DOUBLE KILL POLUSI UDARA DAN ASAP ROKOK DI SEKITAR KITA
Diskusi Komunitas 
𝗗𝗢𝗨𝗕𝗟𝗘 𝗞𝗜𝗟𝗟 𝗣𝗢𝗟𝗨𝗦𝗜 𝗨𝗗𝗔𝗥𝗔 𝗗𝗔𝗡 𝗔𝗦𝗔𝗣 𝗥𝗢𝗞𝗢𝗞 𝗗𝗜 𝗦𝗘𝗞𝗜𝗧𝗔𝗥 𝗞𝗜𝗧𝗔
𝗣𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗼𝘁𝗲𝗻𝘀𝗶 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗯𝗮𝗯𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟭𝟬.𝟬𝟬𝟬 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻, lebih dari 5.000 kasus rawat inap untuk penyakit kardio-pernapasan, dan 7.000 kasus kesehatan terhadap anak-anak.
Polusi udara berdampak pada kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, stunting, asma, ISPA, terlambatnya perkembangan kognitif anak, stroke, kanker paru, hipertensi, serangan jantung, alzheimer dan demensia.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙄𝙢𝙥𝙖𝙘𝙩𝙨 𝙤𝙛 𝘼𝙞𝙧 𝙋𝙤𝙡𝙡𝙪𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙤𝙣 𝙃𝙚𝙖𝙡𝙩𝙝 𝙖𝙣𝙙 𝘾𝙤𝙨𝙩 𝙤𝙛 𝙄𝙡𝙡𝙣𝙚𝙨𝙨 𝙞𝙣 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖, 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖, 𝙄𝙣𝙩𝙚𝙧𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡 𝙅𝙤𝙪𝙧𝙣𝙖𝙡 𝙤𝙛 𝙀𝙣𝙫𝙞𝙧𝙤𝙣𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙡 𝙍𝙚𝙨𝙚𝙖𝙧𝙘𝙝 𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙪𝙗𝙡𝙞𝙘 𝙃𝙚𝙖𝙡𝙩𝙝, 𝟮𝟬𝟮𝟯; 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙧𝙣𝙖𝙡 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙤𝙡𝙪𝙨𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖.
🏭 𝗣𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮 𝟴 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶 𝗪𝗛𝗢, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗿𝗮𝘁𝗮-𝗿𝗮𝘁𝗮 𝗣𝗠 𝟮.𝟱 𝘀𝗲𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝟯𝟵.
📍Bahkan wilayah perkotaan lain di Indonesia juga memiliki tingkat polutan yang tinggi, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Tangerang, DI Yogyakarta, Bandung Barat, Surabaya dan Bali.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙉𝙖𝙛𝙖𝙨 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙍𝙚𝙥𝙤𝙧𝙩 𝟮𝟬𝟮𝟭
📈 Setiap kenaikan 10 (µg/m3) PM 2.5 polusi udara, 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝟱,𝟳% 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘀𝘂𝘀 𝗽𝗻𝗲𝘂𝗺𝗼𝗻𝗶𝗮.
🌡Setiap kenaikan 10 µg/m3 PM 2.5 polusi udara terasosiasi dengan kenaikan 40% konsultasi pasien di Jabodetabek. 𝗧𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗕𝗿𝗼𝗻𝗸𝗶𝘁𝗶𝘀, 𝗔𝘀𝗺𝗮, 𝗜𝗻𝗳𝗹𝘂𝗲𝗻𝘇𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗵𝗶𝗻𝗶𝘁𝗶𝘀.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙈𝙤𝙙𝙚𝙡 𝙍𝙚𝙜𝙧𝙚𝙨𝙞 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙚𝙣𝙩𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙋𝙖𝙧𝙖𝙢𝙚𝙩𝙚𝙧 𝙆𝙪𝙖𝙡𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙐𝙙𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙙𝙞 𝘽𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜, 𝙋𝙖𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜, 𝙙𝙖𝙣 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 𝟮𝟬𝟭𝟰-𝟮𝟬𝟮𝟬, 𝙋𝙧𝙤𝙛 𝘽𝙪𝙙𝙞 𝙃𝙖𝙧𝙮𝙖𝙣𝙩𝙤; 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙩𝙪𝙙𝙞 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙣𝙖𝙛𝙖𝙨 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙡𝙚𝙢𝙚𝙙𝙞𝙨𝙞𝙣.
Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. 𝟳𝟬,𝟮 𝗷𝘂𝘁𝗮 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝟯𝟰,𝟱% 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗲𝘄𝗮𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗺𝗯𝗮𝗸𝗮𝘂.
Prevalensi merokok di kalangan anak-anak usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018.
𝟳𝟱% 𝗽𝗲𝗿𝗼𝗸𝗼𝗸 𝗱𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗿𝗶𝘄𝗮𝘆𝗮𝘁 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗼𝗸𝗼𝗸 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗸 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝟮𝟬 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙂𝘼𝙏𝙎 𝟮𝟬𝟮𝟭; & 𝙍𝙞𝙨𝙠𝙚𝙨𝙙𝙖𝙨 𝟮𝟬𝟭𝟴
𝗩𝗶𝗮 :
𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗥𝗜
@𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻𝗥𝗜
𝗣𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗼𝘁𝗲𝗻𝘀𝗶 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗯𝗮𝗯𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟭𝟬.𝟬𝟬𝟬 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻, lebih dari 5.000 kasus rawat inap untuk penyakit kardio-pernapasan, dan 7.000 kasus kesehatan terhadap anak-anak.
Polusi udara berdampak pada kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, stunting, asma, ISPA, terlambatnya perkembangan kognitif anak, stroke, kanker paru, hipertensi, serangan jantung, alzheimer dan demensia.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙄𝙢𝙥𝙖𝙘𝙩𝙨 𝙤𝙛 𝘼𝙞𝙧 𝙋𝙤𝙡𝙡𝙪𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙤𝙣 𝙃𝙚𝙖𝙡𝙩𝙝 𝙖𝙣𝙙 𝘾𝙤𝙨𝙩 𝙤𝙛 𝙄𝙡𝙡𝙣𝙚𝙨𝙨 𝙞𝙣 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖, 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖, 𝙄𝙣𝙩𝙚𝙧𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡 𝙅𝙤𝙪𝙧𝙣𝙖𝙡 𝙤𝙛 𝙀𝙣𝙫𝙞𝙧𝙤𝙣𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙡 𝙍𝙚𝙨𝙚𝙖𝙧𝙘𝙝 𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙪𝙗𝙡𝙞𝙘 𝙃𝙚𝙖𝙡𝙩𝙝, 𝟮𝟬𝟮𝟯; 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙧𝙣𝙖𝙡 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙤𝙡𝙪𝙨𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖.
🏭 𝗣𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮 𝟴 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶 𝗪𝗛𝗢, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗿𝗮𝘁𝗮-𝗿𝗮𝘁𝗮 𝗣𝗠 𝟮.𝟱 𝘀𝗲𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝟯𝟵.
📍Bahkan wilayah perkotaan lain di Indonesia juga memiliki tingkat polutan yang tinggi, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Tangerang, DI Yogyakarta, Bandung Barat, Surabaya dan Bali.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙉𝙖𝙛𝙖𝙨 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙍𝙚𝙥𝙤𝙧𝙩 𝟮𝟬𝟮𝟭
📈 Setiap kenaikan 10 (µg/m3) PM 2.5 polusi udara, 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝟱,𝟳% 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘀𝘂𝘀 𝗽𝗻𝗲𝘂𝗺𝗼𝗻𝗶𝗮.
🌡Setiap kenaikan 10 µg/m3 PM 2.5 polusi udara terasosiasi dengan kenaikan 40% konsultasi pasien di Jabodetabek. 𝗧𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗕𝗿𝗼𝗻𝗸𝗶𝘁𝗶𝘀, 𝗔𝘀𝗺𝗮, 𝗜𝗻𝗳𝗹𝘂𝗲𝗻𝘇𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗵𝗶𝗻𝗶𝘁𝗶𝘀.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙈𝙤𝙙𝙚𝙡 𝙍𝙚𝙜𝙧𝙚𝙨𝙞 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙚𝙣𝙩𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙋𝙖𝙧𝙖𝙢𝙚𝙩𝙚𝙧 𝙆𝙪𝙖𝙡𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙐𝙙𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙙𝙞 𝘽𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜, 𝙋𝙖𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜, 𝙙𝙖𝙣 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 𝟮𝟬𝟭𝟰-𝟮𝟬𝟮𝟬, 𝙋𝙧𝙤𝙛 𝘽𝙪𝙙𝙞 𝙃𝙖𝙧𝙮𝙖𝙣𝙩𝙤; 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙩𝙪𝙙𝙞 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙣𝙖𝙛𝙖𝙨 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙡𝙚𝙢𝙚𝙙𝙞𝙨𝙞𝙣.
Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. 𝟳𝟬,𝟮 𝗷𝘂𝘁𝗮 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝟯𝟰,𝟱% 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗲𝘄𝗮𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗺𝗯𝗮𝗸𝗮𝘂.
Prevalensi merokok di kalangan anak-anak usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018.
𝟳𝟱% 𝗽𝗲𝗿𝗼𝗸𝗼𝗸 𝗱𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗿𝗶𝘄𝗮𝘆𝗮𝘁 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗼𝗸𝗼𝗸 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗸 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝟮𝟬 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻.
𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : 𝙂𝘼𝙏𝙎 𝟮𝟬𝟮𝟭; & 𝙍𝙞𝙨𝙠𝙚𝙨𝙙𝙖𝙨 𝟮𝟬𝟭𝟴
𝗩𝗶𝗮 :
𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗥𝗜
@𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻𝗥𝗜
