DPMD bersama Lakpesdam NU dan Forum MMS gelar Workshop Sosialisasi dan Persiapan Replikasi BUMDes
Berita Warga

Sumenep (12/06/2023) – Dinas PMD bersama Lakpesdam NU dan Forum MMS telah melaksanakan “Workshop Sosialisasi dan Persiapan Replikasi BUMDes Berbasis Masyarakat di Kabupaten Sumenep”. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Al-Qarya Kantor Dinas PMD Kabupaten Sumenep ini dihadiri oleh Camat, Kepala Desa, dan Direktur BUMDes se-Kabupaten Sumenep.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa (PUEKD), Fadholi ST, MT, menyampaikan kegiatan ini bertujuan menigkatkan pemahaman masyarakat terhadap BUMDes agar para penggerak ekonomi di desa mampu memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga keberadaan BUMDes bisa memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonominya, serta sebagai upaya memberikan ruang pengawasan terhadap pengelolaan BUMDes di desa.
Dalam Sambutan Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, AP. M.Si juga menyatakan bahwa Konsep BUMDes Berbasis Masyarakat yang ditawarkan Forum MMS adalah wujud kerja sama seluruh masyarakat. Karena itu perlu dilakukan Replikasi di berbagai desa, dengan harapan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya di bawah koordinasi Bappeda, Bakesbangpol dan Dinas PMD, kita bisa melihat informasi dengan memanfaatkan seluruh kegiatan pendampingan yang ada, agar masyarakat memahami apa itu tujuan dan maksud keberadaan BUMDes.
"Perlu menjaga keseimbangan komunikasi agar tidak terjadi miskomunikasi antara pengelola BUMDes dengan masyarakat, dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat, supaya dapat mempermudah dalam membuat rencana kerja secara utuh agar bisa dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik,” kata Pak Anwar.
Harapannya dari 324 BUMDes yang ada di mana baru 25 BUMDes yang memiliki izin resmi bisa terus ditingkatkan. BUMDes diupayakan menjadi barometer ekonomi desa, dan seluruh perekonomian harus bersumber dan dimulai dari kegiatannya. Dengan demikian, Pengurus BUMDes harus bisa memanfaatkan peluang yang ada agar perekonomian di desa bisa terus ditingkatkan.
"Dari 330 desa sekarang sudah terbentuk 324 BUMDes, sehingga yang belum berbentuk di 6 Desa. Klasifikasi BUMDes yang ada yaitu: Pemula 129, Berkembang 135, dan Maju 31. BUMDes yang sudah memberikan PAD ke desa sebanyak 114 BUM Desa,” kata Pak Anwar.
Dengan demikian, Pengelola BUMDes bisa terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang BUMDes, sebagai penunjang ekonomi masyarakat, mendorong ruang partisipasi masyarakat dalam rangka memperoleh informasi mengenai kendala BUMDes di desa masing-masing (Lina).
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa (PUEKD), Fadholi ST, MT, menyampaikan kegiatan ini bertujuan menigkatkan pemahaman masyarakat terhadap BUMDes agar para penggerak ekonomi di desa mampu memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga keberadaan BUMDes bisa memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonominya, serta sebagai upaya memberikan ruang pengawasan terhadap pengelolaan BUMDes di desa.
Dalam Sambutan Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, AP. M.Si juga menyatakan bahwa Konsep BUMDes Berbasis Masyarakat yang ditawarkan Forum MMS adalah wujud kerja sama seluruh masyarakat. Karena itu perlu dilakukan Replikasi di berbagai desa, dengan harapan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya di bawah koordinasi Bappeda, Bakesbangpol dan Dinas PMD, kita bisa melihat informasi dengan memanfaatkan seluruh kegiatan pendampingan yang ada, agar masyarakat memahami apa itu tujuan dan maksud keberadaan BUMDes.
"Perlu menjaga keseimbangan komunikasi agar tidak terjadi miskomunikasi antara pengelola BUMDes dengan masyarakat, dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat, supaya dapat mempermudah dalam membuat rencana kerja secara utuh agar bisa dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik,” kata Pak Anwar.
Harapannya dari 324 BUMDes yang ada di mana baru 25 BUMDes yang memiliki izin resmi bisa terus ditingkatkan. BUMDes diupayakan menjadi barometer ekonomi desa, dan seluruh perekonomian harus bersumber dan dimulai dari kegiatannya. Dengan demikian, Pengurus BUMDes harus bisa memanfaatkan peluang yang ada agar perekonomian di desa bisa terus ditingkatkan.
"Dari 330 desa sekarang sudah terbentuk 324 BUMDes, sehingga yang belum berbentuk di 6 Desa. Klasifikasi BUMDes yang ada yaitu: Pemula 129, Berkembang 135, dan Maju 31. BUMDes yang sudah memberikan PAD ke desa sebanyak 114 BUM Desa,” kata Pak Anwar.
Dengan demikian, Pengelola BUMDes bisa terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang BUMDes, sebagai penunjang ekonomi masyarakat, mendorong ruang partisipasi masyarakat dalam rangka memperoleh informasi mengenai kendala BUMDes di desa masing-masing (Lina).