Cegah Nikah Muda, Desa Panaikang adakan Sosialisasi untuk Remaja
Berita Warga 
Jumat (23/6/2023) bertempat di Baruga Sayang Desa Panaikang, Kab. Pangkep. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Kepala Desa Panaikang. Dalam kegiatan ini, turut hadir Penyuluh DP2KBP3A dan Kapolsek Minasatene AKP Muhlis, Remaja Desa Panaikang, dan Lembaga Demokrasi Celebes.
Anak remaja dalam rentang usia 10 sampai 18 tahun merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik secara fisik, psikologis. Rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginannya untuk mencoba hal-hal baru. Tutur Kepala Desa Panaikang dalam sambutannya
Penyuluh KUA Kec. Minasatene Kab. Pangkep, bertindak sebagai narasumber pada acara ”Sosialisasi Cegah Nikah Muda pada anak remaja” tersebut.
”Kalau menikah di bawah usia 19, sudah dipastikan akan ditolak oleh KUA, bahkan yang terjadi adalah akan diarahkan ke pengadilan agama untuk menjalani sidang dan nikah dibawah tangan, pernikahan pun tidak tercatat di catatan sipil”. jelasnya
Penting mencegah pernikahan anak yang dampak buruknya sangat banyak, diantaranya bisa melahirkan anak yang stunting, kematian Ibu dan bayi. Kenapa ? karena pasangan belum siap. Bahkan dapat mengakibatkan perceraian. ujarnya
Sosialisasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah Desa Panaikang untuk menekan angka perkawinan anak dalam mengurangi angka stunting, dan Kesehatan Ibu Bayi baru Lahir (KIBBL).
Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mencegah meningkatnya perkawinan anak, sekalipun dalam 2 tahun terakhir ini, Desa Panaikang sudah bebas dari pernikahan anak, namun menurut Muh. Arif selaku Kepala Desa, bahwa sosialisasi ini sangat perlu dilakukan. Hari ini kita hadirkan remajanya, tapi berikutnya akan kita hadirkan orang tua yang memiliki remaja, agar sosialisasi ini tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat.
Harapan dari kegiatan tersebut dapat menambah wawasan pengetahuan remaja yang ada di Desa Panaikang, terkait dampak dari pernikahan di usia muda. ”Remaja di Desa Panaikang berjumlah kurang lebih 50, dan yang hadir hari ini ada 35 anak remaja termasuk remaja penyandang disabilitas kami hadirkan”. tambahnya
Anak remaja dalam rentang usia 10 sampai 18 tahun merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik secara fisik, psikologis. Rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginannya untuk mencoba hal-hal baru. Tutur Kepala Desa Panaikang dalam sambutannya
Penyuluh KUA Kec. Minasatene Kab. Pangkep, bertindak sebagai narasumber pada acara ”Sosialisasi Cegah Nikah Muda pada anak remaja” tersebut.
”Kalau menikah di bawah usia 19, sudah dipastikan akan ditolak oleh KUA, bahkan yang terjadi adalah akan diarahkan ke pengadilan agama untuk menjalani sidang dan nikah dibawah tangan, pernikahan pun tidak tercatat di catatan sipil”. jelasnya
Penting mencegah pernikahan anak yang dampak buruknya sangat banyak, diantaranya bisa melahirkan anak yang stunting, kematian Ibu dan bayi. Kenapa ? karena pasangan belum siap. Bahkan dapat mengakibatkan perceraian. ujarnya
Sosialisasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah Desa Panaikang untuk menekan angka perkawinan anak dalam mengurangi angka stunting, dan Kesehatan Ibu Bayi baru Lahir (KIBBL).
Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mencegah meningkatnya perkawinan anak, sekalipun dalam 2 tahun terakhir ini, Desa Panaikang sudah bebas dari pernikahan anak, namun menurut Muh. Arif selaku Kepala Desa, bahwa sosialisasi ini sangat perlu dilakukan. Hari ini kita hadirkan remajanya, tapi berikutnya akan kita hadirkan orang tua yang memiliki remaja, agar sosialisasi ini tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat.
Harapan dari kegiatan tersebut dapat menambah wawasan pengetahuan remaja yang ada di Desa Panaikang, terkait dampak dari pernikahan di usia muda. ”Remaja di Desa Panaikang berjumlah kurang lebih 50, dan yang hadir hari ini ada 35 anak remaja termasuk remaja penyandang disabilitas kami hadirkan”. tambahnya
