Corona dan Cerita 2
Citizen News

Assalamualaikum wr wb.
Kali ini tentang pandemi yang belum juga usai. Sudah hampir 2 bulan Indonesia perang dengan covid-19. Tim medis dan relawan sudah berupaya untuk menekan angka pasien positif covid-19. Pun begitu dengan warga. Mereka sebisa mungkin berkontribusi melawan covid-19. Tak sedikit juga dari mereka yang masih meremehkan tentang bahayanya covid-19. Sudah di peringati bahwa kita harus #dirumahaja tidak membuat warga nurut. Pemberlakuan PSBB sepertinya belum efektif. Masih ada yang keluar rumah. Mereka punya alasan masing masing kenapa mereka nekat untuk keluar rumah. Seperti halnya para pakerja harian yang tidak memiliki gaji tetap. Contohnya sopir angkutan umum (angkot) dan pedagang-pedagang. Mereka berdalih jika mereka tidak keluar rumah ( untuk cari nafkah ) mereka bingung mau makan apa. Sementara kebutuhan sehari-hari musti dipenuhi. Jikalaupun mereka dapat bantuan itu tidak menutup semua kebutuhan. Namun mereka tetap bersyukur masih dapat perhatian dari pemerintah. Mereka mengatakan selama pandemi ini penghasilan mereka semakin merosot. "Penghasilan semakin hari semakin turun, bingung mau kasih apa sama anak istri kalo begini terus. Sementara di dapur setiap hari harus ngebul".
Walapun mereka tetap harus keluar rumah, namun mereka tetap mengikuti protokol keselamatan covid-19. Mereka mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga jarak, memakai masker dan sering untuk mencuci tangan.
"Ya kita tetap waspada, tetap menjaga jarak kok, apalagi sekarang kalo narik angkot di batasi hanya boleh enam orang. Tetap pake masker juga, sama rajin cuci tangan"
Untuk kalian yang gak penting-penting banget buat keluar rumah, yuk mending diem di rumah aja. Karena dengan diam dirumah ikut berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
Ingat pesan para tim medis dan relawan ya " I stay at work for u, u stay at home for us"
Wassalamualaikum wr wb.
#SukabumiLawanCorona
#PMISukabumi
Kali ini tentang pandemi yang belum juga usai. Sudah hampir 2 bulan Indonesia perang dengan covid-19. Tim medis dan relawan sudah berupaya untuk menekan angka pasien positif covid-19. Pun begitu dengan warga. Mereka sebisa mungkin berkontribusi melawan covid-19. Tak sedikit juga dari mereka yang masih meremehkan tentang bahayanya covid-19. Sudah di peringati bahwa kita harus #dirumahaja tidak membuat warga nurut. Pemberlakuan PSBB sepertinya belum efektif. Masih ada yang keluar rumah. Mereka punya alasan masing masing kenapa mereka nekat untuk keluar rumah. Seperti halnya para pakerja harian yang tidak memiliki gaji tetap. Contohnya sopir angkutan umum (angkot) dan pedagang-pedagang. Mereka berdalih jika mereka tidak keluar rumah ( untuk cari nafkah ) mereka bingung mau makan apa. Sementara kebutuhan sehari-hari musti dipenuhi. Jikalaupun mereka dapat bantuan itu tidak menutup semua kebutuhan. Namun mereka tetap bersyukur masih dapat perhatian dari pemerintah. Mereka mengatakan selama pandemi ini penghasilan mereka semakin merosot. "Penghasilan semakin hari semakin turun, bingung mau kasih apa sama anak istri kalo begini terus. Sementara di dapur setiap hari harus ngebul".
Walapun mereka tetap harus keluar rumah, namun mereka tetap mengikuti protokol keselamatan covid-19. Mereka mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga jarak, memakai masker dan sering untuk mencuci tangan.
"Ya kita tetap waspada, tetap menjaga jarak kok, apalagi sekarang kalo narik angkot di batasi hanya boleh enam orang. Tetap pake masker juga, sama rajin cuci tangan"
Untuk kalian yang gak penting-penting banget buat keluar rumah, yuk mending diem di rumah aja. Karena dengan diam dirumah ikut berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
Ingat pesan para tim medis dan relawan ya " I stay at work for u, u stay at home for us"
Wassalamualaikum wr wb.
#SukabumiLawanCorona
#PMISukabumi