Filsafat Hindu: Mengapa Kita Menghaturkan Canang / Saiban Kepada Tanah, Air, Api, Udara, Langit, Bulan, dan Matahari?
Berita Warga

Kisah kemunculan Tuhan sebagai Aṣṭamūrti (8 wujud Rudra).
Di awal kalpa, ketika Brahmā merenungkan seorang putra. Seketika Nīlalohita Rudra (avatāra Śiva) muncul dari kening kepala Brahmā. Saat melihat anak itu menangis, Brahmā yang bingung berbicara kepada-Nya—"Mengapa Kau menangis nak?" Rudra menjawab—"Beri Aku nama!"
Brahmā menjawab, "O Tuhan, Kau akan bernama Rudra." Setelah diberitahu demikian, Rudra menangis lagi. "Mengapa Kau menangis lagi?" tanya Brahmā.
"Beri Aku nama kedua!", jawab Rudra kepada Brahmā. "Kau bernama Bhava." Setelah diberitahu demikian, Rudra menangis lagi.
"Mengapa Kau terus menangis?" tanya Brahmā. "Beri Aku nama ketiga!" Setelah diberitahu demikian, Brahmā menjawab: "Kau bernama Sarva."
Demikian, Rudra terus menangis hingga ke-5 kalinya (total 8 tangisan). Setiap tangisan Rudra, Brahmā memberi 5 nama berikutnya: Īśana (4), Paśupati (5), Bhīma (6), Ugra (7), dan Mahādeva (8).
Kemudian Rudra memberi perintah kepada Brahmā—"Tunjukkan tempat tinggal dari nama-nama-Ku ini!" Kemudian Brahmā memberikan tempat tinggal kepada anak kecil ini:—"Matahari (prinsip panas), air, bumi (tanah), angin, api, langit, makhluk hidup, dan bulan (prinsip dingin)." Jadi, tubuh Rudra terdiri dari 8 jenis. Tuhan harus disembah, dihormati dan disujud dalam 8 unsur material itu.
Segala sesuatu di alam semesta ini terdiri atas unsur-unsur material tersebut, karena itu segala sesuatu adalah badan Tuhan (Rudra). Orang yang mendengar kisah kemunculan Rudra ini, ia sudah melihat kebenaran.
Karena Tuhan telah mengambil 8 wujud (Aṣṭamūrti Rudra) itu, maka prinsip Tri Hita Karana ditegakkan. Perintah Brahmā kepada umat manusia:
1.—"Pada awalnya, nama anak itu diberi nama Rudra. Matahari akan menjadi tubuh bagi nama pertama itu. Maka hormatilah matahari dengan melakukan Tri Sandhyā. Rudra (matahari) memberikan sinar kehidupan kepada dunia, dia adalah pusat semesta, sebenarnya matahari tidak pernah terbit dan juga tidak terbenam."
2.—"Nama kedua anak ini adalah Bhava, air adalah tubuh-Nya. Oleh karena itu seseorang hendaknya jangan mencemarkan air, dan juga tidak boleh melakukan hubungan seksual di dalam air."
Hubungi WA kami (no WA: 081239358383) untuk buku-buku Filasafat Hindu, untuk katalog selengkapnya bisa kunjungi: https://www.instagram.com/filsafat_hindu/
Di awal kalpa, ketika Brahmā merenungkan seorang putra. Seketika Nīlalohita Rudra (avatāra Śiva) muncul dari kening kepala Brahmā. Saat melihat anak itu menangis, Brahmā yang bingung berbicara kepada-Nya—"Mengapa Kau menangis nak?" Rudra menjawab—"Beri Aku nama!"
Brahmā menjawab, "O Tuhan, Kau akan bernama Rudra." Setelah diberitahu demikian, Rudra menangis lagi. "Mengapa Kau menangis lagi?" tanya Brahmā.
"Beri Aku nama kedua!", jawab Rudra kepada Brahmā. "Kau bernama Bhava." Setelah diberitahu demikian, Rudra menangis lagi.
"Mengapa Kau terus menangis?" tanya Brahmā. "Beri Aku nama ketiga!" Setelah diberitahu demikian, Brahmā menjawab: "Kau bernama Sarva."
Demikian, Rudra terus menangis hingga ke-5 kalinya (total 8 tangisan). Setiap tangisan Rudra, Brahmā memberi 5 nama berikutnya: Īśana (4), Paśupati (5), Bhīma (6), Ugra (7), dan Mahādeva (8).
Kemudian Rudra memberi perintah kepada Brahmā—"Tunjukkan tempat tinggal dari nama-nama-Ku ini!" Kemudian Brahmā memberikan tempat tinggal kepada anak kecil ini:—"Matahari (prinsip panas), air, bumi (tanah), angin, api, langit, makhluk hidup, dan bulan (prinsip dingin)." Jadi, tubuh Rudra terdiri dari 8 jenis. Tuhan harus disembah, dihormati dan disujud dalam 8 unsur material itu.
Segala sesuatu di alam semesta ini terdiri atas unsur-unsur material tersebut, karena itu segala sesuatu adalah badan Tuhan (Rudra). Orang yang mendengar kisah kemunculan Rudra ini, ia sudah melihat kebenaran.
Karena Tuhan telah mengambil 8 wujud (Aṣṭamūrti Rudra) itu, maka prinsip Tri Hita Karana ditegakkan. Perintah Brahmā kepada umat manusia:
1.—"Pada awalnya, nama anak itu diberi nama Rudra. Matahari akan menjadi tubuh bagi nama pertama itu. Maka hormatilah matahari dengan melakukan Tri Sandhyā. Rudra (matahari) memberikan sinar kehidupan kepada dunia, dia adalah pusat semesta, sebenarnya matahari tidak pernah terbit dan juga tidak terbenam."
2.—"Nama kedua anak ini adalah Bhava, air adalah tubuh-Nya. Oleh karena itu seseorang hendaknya jangan mencemarkan air, dan juga tidak boleh melakukan hubungan seksual di dalam air."
Hubungi WA kami (no WA: 081239358383) untuk buku-buku Filasafat Hindu, untuk katalog selengkapnya bisa kunjungi: https://www.instagram.com/filsafat_hindu/