Energi Milenial Indonesia Raya Terangi Desa setelah 24 Tahun dalam Kegelapan
Berita Warga

Serang (28/4) - Energi Milenial Indonesia Raya (EMIR) pasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk 25 rumah di Dusun Cilele, Desa Wanajaya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang pada Selasa, 24 April 2022. Desa tersebut hampir 24 tahun tidak merasakan penerangan meski berada tidak jauh dari Pusat Kawasan Industri Terbesar di Indonesia.
Presiden EMIR, Khanif Nasukha menyebutkan program tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pemasangan 1000 PLTS gratis untuk rumah tangga, sebagai upaya agar masyarakat di daerah terpencil juga bisa merasakan adanya aliran listrik, apalagi yang bersumber dari energi bersih yang berkelanjutan.
“Target kita adalah masyarakat yang belum menikmati listrik di berbagai pelosok Indonesia. Dusun Cilele menjadi titik pertama program 1000 PLTS atap gratis untuk masyarakat,” ungkap Khanif.
Ia juga menyampaikan program 1000 PLTS akan berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah dan dunia usaha untuk mewujudkan Indonesia terang dengan energi terbarukan. Sebagaimana kegiatan ini bekerja sama dengan PT Migas Hulu Jabar ONWJ, anak perusahaan PT Migas Hulu Jabar (Perseroda), BUMD Provinsi Jawa Barat.
“Kontribusi kaum milenial dalam penggunaan energi baru terbarukan dinilai bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia. Dalam proses transisi energi ini, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak, ramah lingkungan, mudah dan bisa diakses semua, salah satunya PLTS ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, Ridwan Kamil untuk mendorong pemuda menangkap peluang dalam mewujudkan transisi energi bagi Indonesia.
“Peluang memanfaatkan EBT harus mulai dibangun mengingat ketersediaannya akan terus ada sepanjang masa selama masih ada matahari, angin, air, panas bumi, dan energi penggerak lainnya,” ungkap Ridwan Kamil saat mengisi seminar Pelatihan Usaha Pemuda di Sektor Energi beberapa waktu lalu.
***
Masyarakat Desa Cilele merasakan kebahagiaan karena sudah bisa meninggalkan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah atau solar sebagai fasilitas penerangan sehari-hari.
“Terimakasih banyak untuk EMIR yang telah memberikan bantuan penerangan listrik, anak saya bisa belajar dengan nyaman, matanya ngga sakit kena asap teplok, alhamdulillah,” tutur Bu Siti. (B/MJA)
Presiden EMIR, Khanif Nasukha menyebutkan program tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pemasangan 1000 PLTS gratis untuk rumah tangga, sebagai upaya agar masyarakat di daerah terpencil juga bisa merasakan adanya aliran listrik, apalagi yang bersumber dari energi bersih yang berkelanjutan.
“Target kita adalah masyarakat yang belum menikmati listrik di berbagai pelosok Indonesia. Dusun Cilele menjadi titik pertama program 1000 PLTS atap gratis untuk masyarakat,” ungkap Khanif.
Ia juga menyampaikan program 1000 PLTS akan berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah dan dunia usaha untuk mewujudkan Indonesia terang dengan energi terbarukan. Sebagaimana kegiatan ini bekerja sama dengan PT Migas Hulu Jabar ONWJ, anak perusahaan PT Migas Hulu Jabar (Perseroda), BUMD Provinsi Jawa Barat.
“Kontribusi kaum milenial dalam penggunaan energi baru terbarukan dinilai bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia. Dalam proses transisi energi ini, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak, ramah lingkungan, mudah dan bisa diakses semua, salah satunya PLTS ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, Ridwan Kamil untuk mendorong pemuda menangkap peluang dalam mewujudkan transisi energi bagi Indonesia.
“Peluang memanfaatkan EBT harus mulai dibangun mengingat ketersediaannya akan terus ada sepanjang masa selama masih ada matahari, angin, air, panas bumi, dan energi penggerak lainnya,” ungkap Ridwan Kamil saat mengisi seminar Pelatihan Usaha Pemuda di Sektor Energi beberapa waktu lalu.
***
Masyarakat Desa Cilele merasakan kebahagiaan karena sudah bisa meninggalkan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah atau solar sebagai fasilitas penerangan sehari-hari.
“Terimakasih banyak untuk EMIR yang telah memberikan bantuan penerangan listrik, anak saya bisa belajar dengan nyaman, matanya ngga sakit kena asap teplok, alhamdulillah,” tutur Bu Siti. (B/MJA)