Efek Zat Berbahaya dan Pembalut Kadaluarsa
Citizen News

Assalamualaikum Atmagirls, semoga liburan kalian secerah siang hari di Jakarta ya. Anyway soal liburan, pernah gak sih kalian harus menghadapi datang bulan saat lagi asik asiknya bepergian? Hmm pasti gak enak banget ya, selain mood bisa langsung turun drastis. Kalian juga pasti kerepotan buat harus selalu mengganti pembalut.
Nah, berbicara mengenai pembalut, beberapa waktu silam Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa ada sembilan merek pembalut di Indonesia yang mengandung zat berbahaya, salah satunya klorin.
Dilansir dari cnnindonesia.com, dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa pembalut yang mengandung klorin paling banyak adalah merek CHARM dengan 54,73 ppm. Menyusul di belakang CHARM, Nina Anion menempati posisi kedua dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm.
Merek My Lady berada di posisi ketiga dengan kandungan klorin 24,4 ppm dan menyusul di bawahnya VClass Ultra dengan 17,74 ppm. Sementara itu, Kotex, Hers Protex, LAURIER, Softex, dan SOFTNESS juga masuk dalam daftar dengan kandungan klorin 6-8 ppm.
Selain pembalut, kandungan klorin juga ditemukan pada tujuh merek pantyliner, yaitu V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners, Softness Panty Shields, CareFree superdry, LAURIER Active Fit.
Klorin memang merupakan zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, klorin juga dapat menyebabkan kanker. Namun adanya klorin dalam pembalut bukanlah tanpa sebab melainkan ada maksud tertentu.
Klorin digunakan dalam proses pembuatan pembalut yang memakai campuran kapas dan rayon menghasilkan warna yang agak jelek sehingga diperlukan proses pemutihan yang memakai klorin. Di Indonesia, hampir seluruh merk pembalut yang tersebar di pasaran memakai klorin dalam proses pembuatannya.
Selain Klorin, sebenarnya dalam pembalut juga ada beberapa zat berbahaya seperti Dioksin dan Furan (pemutih), BPA dan BPS (zat yang juga terkandung dalam plastik). Kendati demikian, Atmagirls tidak perlu kuatir berlebihan karena jika Atmagirls tepat memilih pembalut dan menggunakannya dengan bijak maka aman aman saja digunakan.
Selain rutin mengganti dan mencuci bersih pembalut bekas, memakai pembalut dengan bijak juga bisa dengan cara melihat tanggal kadaluarsa. Mungkin Atmagirls pernah bertanya, apakah pembalut bisa kadaluarsa? Darimana melihatnya? Apa efeknya?
Tentu semua hal yang di produksi di pabrik memiliki kode tanggal pengemasan dan tanggal kadaluarsa, yang berarti setiap produk pabrikan termasuk pembalut. Meskipun pembalut terbuat dari bahan yang tidak membusuk seperti makanan, tapi pembalut juga memiliki batas waktu pemakaian.
Mengenai tentang batas waktu penggunaan pembalut, tidak semua pembalut melampirkan expired date, jika Atmagirls tidak menemukan kode EXP pada kemasan pembalut cobalah mencari kode MFD (Manufacturing Date) yang menandakan tanggal pembuatan pembalut tersebut. Tetapi pada beberapa pembalut juga tetap melampirkan kode EXP ini. Biasanya pembalut memiliki masa batas pakai sampai 3 tahun sejak di produksi.
Penggunaan pembalut yang sudah kadaluarsa, ditakutkan dapat menyebabkan iritasi seperti gatal gatal, infeksi kelamin, atau peningkatan keputihan pada saat penggunannya.
Pastikan juga Atmagirls rajin mengganti pembalut saat siklus bulanan datang meski sedang liburan ya. Pembalut sebaiknya diganti 4-5 kali setiap harinya, agar organ intin tetap dalam keadaan bersih sehingga tidak memicu pertumbuhan bakteri lain. Stay Active, life happily Atmaguys, Happy holiday!
Sumber :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/expired-pembalut
https://m.vemale.com/kesehatan/44169-bahan-kimia-berbahaya-ini-ada-di-dalam-pembalut.html
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150707130834-255-64894/sembilan-merek-pembalut-di-indonesia-mengandung-klorin
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150708181742-255-65265/apa-sebetulnya-fungsi-klorin-dalam-pembalut
Pic : Tirto.id
Nah, berbicara mengenai pembalut, beberapa waktu silam Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa ada sembilan merek pembalut di Indonesia yang mengandung zat berbahaya, salah satunya klorin.
Dilansir dari cnnindonesia.com, dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa pembalut yang mengandung klorin paling banyak adalah merek CHARM dengan 54,73 ppm. Menyusul di belakang CHARM, Nina Anion menempati posisi kedua dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm.
Merek My Lady berada di posisi ketiga dengan kandungan klorin 24,4 ppm dan menyusul di bawahnya VClass Ultra dengan 17,74 ppm. Sementara itu, Kotex, Hers Protex, LAURIER, Softex, dan SOFTNESS juga masuk dalam daftar dengan kandungan klorin 6-8 ppm.
Selain pembalut, kandungan klorin juga ditemukan pada tujuh merek pantyliner, yaitu V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners, Softness Panty Shields, CareFree superdry, LAURIER Active Fit.
Klorin memang merupakan zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, klorin juga dapat menyebabkan kanker. Namun adanya klorin dalam pembalut bukanlah tanpa sebab melainkan ada maksud tertentu.
Klorin digunakan dalam proses pembuatan pembalut yang memakai campuran kapas dan rayon menghasilkan warna yang agak jelek sehingga diperlukan proses pemutihan yang memakai klorin. Di Indonesia, hampir seluruh merk pembalut yang tersebar di pasaran memakai klorin dalam proses pembuatannya.
Selain Klorin, sebenarnya dalam pembalut juga ada beberapa zat berbahaya seperti Dioksin dan Furan (pemutih), BPA dan BPS (zat yang juga terkandung dalam plastik). Kendati demikian, Atmagirls tidak perlu kuatir berlebihan karena jika Atmagirls tepat memilih pembalut dan menggunakannya dengan bijak maka aman aman saja digunakan.
Selain rutin mengganti dan mencuci bersih pembalut bekas, memakai pembalut dengan bijak juga bisa dengan cara melihat tanggal kadaluarsa. Mungkin Atmagirls pernah bertanya, apakah pembalut bisa kadaluarsa? Darimana melihatnya? Apa efeknya?
Tentu semua hal yang di produksi di pabrik memiliki kode tanggal pengemasan dan tanggal kadaluarsa, yang berarti setiap produk pabrikan termasuk pembalut. Meskipun pembalut terbuat dari bahan yang tidak membusuk seperti makanan, tapi pembalut juga memiliki batas waktu pemakaian.
Mengenai tentang batas waktu penggunaan pembalut, tidak semua pembalut melampirkan expired date, jika Atmagirls tidak menemukan kode EXP pada kemasan pembalut cobalah mencari kode MFD (Manufacturing Date) yang menandakan tanggal pembuatan pembalut tersebut. Tetapi pada beberapa pembalut juga tetap melampirkan kode EXP ini. Biasanya pembalut memiliki masa batas pakai sampai 3 tahun sejak di produksi.
Penggunaan pembalut yang sudah kadaluarsa, ditakutkan dapat menyebabkan iritasi seperti gatal gatal, infeksi kelamin, atau peningkatan keputihan pada saat penggunannya.
Pastikan juga Atmagirls rajin mengganti pembalut saat siklus bulanan datang meski sedang liburan ya. Pembalut sebaiknya diganti 4-5 kali setiap harinya, agar organ intin tetap dalam keadaan bersih sehingga tidak memicu pertumbuhan bakteri lain. Stay Active, life happily Atmaguys, Happy holiday!
Sumber :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/expired-pembalut
https://m.vemale.com/kesehatan/44169-bahan-kimia-berbahaya-ini-ada-di-dalam-pembalut.html
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150707130834-255-64894/sembilan-merek-pembalut-di-indonesia-mengandung-klorin
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150708181742-255-65265/apa-sebetulnya-fungsi-klorin-dalam-pembalut
Pic : Tirto.id