Friendship
Berita Warga 
Investasi tak berwujud
Tadi ada sahabat, bertanya kepada saya tentang apa yang harus dia lakukan. Bahwa dia punya relasi yang membutuhkan produk prtanian dalam jumlah besar. Sementara dia punya koneksi dengan petani yang mampu memenuhi permintaan buyernya. Karena kesibukannya, dia tidak bisa meng handle langsung transaksi ini. Untuk itu mencoba menstruktur transaksi ini agar dia mendapatkan laba. Caranya , dia menghubungi mitra UKM untuk bertindak sebagai pihak tengah antara petani dan buyer. Namun mitra UKM nya tidak bisa mengeluarkan PO kepada Petani dan tidak bisa membayar tunai d tempat ( COS). Sementara Buyer maunya COD di lokasi.Yang jadi masalah adalah apabila pihak buyer di pertemukan langsung dengan penjual ( petani ) maka dia tidak yakin akan dapat komisi. Jadi bagaimana mengatasinya?
Menurut saya, sebaiknya di ikhlaskan saja deal antara petani dengan buyer. Karena kalau berusaha ambil posisi, apakah cukup pengalaman dalam transaksi ini? Belum, kan. Bagaimana kalau sampai buyer menolak memberi komisi? Ya tidak usah di pikirkan.Mengapa ? Dalam setiap deal tidak selalu harus menguntungkan dalam bentuk uang atau cek. Tapi bisa juga dalam bentuk intangible ( tak berwujud) benefit . Anggap saja , transaksi ini sebagai cara membangun network, dan network itu adalah asset yang tak berwujud, yang harus di kembangkan.
Business adalah seni berkomunikasi meraih manfaat, yang tidak melulu di ukur dengan uang atau tidak selalu harus seperti gigit cabe, ya di gigit langsung terasa pedas. Bisnis itu seperti mengunyah beras. Semakin di kunyah semakin terasa manis dan kenyang. Artinya jangan pernah berpikir berteman atau deal harus ada untungnya di depan. Atau ada istilah kalau engga nguntungi engga usah berteman. Ingat, bahwa hidup berputar. Kadang di bawah, kadang di atas. Bukan tidak mungkin teman yang selalu menyusahkan kita ketika berada diatas, justru ketika kita jatuh, dia orang pertama yang datang menjadi dewa penolong.
Intinya sebagaimana hidup, bersikaplah ikhlas dalam menjalin network.. Kalau network itu menghasilkan uang, maka anggap itu sebagai bonus.Kekayaan bisa habis kapan saja. Jabatan bisa hilang kapan saja. Yang tersisa hanyalah persahabatan. Apa jadinya bila harta dan jabatan hilang, temanpun menjauh? Tentu menjadi orang merugi..
Jadilah orang smart dalam hidup, menarik orang baik hanya dengan cara baik. Dengan itu maka hanya orang baik yang akan mendekat, yang merapat, dan semua itu adalah karena anda menanamkan keikhlasan, bukan kepalsuan.
Erizeli Jely Bandaro
Tadi ada sahabat, bertanya kepada saya tentang apa yang harus dia lakukan. Bahwa dia punya relasi yang membutuhkan produk prtanian dalam jumlah besar. Sementara dia punya koneksi dengan petani yang mampu memenuhi permintaan buyernya. Karena kesibukannya, dia tidak bisa meng handle langsung transaksi ini. Untuk itu mencoba menstruktur transaksi ini agar dia mendapatkan laba. Caranya , dia menghubungi mitra UKM untuk bertindak sebagai pihak tengah antara petani dan buyer. Namun mitra UKM nya tidak bisa mengeluarkan PO kepada Petani dan tidak bisa membayar tunai d tempat ( COS). Sementara Buyer maunya COD di lokasi.Yang jadi masalah adalah apabila pihak buyer di pertemukan langsung dengan penjual ( petani ) maka dia tidak yakin akan dapat komisi. Jadi bagaimana mengatasinya?
Menurut saya, sebaiknya di ikhlaskan saja deal antara petani dengan buyer. Karena kalau berusaha ambil posisi, apakah cukup pengalaman dalam transaksi ini? Belum, kan. Bagaimana kalau sampai buyer menolak memberi komisi? Ya tidak usah di pikirkan.Mengapa ? Dalam setiap deal tidak selalu harus menguntungkan dalam bentuk uang atau cek. Tapi bisa juga dalam bentuk intangible ( tak berwujud) benefit . Anggap saja , transaksi ini sebagai cara membangun network, dan network itu adalah asset yang tak berwujud, yang harus di kembangkan.
Business adalah seni berkomunikasi meraih manfaat, yang tidak melulu di ukur dengan uang atau tidak selalu harus seperti gigit cabe, ya di gigit langsung terasa pedas. Bisnis itu seperti mengunyah beras. Semakin di kunyah semakin terasa manis dan kenyang. Artinya jangan pernah berpikir berteman atau deal harus ada untungnya di depan. Atau ada istilah kalau engga nguntungi engga usah berteman. Ingat, bahwa hidup berputar. Kadang di bawah, kadang di atas. Bukan tidak mungkin teman yang selalu menyusahkan kita ketika berada diatas, justru ketika kita jatuh, dia orang pertama yang datang menjadi dewa penolong.
Intinya sebagaimana hidup, bersikaplah ikhlas dalam menjalin network.. Kalau network itu menghasilkan uang, maka anggap itu sebagai bonus.Kekayaan bisa habis kapan saja. Jabatan bisa hilang kapan saja. Yang tersisa hanyalah persahabatan. Apa jadinya bila harta dan jabatan hilang, temanpun menjauh? Tentu menjadi orang merugi..
Jadilah orang smart dalam hidup, menarik orang baik hanya dengan cara baik. Dengan itu maka hanya orang baik yang akan mendekat, yang merapat, dan semua itu adalah karena anda menanamkan keikhlasan, bukan kepalsuan.
Erizeli Jely Bandaro
