DULANG PENAMAT PEMBAWA RAHMAT.
Berita Warga

Praya, 09 Nopember 2019
DULANG PENAMAT adalah simbol Dan ungkapan rasa syukur kepada sang maha Pencipta atas limpahan Rahmat yang telah diterima.
PENAMAT berasal dari kata Tamat yang berarti usai atau sudah selesai. Dalam tradisi Suku Sasak PENAMAT berarti gunungan makanan yang disusun sedemikian rupa dengan berbagai macam jenis makanan dan buah buahan dalam suatu wadah yang disusun dengan rapi sehingga membentuk sebuah gunung dan di kreasikan dengan sangat unik untuk menarik simpati yang melihatnya.
PENAMAT biasanya dibuat dalam rangka selamatan orang tua untuk putra putrinya karena telah behasil membaca Al Quran secara keseluruhan dan di akhiri dengan kegiatan membaca surat surat pendek didepan guru ngaji yang disaksikan oleh masyarakat serta ulama dan tamu undangan lainnya.
PENAMAT biasanya dibuat 2 buah yang diperuntukkan kepada guru ngaji dan siaanya untuk diterima oleh para ulama dan saksi lain, dengan tujuan agar ilmu yang didapat dapat menjadi kadang berkah bagi sang anak.
PENAMAT juga memiliki makna filosofis yang sangat dalam yaitu sebagai rasa syukur kepada Allah atas limpahan nikmat dan berkah sehingga dalam sekian banyak jenis makanan yang dibuat dalam PENAMAT dapat dinikmati oleh semua masyarakat yang ada atau bajakan dibawa pulang.
Namun bukan berarti hal ini berbau syirik tapi kebih kepada benagu kasih dan sayang melalui makanan.
Beberapa kalangan masyarakat sangat berharap tradisi ini dapat terjaga dan dilestarikan mengingat tradisi ini adalah untuk menunjuk kan bagaimana seorang hamba menerima nikmat yang telah diterima.
DULANG PENAMAT adalah simbol Dan ungkapan rasa syukur kepada sang maha Pencipta atas limpahan Rahmat yang telah diterima.
PENAMAT berasal dari kata Tamat yang berarti usai atau sudah selesai. Dalam tradisi Suku Sasak PENAMAT berarti gunungan makanan yang disusun sedemikian rupa dengan berbagai macam jenis makanan dan buah buahan dalam suatu wadah yang disusun dengan rapi sehingga membentuk sebuah gunung dan di kreasikan dengan sangat unik untuk menarik simpati yang melihatnya.
PENAMAT biasanya dibuat dalam rangka selamatan orang tua untuk putra putrinya karena telah behasil membaca Al Quran secara keseluruhan dan di akhiri dengan kegiatan membaca surat surat pendek didepan guru ngaji yang disaksikan oleh masyarakat serta ulama dan tamu undangan lainnya.
PENAMAT biasanya dibuat 2 buah yang diperuntukkan kepada guru ngaji dan siaanya untuk diterima oleh para ulama dan saksi lain, dengan tujuan agar ilmu yang didapat dapat menjadi kadang berkah bagi sang anak.
PENAMAT juga memiliki makna filosofis yang sangat dalam yaitu sebagai rasa syukur kepada Allah atas limpahan nikmat dan berkah sehingga dalam sekian banyak jenis makanan yang dibuat dalam PENAMAT dapat dinikmati oleh semua masyarakat yang ada atau bajakan dibawa pulang.
Namun bukan berarti hal ini berbau syirik tapi kebih kepada benagu kasih dan sayang melalui makanan.
Beberapa kalangan masyarakat sangat berharap tradisi ini dapat terjaga dan dilestarikan mengingat tradisi ini adalah untuk menunjuk kan bagaimana seorang hamba menerima nikmat yang telah diterima.