Evaluasi dan Monitoring Kampung Remaja Sehat
Community Discussion

Hari Sabtu ini, 16 Juli 2022 bertempat di SDN Wirolegi 4 Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember ada dua kegiatan yaitu pemeriksaan kesehatan gigi bagi anak-anak peserta didik SDN Wirolegi 4 dan di ruang yang lain berlangsung Monitoring dan Evaluasi Program Kampung Remaja Sehat di Kelurahan Wirolegi dan Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Acara dibuka tepat jam 10.00 WIB oleh ketua Forum Jember Sehat (FORJES) Nurul Hidayah. Dalam paparannya Nurul Hidayah menjelaskan FORJES ini adalah gabungan organisasi masyarakat sipil antara lain Gerakan Peduli Perempuan (GPP), Gerkatin, Perpenca, Fatayat NU, Stapa Center, YPSM, Tanoker.
Program Kampung remaja sehat ini sudah berlangsung mulai Januari 2022 s/d Juni 2022. Setelah berlangsung selama 6 bulan ini bagaimana progresnya, apa yang kurang ada apa yang harus ditambah dan ditingkatkan terkait dengan edukasi dan sosialisasi tentang Kampung Remaja Sehat.
Dari beberapa pandangan secara umum yang diawali oleh perangkat RT Kelurahan Wirolegi berharap kegiatan-kegiatan semacam ini tidak cukup diselesaikan di meja, tetapi harus diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan nyata. Karena beliau melihat pergaulan remaja-remaja sekarang sungguh sangat memprihatinkan. Kehidupan Free Sex, narkoba, miras, judi sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang.
Hal senada dikemukakan oleh salah satu perangkat RT yang lain, beliau berharap kegiatan semacam ini bias diperluas di RT dan RW yang lain.Karena kegiatan positif semacam ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja untuk mengatasi gaya hidup remaja sekarang dan untuk menekan angka pernikahan anak atau pernikahan di bawah 19 tahun yang cukup tinggi terutama di kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Perwakilan dari Puskesmas Sumbersari mengemukakan pendapatnya bahwa kegiatan Kampung Remaja Sehat ini sangat bermanfaat dan positif untuk mengedukasi remaja, orang tua, tokoh masyarakat dan tokoh masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja. Sosialisasi dan edukasi kepada stakeholder ini diharapkan dapat membuka kesadaran masyarakat bahwa pernikahan yang belum cukup umur membawa dampak yang kurang baik bagi anak yang di kandungnya dan ibu yang mengandung. Karena di usia itu (di bawah 19 tahun) organ kesehatannya belum siap untuk mengandung dan melahirkan.
Perwakilan dari DP3AKB Bapak Choirul Umam mengatakan, DP3AKB siap diundang hadir sebagai narasumber untuk melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi anak-anak dan remaja di Kampung Remaja Sehat Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari.
Choirul Umam berharap sosialisasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi ini melibatkan tokoh agama. Karena berdasarkan pengalaman di Kecamatan Silo. Daerah yang dulu angka pernikahan anak atau pernikahan di bawah 19 tinggi tetapi saat ini sudah turun signifikan karena pelibatan tokoh agama dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dari perwakilan kecamatan mengusulkan agar dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat menggunakan seni, budaya setempat seperti yang sekarang lagi marak di Kelurahan Wirolegi yaitu sound mini agar remaja antusias untuk hadir.
Sedangkan dari perwakilan remaja mengusulkan agar sosialisasi dilakukan di tempat yang enak buat cangkruk dan ngopi seperti di angkringan
Dari perwakilan RW mengusukan agar peserta yang dating dalam sosialisasi bisa banyak seperti yang diharapkan agar kegiatan bisa dilakukan malam hari setelah Maghrib sampai menjelang malam.Karena kalau siang remajanya masih kerja.
Usulan dan sanggahan dalam diskusi ini dicari kata sepakat dan komitmen bersama sehingga kegiatan untuk bulan berikutnya lebih baik lagi.
Kegiatan akhirnya ditutup oleh Manager Kegiatan Kampung Remaja Sehat yaitu Yamini, SH. Sebelum menutup kegiatan ini Yamini berjanji akan berusaha melaksanakan usulan-usulan hadirin semua. Dan akan mengevaluasi setelah tiga bulan sesuai dengan kesepakatan.
Acara dibuka tepat jam 10.00 WIB oleh ketua Forum Jember Sehat (FORJES) Nurul Hidayah. Dalam paparannya Nurul Hidayah menjelaskan FORJES ini adalah gabungan organisasi masyarakat sipil antara lain Gerakan Peduli Perempuan (GPP), Gerkatin, Perpenca, Fatayat NU, Stapa Center, YPSM, Tanoker.
Program Kampung remaja sehat ini sudah berlangsung mulai Januari 2022 s/d Juni 2022. Setelah berlangsung selama 6 bulan ini bagaimana progresnya, apa yang kurang ada apa yang harus ditambah dan ditingkatkan terkait dengan edukasi dan sosialisasi tentang Kampung Remaja Sehat.
Dari beberapa pandangan secara umum yang diawali oleh perangkat RT Kelurahan Wirolegi berharap kegiatan-kegiatan semacam ini tidak cukup diselesaikan di meja, tetapi harus diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan nyata. Karena beliau melihat pergaulan remaja-remaja sekarang sungguh sangat memprihatinkan. Kehidupan Free Sex, narkoba, miras, judi sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang.
Hal senada dikemukakan oleh salah satu perangkat RT yang lain, beliau berharap kegiatan semacam ini bias diperluas di RT dan RW yang lain.Karena kegiatan positif semacam ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja untuk mengatasi gaya hidup remaja sekarang dan untuk menekan angka pernikahan anak atau pernikahan di bawah 19 tahun yang cukup tinggi terutama di kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Perwakilan dari Puskesmas Sumbersari mengemukakan pendapatnya bahwa kegiatan Kampung Remaja Sehat ini sangat bermanfaat dan positif untuk mengedukasi remaja, orang tua, tokoh masyarakat dan tokoh masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja. Sosialisasi dan edukasi kepada stakeholder ini diharapkan dapat membuka kesadaran masyarakat bahwa pernikahan yang belum cukup umur membawa dampak yang kurang baik bagi anak yang di kandungnya dan ibu yang mengandung. Karena di usia itu (di bawah 19 tahun) organ kesehatannya belum siap untuk mengandung dan melahirkan.
Perwakilan dari DP3AKB Bapak Choirul Umam mengatakan, DP3AKB siap diundang hadir sebagai narasumber untuk melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi anak-anak dan remaja di Kampung Remaja Sehat Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari.
Choirul Umam berharap sosialisasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi ini melibatkan tokoh agama. Karena berdasarkan pengalaman di Kecamatan Silo. Daerah yang dulu angka pernikahan anak atau pernikahan di bawah 19 tinggi tetapi saat ini sudah turun signifikan karena pelibatan tokoh agama dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dari perwakilan kecamatan mengusulkan agar dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat menggunakan seni, budaya setempat seperti yang sekarang lagi marak di Kelurahan Wirolegi yaitu sound mini agar remaja antusias untuk hadir.
Sedangkan dari perwakilan remaja mengusulkan agar sosialisasi dilakukan di tempat yang enak buat cangkruk dan ngopi seperti di angkringan
Dari perwakilan RW mengusukan agar peserta yang dating dalam sosialisasi bisa banyak seperti yang diharapkan agar kegiatan bisa dilakukan malam hari setelah Maghrib sampai menjelang malam.Karena kalau siang remajanya masih kerja.
Usulan dan sanggahan dalam diskusi ini dicari kata sepakat dan komitmen bersama sehingga kegiatan untuk bulan berikutnya lebih baik lagi.
Kegiatan akhirnya ditutup oleh Manager Kegiatan Kampung Remaja Sehat yaitu Yamini, SH. Sebelum menutup kegiatan ini Yamini berjanji akan berusaha melaksanakan usulan-usulan hadirin semua. Dan akan mengevaluasi setelah tiga bulan sesuai dengan kesepakatan.