Edukasi Tanah Longsor & Pertolongan Pertama Bencana Oleh KKN UGM Untuk Karang Taruna Gunung Kukusan
Berita Warga

Kulon Progo – Dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, pada tahun 2019, dilakukan survei lokasi rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kulonprogo. Tercatat adanya 50 titik rawan banjir dan tanah longsor, terutama di kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Kokap, dan Girimulyo. Padukuhan Gunung Kukusan merupakan salah satu padukuhan di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, yang merupakan daerah perbukitan dengan kontur tidak rata. Hal ini menyebabkan daerah ini rawan mengalami tanah longsor, terutama saat musim penghujan. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan kerusakan, hal ini dapat membahayakan warga dan memakan korban. Pada kondisi pengungsian setelah bencana juga mudah timbul penyakit seperti diare, campak, ISPA, pneumonia, dan sebagainya.
Pada hari Sabtu, tanggal 11 Mei 2024 lalu, mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 melakukan program edukasi tentang tanah longsor sekaligus menyiapkan keterampilan para pemuda anggota Karang Taruna Gunung Kukusan (KARTANUSA) dalam menghadapi tanah longsor serta melakukan pertolongan kepada warga lainnya dalam keadaan bencana. Kegiatan ini dilakukan agar para pemuda Padukuhan Gunung Kukusan, terutama anggota KARTANUSA, memiliki keterampilan yang dibutuhkan bukan hanya untuk menyelamatkan diri dari bencana tanah longsor, tapi juga untuk membantu masyarakat sekitar secara langsung saat terjadi bencana maupun dengan cara membantu persiapan mereka untuk kejadian bencana yang mungkin akan datang.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi tentang tanah longsor dan penyebab-penyebabnya, terutama yang dapat ditemukan di Padukuhan Gunung Kukusan seperti perbedaan ketinggian tanah dan adanya beban bangunan di atas tebing. Disampaikan juga materi mengenai akibat dari bencana tanah longsor, termasuk pada segi kesehatan dan ekonomi. Selanjutnya diterangkan mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi tanah longsor, serta cara menolong korban tanah longsor yang benar.
Agar kegiatan tidak membosankan, mahasiswa KKN-PPM UGM kemudian menyampaikan tentang teknik pembidaian, teknik sederhana yang dapat dilakukan pada korban cedera patah tulang, termasuk karena bencana tanah longsor. Penyampaian materi dibantu dengan video agar lebih mudah membayangkan langkah-langkahnya secara praktek. Setelah pemutaran video, mahasiswa KKN-PPM UGM memberikan kesempatan pada anggota KARTANUSA untuk melakukan pemasangan bidai satu dengan yang lain agar langkah-langkah pembidaian dapat langsung dipraktekkan dan diingat, sekaligus untuk mencairan suasana pada program ini.
Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini, ilmu dan keterampilan yang telah tersampaikan dapat berguna bagi para pemuda anggota KARTANUSA dalam menjaga keamanan dan keselamatan diri maupun orang lain, saat terjadinya bencana tanah longsor maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hari Sabtu, tanggal 11 Mei 2024 lalu, mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 melakukan program edukasi tentang tanah longsor sekaligus menyiapkan keterampilan para pemuda anggota Karang Taruna Gunung Kukusan (KARTANUSA) dalam menghadapi tanah longsor serta melakukan pertolongan kepada warga lainnya dalam keadaan bencana. Kegiatan ini dilakukan agar para pemuda Padukuhan Gunung Kukusan, terutama anggota KARTANUSA, memiliki keterampilan yang dibutuhkan bukan hanya untuk menyelamatkan diri dari bencana tanah longsor, tapi juga untuk membantu masyarakat sekitar secara langsung saat terjadi bencana maupun dengan cara membantu persiapan mereka untuk kejadian bencana yang mungkin akan datang.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi tentang tanah longsor dan penyebab-penyebabnya, terutama yang dapat ditemukan di Padukuhan Gunung Kukusan seperti perbedaan ketinggian tanah dan adanya beban bangunan di atas tebing. Disampaikan juga materi mengenai akibat dari bencana tanah longsor, termasuk pada segi kesehatan dan ekonomi. Selanjutnya diterangkan mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi tanah longsor, serta cara menolong korban tanah longsor yang benar.
Agar kegiatan tidak membosankan, mahasiswa KKN-PPM UGM kemudian menyampaikan tentang teknik pembidaian, teknik sederhana yang dapat dilakukan pada korban cedera patah tulang, termasuk karena bencana tanah longsor. Penyampaian materi dibantu dengan video agar lebih mudah membayangkan langkah-langkahnya secara praktek. Setelah pemutaran video, mahasiswa KKN-PPM UGM memberikan kesempatan pada anggota KARTANUSA untuk melakukan pemasangan bidai satu dengan yang lain agar langkah-langkah pembidaian dapat langsung dipraktekkan dan diingat, sekaligus untuk mencairan suasana pada program ini.
Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini, ilmu dan keterampilan yang telah tersampaikan dapat berguna bagi para pemuda anggota KARTANUSA dalam menjaga keamanan dan keselamatan diri maupun orang lain, saat terjadinya bencana tanah longsor maupun dalam kehidupan sehari-hari.