Diantara Bentuk Kebodohan Orang Yang Percaya Dukun
Berita Warga

𝗗𝗶𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗕𝗲𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗞𝗲𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵𝗮𝗻 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻
adalah :
1. Ia meminta dukun untuk menanyakan perkara yang gaib, padahal sang dukun sendiri juga tidak tahu bagaimana masa depannya dan kapan ajalnya.
2. Ia meminta dukun menolak dan menahan hujan, padahal dia sendiri juga kehujanan dan ia juga tidak bisa menahan air kencingnya.
3. Ia meminta dukun untuk dicarikan istri yang cantik, padahal istri sang dukun sendiri tidak cantik. Bahkan sang dukun juga ingin punya istri cantik.
4. Ia meminta dukun agar bisa kaya, padahal sang dukun sendiri juga miskin, sebab itu dia buka buka praktek perdukunan untuk mencukupi ekonominya.
Maka kaum muslimin perlu mengetahui bahwa dukun, ahli nujum, paranormal, siapa saja yang mengklaim mengetahui perkara ghaib, sejatinya ia adalah pendusta, karena mengetahui perkara yang ghaib hanya menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
“𝑫𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉-𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒖𝒏𝒄𝒊-𝒌𝒖𝒏𝒄𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒉𝒂𝒊𝒃; 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝑫𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊”
(QS. Al An’am : 59).
Begitu pula dalam ayat lainnya disebutkan,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“𝑲𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 : “𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒃𝒖𝒎𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒉𝒂𝒊𝒃, 𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉.”
(QS. An Naml : 65).
Karena yang mengetahui perkara ghaib hanya Allah, maka syari’at Islam melarang umatnya mendatangi dukun. Seperti contohnya orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib, mampu meramal apa yang akan terjadi, mampu menahan hujan, mampu menerawang tempat barang yang hilang atau di curi, mampu melihat isi hati orang, dan semacamnya. Walaupun di masyarakat dikenal dengan sebutan kyai, orang pintar, paranormal, orang tua, atau lainnya. Semua itu tetap haram hukumnya.
Selengkapnya silahkan klik link atau tautan berikut ini,
https://instagram.com/p/CbWCm9XBiLo/
adalah :
1. Ia meminta dukun untuk menanyakan perkara yang gaib, padahal sang dukun sendiri juga tidak tahu bagaimana masa depannya dan kapan ajalnya.
2. Ia meminta dukun menolak dan menahan hujan, padahal dia sendiri juga kehujanan dan ia juga tidak bisa menahan air kencingnya.
3. Ia meminta dukun untuk dicarikan istri yang cantik, padahal istri sang dukun sendiri tidak cantik. Bahkan sang dukun juga ingin punya istri cantik.
4. Ia meminta dukun agar bisa kaya, padahal sang dukun sendiri juga miskin, sebab itu dia buka buka praktek perdukunan untuk mencukupi ekonominya.
Maka kaum muslimin perlu mengetahui bahwa dukun, ahli nujum, paranormal, siapa saja yang mengklaim mengetahui perkara ghaib, sejatinya ia adalah pendusta, karena mengetahui perkara yang ghaib hanya menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
“𝑫𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉-𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒖𝒏𝒄𝒊-𝒌𝒖𝒏𝒄𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒉𝒂𝒊𝒃; 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝑫𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊”
(QS. Al An’am : 59).
Begitu pula dalam ayat lainnya disebutkan,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“𝑲𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 : “𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒃𝒖𝒎𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒉𝒂𝒊𝒃, 𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉.”
(QS. An Naml : 65).
Karena yang mengetahui perkara ghaib hanya Allah, maka syari’at Islam melarang umatnya mendatangi dukun. Seperti contohnya orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib, mampu meramal apa yang akan terjadi, mampu menahan hujan, mampu menerawang tempat barang yang hilang atau di curi, mampu melihat isi hati orang, dan semacamnya. Walaupun di masyarakat dikenal dengan sebutan kyai, orang pintar, paranormal, orang tua, atau lainnya. Semua itu tetap haram hukumnya.
Selengkapnya silahkan klik link atau tautan berikut ini,
https://instagram.com/p/CbWCm9XBiLo/