Budaya Nusantara: Sejarah Gawai Dayak
Berita Warga
Sejarah Gawai Dayak berdasarkan mitos asal mula padi yang populer di kalangan orang Dayak Kalimantan Barat, yakni cerita Nek Baruang Kulup.
Cerita asal mula padi berawal dari setangkai padi milik Jubata di Gunung Bawakng yang dicuri seekor burung pipit dan jatuh ke tangan Nek Jaek yang tengah mengayau. Kepulangannya yang hanya membawa setangkai buah rumput menyebabkan ia diejek, dan keinginan membudidayakannya menyebabkan pertentangan dan bahkan ia diusir.
Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan Jubata, kemudian menikah dan mempunyai anak bernama Nek Baruang Kulup. Dia lah yang membawa padi kepada talino (manusia,) karena ia sering turun ke dunia untuk bermain gasing. Perbuatan ini juga menyebabkan ia diusir dari Gunung Bawakng dan akhirnya kawin dengan manusia.
Padi akhirnya menjadi makanan sumber kehidupan, sebagai pengganti kulat (jamur) bagi manusia. Namun, untuk memperoleh padi terjadi tragedi pengusiran di lingkungan keluarga manusia dan Jubata. Gawai Dayak merupakan bagian dari budaya Suku Dayak, yaitu tradisi bersyukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang telah dicapai selama setahun.
Tujuan dilaksanakannya Gawai Dayak adalah untuk: menjaga keutuhan kesatuan komunitas masyarakat Suku Dayak, menjaga identitas, dan memupuk kepribadian sebagai Suku dayak dengan mengenal, menjaga dan melestarikan tradisi dari nenek moyangnya.
Sumber: ReMark Asia
Cerita asal mula padi berawal dari setangkai padi milik Jubata di Gunung Bawakng yang dicuri seekor burung pipit dan jatuh ke tangan Nek Jaek yang tengah mengayau. Kepulangannya yang hanya membawa setangkai buah rumput menyebabkan ia diejek, dan keinginan membudidayakannya menyebabkan pertentangan dan bahkan ia diusir.
Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan Jubata, kemudian menikah dan mempunyai anak bernama Nek Baruang Kulup. Dia lah yang membawa padi kepada talino (manusia,) karena ia sering turun ke dunia untuk bermain gasing. Perbuatan ini juga menyebabkan ia diusir dari Gunung Bawakng dan akhirnya kawin dengan manusia.
Padi akhirnya menjadi makanan sumber kehidupan, sebagai pengganti kulat (jamur) bagi manusia. Namun, untuk memperoleh padi terjadi tragedi pengusiran di lingkungan keluarga manusia dan Jubata. Gawai Dayak merupakan bagian dari budaya Suku Dayak, yaitu tradisi bersyukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang telah dicapai selama setahun.
Tujuan dilaksanakannya Gawai Dayak adalah untuk: menjaga keutuhan kesatuan komunitas masyarakat Suku Dayak, menjaga identitas, dan memupuk kepribadian sebagai Suku dayak dengan mengenal, menjaga dan melestarikan tradisi dari nenek moyangnya.
Sumber: ReMark Asia