Demi mendapatkan pelayanan kesehatan, warga desa Rampi terpaksa diTandu
Berita Warga

Luwu Utara, Demi mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Rampi Kabupaten Luwu Utara, propinsi Sulawesi Selatan, warga Desa Rampi lagi-lagi terpaksa harus ditandu menuju Puskesmas Kecamatan Rampi Luwu Utara.
Melewati lembah dan gunung dibawah sempitnya akses jalan yang berbentuk terowongan, Sejauh 20 Kilometer dengan akses jalan penghubung antar desa yang rusak mengakibatkan pasien yang sakit parah terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Rampi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di kecamatan Rampi kabupaten Luwu Utara pada Rabu, 27 April 2022.
Nurdiana Ntanu 36 tahun menderita penyakit mual dan sakit kepala , namun karena keterbatasan alat di Pustu Rampi yang tidak memadai sehingga terpaksa dirinya harus di rujuk ke Puskesmas Rampi yang berjarak cukup jauh.
Dr. Qudrotur Nusantara sehat juga ikut iring-iringan masyarakat yang membawah pasiennya hingga ke Puskesmas.
Ferdi Raho, pemuda Rampi menyayangkan kebijakan pemerintah yang hingga saat ini acuh tak acuh dalam membuka akses antar desa di Kecamatan Rampi. Bahkan menurut Ferdi Raho bahwa pemerintah dianggap lalai membangun daerah terisolir.
"Sampai hari ini merupakan kasus kesekian kali banyaknya masyarakat desa Rampi yang harus di tandu demi mendapatkan pelayanan kesehatan itu semua penyebabnya akses jalan yang tidak di perbaiki oleh pemerintah daerah" ungkap Ferdi
Masih kata Ferdi tokoh pemuda Rampi, mengharap pemerintah daerah untuk serius membangun di Rampi sepertinya tidak akan perna terjadi.
"Kami rasakan betul selama ini bahwa Pemerintah daerah tidak bisa di harap terlalu jauh karena sampai hari ini akses jalan juga belum di perbaiki sehingga mudah di lalui oleh roda 2". Kata Ferdi
Tidak hanya itu saja, Bangsi Bati sebagai mahasiswa sangat menyayangkan pemerintah yang membangun Pustu dengan anggaran banyak namun tidak difungsikan karena keterbatasan pegawai PNS kesehatan di Desa Rampi tidak ada. Ujarnya
Kedepan semoga Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah daerah dapat memprioritaskan pengadaan Mobil ambulance untuk di kecamatan Rampi sehingga warga yang sakit tidak harus di tandu.
"Semoga pemerintah pusat bisa memberikan ambulace dan membuka akses antar desa, sehingga kami tidak lagi kewalahan ketika ada warga yang sakit". Tuturnya
Sekedar diketahui bahwa pasien di tandu sudah sering terjadi di kecamatan Rampi karena akses yang tidak memadai untuk dilalui roda empat.
Melewati lembah dan gunung dibawah sempitnya akses jalan yang berbentuk terowongan, Sejauh 20 Kilometer dengan akses jalan penghubung antar desa yang rusak mengakibatkan pasien yang sakit parah terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Rampi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di kecamatan Rampi kabupaten Luwu Utara pada Rabu, 27 April 2022.
Nurdiana Ntanu 36 tahun menderita penyakit mual dan sakit kepala , namun karena keterbatasan alat di Pustu Rampi yang tidak memadai sehingga terpaksa dirinya harus di rujuk ke Puskesmas Rampi yang berjarak cukup jauh.
Dr. Qudrotur Nusantara sehat juga ikut iring-iringan masyarakat yang membawah pasiennya hingga ke Puskesmas.
Ferdi Raho, pemuda Rampi menyayangkan kebijakan pemerintah yang hingga saat ini acuh tak acuh dalam membuka akses antar desa di Kecamatan Rampi. Bahkan menurut Ferdi Raho bahwa pemerintah dianggap lalai membangun daerah terisolir.
"Sampai hari ini merupakan kasus kesekian kali banyaknya masyarakat desa Rampi yang harus di tandu demi mendapatkan pelayanan kesehatan itu semua penyebabnya akses jalan yang tidak di perbaiki oleh pemerintah daerah" ungkap Ferdi
Masih kata Ferdi tokoh pemuda Rampi, mengharap pemerintah daerah untuk serius membangun di Rampi sepertinya tidak akan perna terjadi.
"Kami rasakan betul selama ini bahwa Pemerintah daerah tidak bisa di harap terlalu jauh karena sampai hari ini akses jalan juga belum di perbaiki sehingga mudah di lalui oleh roda 2". Kata Ferdi
Tidak hanya itu saja, Bangsi Bati sebagai mahasiswa sangat menyayangkan pemerintah yang membangun Pustu dengan anggaran banyak namun tidak difungsikan karena keterbatasan pegawai PNS kesehatan di Desa Rampi tidak ada. Ujarnya
Kedepan semoga Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah daerah dapat memprioritaskan pengadaan Mobil ambulance untuk di kecamatan Rampi sehingga warga yang sakit tidak harus di tandu.
"Semoga pemerintah pusat bisa memberikan ambulace dan membuka akses antar desa, sehingga kami tidak lagi kewalahan ketika ada warga yang sakit". Tuturnya
Sekedar diketahui bahwa pasien di tandu sudah sering terjadi di kecamatan Rampi karena akses yang tidak memadai untuk dilalui roda empat.