Fatayat NU Lutra Beri Bimbingan Wudhu dan Tayammum ke Muallaf
Diskusi Komunitas 
LUWU UTARA (Jurnalis Warga SUREQ)
Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Kabupaten Luwu Utara berikan bimbingan tata cara wudhu dan tayammum kepada binaan muallaf yang ada di Desa Salulemo dan Bumi Harapan.
Memasuki bulan keempat pembinaan muallaf yang dilakukan di dua desa tersebut, Pengurus Cabang Fatayat NU mulai masuk pada sesi praktek wudhu dan tayammum. Para binaan muallaf yang mayoritas perempuan itu terlihat antusias mengikuti proses praktek wudhu dan tayammum.
Ust. Nu’man sebagai narasumber pada kegiatan bulanan tersebut mengatakan bahwa jika ingin sholat kita sempurna, maka terlebih dahulu sempurnakanlah wudhumu.
“Kekuatan wudhu sangat luar biasa, selain bertujuan untuk mensucikan diri, juga mampu meredam amarah di dalam tubuh,” jelas beliau saat ditemui di kegiatan Pembinaan Muallaf Desa Salulemo dan Bumi Harapan di Mesjid Al-Ikhlas Salulemo, pada, Minggu, (25/02/2024).
Selain wudhu, lanjut beliau, cara untuk mensucikan diri dalam Islam juga bisa dilakukan tanpa menggunakan air , yaitu dengan bertayammum. Tayammum bisa dilakukan dengan menggunakan pasir atau debu dengan syarat orang tersebut tidak dapat menggunakan air karena sebab-sebab tertentu dan dilakukan dengan syarat dan rukun tertentu.
“Allah SWT tidak menyulitkan hambanya dalam meraih surga-Nya, dan Islam merupakan agama yang selalu memberikan kemudahan dan keringanan kepada pemeluknya,” terang beliau.
Disisi lain, Umi Kalsum, guru ngaji binaan Fatayat NU dari Desa Bumi Harapan mengatakan bahwa, di dalam Islam apabila ingin mengerjakan sesuatu hendaknya diawali dengan ucapan bismillah dan selalu dimulai dengan tangan kanan dan kaki kanan.
“Segalanya dalam Islam selalu diawali dengan bismilllah dan dilakukan dengan tangan dan kaki kanan dahulu,” tambah Umi Kalsum.
Selain itu, Rafika, salah satu guru ngaji binaan Fatayat NU dari Desa Salulemo menyampaikan kepada ibu-ibu muallaf maupun ibu-ibu yang muslim agar senantiasa memperlihatkan contoh dalam melaksanakan sesuatu yang baik berupa perkataan, tingkah laku lebih-lebih dalam beribadah supaya mereka terkesan bahwa memilih agama Islam sebagai agama yang sempurna tidaklah salah.
“Jika ingin menjadi tauladan, maka praktekkan lah terlebih dahulu kebaikan-kebaikan kepada orang lain,” kata Rafika.
Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Kabupaten Luwu Utara berikan bimbingan tata cara wudhu dan tayammum kepada binaan muallaf yang ada di Desa Salulemo dan Bumi Harapan.
Memasuki bulan keempat pembinaan muallaf yang dilakukan di dua desa tersebut, Pengurus Cabang Fatayat NU mulai masuk pada sesi praktek wudhu dan tayammum. Para binaan muallaf yang mayoritas perempuan itu terlihat antusias mengikuti proses praktek wudhu dan tayammum.
Ust. Nu’man sebagai narasumber pada kegiatan bulanan tersebut mengatakan bahwa jika ingin sholat kita sempurna, maka terlebih dahulu sempurnakanlah wudhumu.
“Kekuatan wudhu sangat luar biasa, selain bertujuan untuk mensucikan diri, juga mampu meredam amarah di dalam tubuh,” jelas beliau saat ditemui di kegiatan Pembinaan Muallaf Desa Salulemo dan Bumi Harapan di Mesjid Al-Ikhlas Salulemo, pada, Minggu, (25/02/2024).
Selain wudhu, lanjut beliau, cara untuk mensucikan diri dalam Islam juga bisa dilakukan tanpa menggunakan air , yaitu dengan bertayammum. Tayammum bisa dilakukan dengan menggunakan pasir atau debu dengan syarat orang tersebut tidak dapat menggunakan air karena sebab-sebab tertentu dan dilakukan dengan syarat dan rukun tertentu.
“Allah SWT tidak menyulitkan hambanya dalam meraih surga-Nya, dan Islam merupakan agama yang selalu memberikan kemudahan dan keringanan kepada pemeluknya,” terang beliau.
Disisi lain, Umi Kalsum, guru ngaji binaan Fatayat NU dari Desa Bumi Harapan mengatakan bahwa, di dalam Islam apabila ingin mengerjakan sesuatu hendaknya diawali dengan ucapan bismillah dan selalu dimulai dengan tangan kanan dan kaki kanan.
“Segalanya dalam Islam selalu diawali dengan bismilllah dan dilakukan dengan tangan dan kaki kanan dahulu,” tambah Umi Kalsum.
Selain itu, Rafika, salah satu guru ngaji binaan Fatayat NU dari Desa Salulemo menyampaikan kepada ibu-ibu muallaf maupun ibu-ibu yang muslim agar senantiasa memperlihatkan contoh dalam melaksanakan sesuatu yang baik berupa perkataan, tingkah laku lebih-lebih dalam beribadah supaya mereka terkesan bahwa memilih agama Islam sebagai agama yang sempurna tidaklah salah.
“Jika ingin menjadi tauladan, maka praktekkan lah terlebih dahulu kebaikan-kebaikan kepada orang lain,” kata Rafika.
