Masuk Daftar

Filsafat Hindu: Mengapa Abu Jenazah Pemeluk Hindu Dilarung ke Laut?

Berita Warga
Abu jenazah tidak akan mencemari perairan karena merupakan sisa-sisa setelah pemurnian dengan api.

Sisa-sisa kremasi adalah oksida padat dan gas dari berbagai elemen. Semua bakteri dan patogen lainnya dihancurkan dalam api. Abu bertindak sebagai pemusnah patogen di dalam air. Oleh karena itu bermanfaat untuk menjaga air bebas dari penyakit.

Tradisi membuang abu jenazah ke perairan melambangkan pemutusan total ātmā terhadap ikatan duniawinya setelah sebelumnya disucikan melalui api. Ini ada hubungannya dengan kisah Mahārāja Bhāgīratha yang membawa air suci Gangga dari surga ke bumi.

Lahir dari dinasti Sāgara-wańģsa, Bhāgīratha sangat tertekan karena telah mengetahui penderitaan leluhurnya dari seorang gurunya. Sebelumnya ke 60.000 leluhurnya telah melakukan kesalahan kepada Ṛṣi Kapila kemudian Kapila menghanguskan mereka melalui api amarah sang Ṛṣi. Maka dari itu Bhāgīratha ingin menyelamatkan mereka dengan memurnikan abu mereka melalui sentuhan Gangga (yang mewakili air penyucian).

Air adalah simbul pemurnian, Sādhana (ritual Hindu) selalu berkaitan dengan unsur air, seperti Hindu Bali disebut Āgama Tīrtha karena tidak pernah lepas kaitannya dengan unsur air yang melambangkan kesucian.

Dalam doktrin Paśupata, Tuhan Śiva memimpin alam semesta ini dalam wujud-Nya sebagai Aṣṭamūrti (tanah, air, api, udara, angkasa, energi panas, energi dingin, dan roh). Diantara 8 mūrti itu, salah satu bentuk Śiva adalah Bhava yang berbadankan air, sekaligus penyebab dari keberadaan air.

पानीयरूप परमेश जगत्पवित्र चित्रविचिचित्रसुचरकरकरकरोसि नूनम्.
विश्वं पवित्रमममलं किल विश्वनाथ पानीयगाहनत एतदतो नतोस्मि.

.—"O yang berbentuk air, O Yang Maha Agung, seluruh alam semesta adalah suci karena mereka semua adalah bagian dari anggota tubuh-Mu, Kau telah membuatnya menjadi beraneka ragam. Wahai penguasa alam semesta, alam semesta ini bebas dari kekotoran dengan menyelam ke dalam air badan-Mu. Oleh karena itu hamba bersujud kepada-Mu." (Śiva Purāṇa: Rudra Saṁhitā 5.50.28)

Sumber foto: Wayan Yatika

Hubungi WA kami (no WA: 081239358383) untuk buku-buku Filasafat Hindu, untuk katalog selengkapnya bisa kunjungi: https://www.instagram.com/filsafat_hindu/

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 8152 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar