-anak. “Saya mau donor darah tidak bisa, donor mata tidak boleh orang tua saya. Jadi saya bisanya donor rambut ini. Saya ikhlas rambut panjang saya dikepras digunduli,” ujar mantan presenter Dhamma TV mengunci perbincangan.
