Dosen Poltekkes Aisyiyah Banten Lakukan Upaya Pencegahan Anemia di Ponpes Muhammadiyah kota Serang
Berita Warga

Serang – Maret 2024 lalu, Ponpes Ma"had Darul Arqom Muhammadiyah Kota Serang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen dari Poltekkes Aisyiyah Banten. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari hibah Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah dan bertujuan untuk mencegah anemia pada remaja serta melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) pada para santri Ponpes Ma"had Darul Arqom Muhammadiyah Kota Serang.
Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi dengan media Leaflet mengenai tanda-tanda anemia yang dijelaskan oleh Ibu Nuria Fitri Adista, M.KM., seorang Dosen yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Prodi D3 Kebidanan dari Poltekkes "Aisyiyah Banten. Dalam sosialisasinya, Nuria menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda anemia, dampak anemia pada remaja, cara mencegah dan menangani anemia dengan memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, sebagai langkah utama dalam mencegah anemia. Tegasnya. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa anemia dapat mempengaruhi kualitas hidup dan prestasi belajar para remaja, sehingga pencegahan dan penanganan dini sangatlah penting. Imbuhnya.
Setelah sesi sosialisasi dengan media Leaflet, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) pada para santri untuk mendeteksi adanya indikasi anemia. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, yaitu Ibu Vega Muhida, M.Kes yang juga merupakan Dosen di Prodi D3 Kebidanan Poltekkes "Aisyiyah Banten. Para santri mengikuti pemeriksaan dengan antusias, mengingat pentingnya mengetahui kondisi kadar Hb (Hemoglobin) masing-masing.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat santri yang memiliki kadar Hb yang rendah yaitu sebesar 17,8%. Kedua dosen Poltekkes tersebut yakni Nuria dan Vega memberikan konsultasi individual dan menyarankan pola makan yang lebih sehat, serta jika diperlukan, konsumsi suplemen zat besi. Selain itu, Dosen Tim kegiatan Pengabdian pada masyarakat juga berdiskusi dengan pihak pesantren mengenai penyusunan menu makanan yang dapat membantu meningkatkan asupan zat besi para santri.
Selain pemeriksaan dan konsultasi, kegiatan ini juga mencakup sesi tanya jawab interaktif yang memberikan kesempatan bagi para santri untuk bertanya seputar anemia dan kesehatan secara umum. Pendekatan yang komunikatif dan edukatif ini berhasil menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan meningkatkan kesadaran para santri mengenai pentingnya menjaga kesehatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat apresiasi dan sambutan yang sangat baik dari pihak pesantren. Pimpinan Ponpes Ma"had Darul Arqom, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi dan perhatian yang diberikan oleh Ibu Nuria dan timnya. Pihak Pondok Pesantren berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk peduli terhadap kesehatan para santri. Ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri semakin sadar akan pentingnya mencegah anemia sejak dini dan menjaga kesehatan secara umum. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya anemia dan pentingnya pencegahan anemia, diharapkan siswa mampu mengubah perilaku menuju gaya hidup lebih sehat. Dengan kondisi kesehatan yang baik, mereka dapat lebih fokus dalam belajar dan beraktivitas di pesantren, sehingga mencapai prestasi yang optimal.
Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi dengan media Leaflet mengenai tanda-tanda anemia yang dijelaskan oleh Ibu Nuria Fitri Adista, M.KM., seorang Dosen yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Prodi D3 Kebidanan dari Poltekkes "Aisyiyah Banten. Dalam sosialisasinya, Nuria menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda anemia, dampak anemia pada remaja, cara mencegah dan menangani anemia dengan memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, sebagai langkah utama dalam mencegah anemia. Tegasnya. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa anemia dapat mempengaruhi kualitas hidup dan prestasi belajar para remaja, sehingga pencegahan dan penanganan dini sangatlah penting. Imbuhnya.
Setelah sesi sosialisasi dengan media Leaflet, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) pada para santri untuk mendeteksi adanya indikasi anemia. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, yaitu Ibu Vega Muhida, M.Kes yang juga merupakan Dosen di Prodi D3 Kebidanan Poltekkes "Aisyiyah Banten. Para santri mengikuti pemeriksaan dengan antusias, mengingat pentingnya mengetahui kondisi kadar Hb (Hemoglobin) masing-masing.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat santri yang memiliki kadar Hb yang rendah yaitu sebesar 17,8%. Kedua dosen Poltekkes tersebut yakni Nuria dan Vega memberikan konsultasi individual dan menyarankan pola makan yang lebih sehat, serta jika diperlukan, konsumsi suplemen zat besi. Selain itu, Dosen Tim kegiatan Pengabdian pada masyarakat juga berdiskusi dengan pihak pesantren mengenai penyusunan menu makanan yang dapat membantu meningkatkan asupan zat besi para santri.
Selain pemeriksaan dan konsultasi, kegiatan ini juga mencakup sesi tanya jawab interaktif yang memberikan kesempatan bagi para santri untuk bertanya seputar anemia dan kesehatan secara umum. Pendekatan yang komunikatif dan edukatif ini berhasil menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan meningkatkan kesadaran para santri mengenai pentingnya menjaga kesehatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat apresiasi dan sambutan yang sangat baik dari pihak pesantren. Pimpinan Ponpes Ma"had Darul Arqom, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi dan perhatian yang diberikan oleh Ibu Nuria dan timnya. Pihak Pondok Pesantren berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk peduli terhadap kesehatan para santri. Ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri semakin sadar akan pentingnya mencegah anemia sejak dini dan menjaga kesehatan secara umum. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya anemia dan pentingnya pencegahan anemia, diharapkan siswa mampu mengubah perilaku menuju gaya hidup lebih sehat. Dengan kondisi kesehatan yang baik, mereka dapat lebih fokus dalam belajar dan beraktivitas di pesantren, sehingga mencapai prestasi yang optimal.