Masuk Daftar

BUDAYA LITERASI RELIGIUS SEKOLAH UMUM HARUS SERIUS

Berita Warga
Paradigma program-program religi di sekolah-sekolah umum, sampai hari ini masih menjadi satu hal yang langka. Dan kalaupun ada di beberapa sekolah, akan sulit bertahan menjadi tradisi yang diistiqomahkan. Berbeda dengan madrasah atau pondok pesantren yang memang struktur kurikulumnya didominasi oleh hampir sebagian besar benuansa religius, meskipun tetap ada mata pelajaran umum yang sama dengan sekolah umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Disamping itu, pola kepemmpinan kepala sekolah juga sangat menentukan, apakah sekolah yang bersangkutan memiliki program-program unggulan yang berbasis religi atau tidak. Belum lagi adanya rotasi dan mutasi guru yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi, akibat dari kepentingan internal maupun eksternal sekolah. Kepentingan internal yang dimaksud yaitu distribusi tugas-tugas tambahan yang tidak sesuai kompetensi akibat dari kekurangan jam sebagai syarat validasi dapodik untuk kebutuhan sinkronisasi tunjangan profesi sang guru. Sedangkan yang dimaksud kepentingan eksternal yaitu adanya kebijakan mutasi yang diintervensi oleh kepentingan-kepentingan individu atau kelompok tertentu yang dapat mengganggu stabilitas program sekolah, karena pergantian wewenang dan kewenangan.
Hal tersebut di atas merupakan persoalan klasik yang sampai hari ini masih menjadi topik hangat diskusi yang tidak ada ujung pangkalnya. sebab semuanya bermuara pada regulasi-regulasi pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan sebagai pemegang kendali masalah.
Terlepas dari persoalan-persoalan di atas, sekolah sebagai laboraturium intelektual, harus memiliki branding yang dapat dijual kepada para stakeholder-stakeholder sebagai pelanggan pendidikan. Untuk itu, mutu harus menjadi sorotan utama yang harus diperhatikan, apabila sekolah ingin melahirkan output dan outcome yang berkualitas.
Salah satu upaya selain kegiatan ekstrakulikuler sekolah diaktifkan, kegiatan intrakulikuler juga harus terus dipompa maksimal sehingga terbangun tradisi intelektual peserta didik secara ilmiah. Sebagaimana yang saat ini dilakukan oleh salah satu sekolah umum di kecamatan Kopang (SMPN 3 Kopang), yang membangun tradisi literasi religius dalam bentuk mengaji pagi pada jam ke nol, sekaligus menjadi kelas inspirasi bagi para siswa untuk memulai hari-hari mereka dengan semangat Qur'ani, ditambah lagi dengan siraman motivasi-motivasi tentang kehidupan yang diberikan oleh para guru secara terjadwal sebagai tambahan pencerahan dalam pembangunan karakteristik dan mental serta daya juang para peserta didik dalam meningkatkan kualitas mereka.

#LombokBangkit
#LombokBersamaAtmaGO

Lokasi Terkait

Dilihat 2022 kali

Hery

Warga

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar