Dies Natalies Universitas Pendidikan Indonesia Ke-67 : Era Digitalisasi Pendidikan, Siapkah?
Berita Warga 
Pada tanggal 22 Kemarin Universitas pendidikan Indonesia genap berusia 67 tahun. Bukan waktu yang sebentar dalam Sejarah UPI mencetak banyak Orang-orang hebat terutama dalam bidang pendidikan. Terutama dalam 2 tahun kebelakang. Saat pertama kali Virus COVID-19 masuk ke Indonesia, mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Salah satunya adalah pendidikan. Dua tahu terakhir bukanlah waktu yang mudah untuk pendidikan Indonesia.
Banyaknya tuntutan yang harus di penuhi dan adaptasi pendidikan yang rentetannya panjang menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan Indonesia itu sendiri. Dan sebagai kampus pendidikan terbesar di Indonesia, hal tersebut merupakan beban berat yang menjadi tanggung jawab. Dibutuhkan sinergitas yang baik dari seluruh civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia.
Disamping meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, UPI juga perlu meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik. Banyak mahasiswa maupun dosen yang terus mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat inovasi dalam pendidikan maupun non pendidikan. Salah satunya adalah Bapak Syifaul Fuada, S.Pd., M.T. yang memperoleh peringkat ke-3 dalam Inovasi non-Pendidikan. Dalam perolehan tersebut Universitas pendidikan diharapkan mampu meningkatkan prestasinya sebagai Tolak ukur sebuah Universitas yang berkualitas.
Dimasa Pandemi seperti ini dibutuhkan inovasi yang sangat mutakhir dalam bidang pendidikan. Pembelajaran daring yang kini menjadi metode utama pendidikan haruslah memiliki inovasi yang beragam agar dapat tersampaikan tujuan pendidikannya. Dalam Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) inovasi yang dihasilkan adalah berupa Pembelajaran Robotika di SD. Dengan bekal tersebut diharapkan guru mampu menerapkannya dalam Satuan Pendidikan Dasar demi meningkatkan daya saing dan taraf pendidikan Indonesia di mata dunia.
Sebuah inovasi tentulah harus diiringi dengan arahan dan tujuan yang jelas dan teratur, dengan adanya Inovasi yang diwujudkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia ini, bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit terpelajar yang unggul dalam menyambut Generasi Emas tahun 2045. Jadi sudahkah kita siap dalam mewujudkannya?
Dirgahayu Universitas pendidikan ke-67!
Banyaknya tuntutan yang harus di penuhi dan adaptasi pendidikan yang rentetannya panjang menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan Indonesia itu sendiri. Dan sebagai kampus pendidikan terbesar di Indonesia, hal tersebut merupakan beban berat yang menjadi tanggung jawab. Dibutuhkan sinergitas yang baik dari seluruh civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia.
Disamping meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, UPI juga perlu meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik. Banyak mahasiswa maupun dosen yang terus mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat inovasi dalam pendidikan maupun non pendidikan. Salah satunya adalah Bapak Syifaul Fuada, S.Pd., M.T. yang memperoleh peringkat ke-3 dalam Inovasi non-Pendidikan. Dalam perolehan tersebut Universitas pendidikan diharapkan mampu meningkatkan prestasinya sebagai Tolak ukur sebuah Universitas yang berkualitas.
Dimasa Pandemi seperti ini dibutuhkan inovasi yang sangat mutakhir dalam bidang pendidikan. Pembelajaran daring yang kini menjadi metode utama pendidikan haruslah memiliki inovasi yang beragam agar dapat tersampaikan tujuan pendidikannya. Dalam Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) inovasi yang dihasilkan adalah berupa Pembelajaran Robotika di SD. Dengan bekal tersebut diharapkan guru mampu menerapkannya dalam Satuan Pendidikan Dasar demi meningkatkan daya saing dan taraf pendidikan Indonesia di mata dunia.
Sebuah inovasi tentulah harus diiringi dengan arahan dan tujuan yang jelas dan teratur, dengan adanya Inovasi yang diwujudkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia ini, bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit terpelajar yang unggul dalam menyambut Generasi Emas tahun 2045. Jadi sudahkah kita siap dalam mewujudkannya?
Dirgahayu Universitas pendidikan ke-67!