Cuma Butuh Setahun, Desa Baebunta Berhasil Turunkan Angka Stunting
Community Discussion

SUREQ - LUWU UTARA
Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu-Utara Sulawesi Selatan, Merupakan salah satu desa yang angka stunting tertinggi di Kecamatan Baebunta. dengan angka stunting awal sebanyak 98 balita.
Stunting merupakan suatu kondisi pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang baik. Kondisi stunting rupanya tak cukup familiar bahkan sering tidak dipahami oleh masyarakat umum. Tak heran jika masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya apa itu stunting.
Pemerintah Desa Baebunta melaksanakan Rembug Stunting sekali setahun pada saat Musdes RKPDes, menghadirkan narasumber dari puskesmas serta mengundang unsur dari Perangkat Desa, BPD, Lembaga Desa (RT/RW, Kadus, Kader KPM), Kader Posyandu, Masyarakat, dan lai-lain.
"Saya pribadi belum sependapat dengan puskesmas mengenai penyebab stunting karena menurut saya stunting juga ada dari faktor genetik," ucap Sekdes Baebunta.
Dalam satu tahun terakhir, stunting mengalami penurunan yang awalnya 98 balita sekarang menjadi 34 balita. Pemerintah desa melakukan intervensi langsung selama 3 bulan sesuai kebutuhan dan termasuk program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dengan memberikan Vitamin, susu dan telur yang bersumber dari dana desa dengan anggaran sejumlah kurang lebih 27 juta.
Safaat menjelaskan bahwa ada Dusun Rante Paccu menjadi penyumbang angka stunting tertinggi di desa Baebunta.
"Masih sama seperti tahun lalu, Dusun Rante Paccu masih tertinggi angka stuntingnya," tutup Safaat.
By Kia
Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu-Utara Sulawesi Selatan, Merupakan salah satu desa yang angka stunting tertinggi di Kecamatan Baebunta. dengan angka stunting awal sebanyak 98 balita.
Stunting merupakan suatu kondisi pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang baik. Kondisi stunting rupanya tak cukup familiar bahkan sering tidak dipahami oleh masyarakat umum. Tak heran jika masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya apa itu stunting.
Pemerintah Desa Baebunta melaksanakan Rembug Stunting sekali setahun pada saat Musdes RKPDes, menghadirkan narasumber dari puskesmas serta mengundang unsur dari Perangkat Desa, BPD, Lembaga Desa (RT/RW, Kadus, Kader KPM), Kader Posyandu, Masyarakat, dan lai-lain.
"Saya pribadi belum sependapat dengan puskesmas mengenai penyebab stunting karena menurut saya stunting juga ada dari faktor genetik," ucap Sekdes Baebunta.
Dalam satu tahun terakhir, stunting mengalami penurunan yang awalnya 98 balita sekarang menjadi 34 balita. Pemerintah desa melakukan intervensi langsung selama 3 bulan sesuai kebutuhan dan termasuk program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dengan memberikan Vitamin, susu dan telur yang bersumber dari dana desa dengan anggaran sejumlah kurang lebih 27 juta.
Safaat menjelaskan bahwa ada Dusun Rante Paccu menjadi penyumbang angka stunting tertinggi di desa Baebunta.
"Masih sama seperti tahun lalu, Dusun Rante Paccu masih tertinggi angka stuntingnya," tutup Safaat.
By Kia