Log In Sign Up

Dampak Pemakaian Pampers Pada Bayi dan Anak

Citizen News
Saat ini hampir semua keluarga bayi dan balita tidak dapat melepaskan diri dari penggunaan pampers. Penggunaan pampers dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus akan berdampak buruk baik bagi anak maupun lingkungan. Terutama pada kesehatan anak.

A. Bahan Pembuat Pampers

Pampers umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti polimer superabsorben, bahan penyerap, bahan penahan cairan, dan bahan penutup luar yang biasanya terbuat dari plastik.

Bagian tengah popok biasanya dibuat dari olahan ampas kayu yang diberi pemutih dan penyerap polimer. Bahan-bahan tersebut memiliki daya serap tinggi. Akan tetapi, beberapa popok bayi ada yang mengandung senyawa kimia dioksin atau klorin untuk memutihkan ampas kayu. Selain itu pampers juga menggunakan
Sodium polyacrylate, hidrogel yang biasa digunakan pada popok untuk menyerap urin dan mengurangi kelembaban di kulit bayi.

Oleh karena itu penggunaan pampers yang terlalu sering bisa menganggu kesehatan bayi atau balita. Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan antara lain:

1. Gangguan Perkembangan.
Pada anak yang dibiasakan menggunakan pampers semenjak kecil hingga berusia balita, maka anak tersebut cenderung malas ke kamar mandi. Disaat anak-anak lain seusianya sudah tidak ngompol, kemungkinan ia masih suka ngompol. Hal ini akan menghambat perkembangan sosial emosional dan kemandirian anak.

2. Risiko Kanker dan Kemandulan.
Penggunaan dioxin dan sodium polyacrylate akan memicu munculnya Streptococcus Toxic Shock Syndrome. Yakni sindrom yang dipicu bakteri Streptococus pyogenes.

3. Gangguan hormonal
Pampers dengan kandungan tributly-tin (TBT) dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.

4. Ruam kulit
Efek pemakaian pampers pada bayi yang paling sering adalah munculnya ruam kulit di sekitar kemaluan. Air kencing dan feses/ kotoran bayi akan mengendam dalam pampers akan menyebakan munculnya ruam-ruam kulit.

5. Infeksi
Kotoran dan urine yang tersimpan dalam pampers dan tidak segera diganti maka akan memicu perkembangan mikroorganisme, baik itu bakteri, jamur atau parasit lainnya. Bila mikroorganisme tersebut masuk ke dalam alat kelamin, akan menimbulkan infeksi baik pada kulit maupun saluran kemih.

6. Menurunkan Sistem Imun.
Kondisi area kelamin yang lembab akan memicu pertumbuhan jamur, bahkan inflamasi atau infeksi sehingga anak rentan sakit.

7. Alergi
Adanya bahan kimia dalam pampers sering kali memicu alergi pada bayi yang sensitif.

Pemakaian pampers sebenarnya tidak berbahaya bila dilakukannya secara tepat. Berikut ini beberapa tips penggunaan pampers untuk buah hati yang aman:

Pastikan membaca komposisi pampers terlebih dahulu sebelum membelinya. Pilih pampers yang terbuat dari bahan yang aman.

Penggunaan sebaiknya dibatasi, tidak digunakan secara berlebihan dan terus-menerus. Segera ganti pampers saat basah untuk mencegah perkembangan kuman, bakteri, jamur atau sejenisnya.

Pemasangan popok sebaiknya tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara terjaga agar kulit bayi tetap kering sehingga terhindar dari infeksi.

Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mengganti popok bayi. Hindari penggunaan tisu yang mengandung alkohol atau parfum.

Meskipun penggunaan pampers relatif aman, akan tetapi lebih baik bila dapat meminimalkan penggunaan pampers mengingat dampak negatif yang ditimbulkan juga cukup banyak. Dampak tersebut bukan hanya pada kesehatan anak, akan tetapi juga terhadap lingkungan dan ekonomi keluarga.(*)

Popular Hashtag

Citizen News Related

Citizen News Most Popular

Citizen News Recent Posts

Explore more information

Citizen News

Latest news in your neighborhood

Job

Job vacancies information for you

Event

Discover local events to attend

Report

Problems in your neighborhood

Community

AtmaGo community rooms

Check out selected news, curated especially for you!

Log In Sign Up