Budaya.id: Tradisi Kerik Gigi Suku Mentawai
Berita Warga
Tradisi kerik gigi sudah ada sejak zaman para leluhur suku Mentawai. Membuat gigi runcing adalah salah satu tradisi menyakitkan sekaligus simbol kecantikan seorang wanita suku Mentawai.
Hanya ketua adat yang boleh melangsungkan tradisi ini, prosesnya pun dilakukan hanya dengan menggunakan sebilah kayu atau besi yang sudah diasah sampai tajam, tanpa bantuan obat bius.
Biasanya, wanita yang dikerik giginya akan menggigit pisang mentah yang masih hijau, konon dipercaya dapat mengurangi rasa sakit selama proses kerik gigi.
Menahan rasa sakit selama prosesi ini dipercaya oleh suku Mentawai sebagai bagian dari penemuan jati diri dan mengendalikan diri dari enam sifat buruk manusia, yaitu hawa nafsu, tamak, marah, mabuk, iri hati dan bingung.
Saat seorang wanita memiliki gigi runcing, mereka akan terlihat lebih menarik bagi kaum pria suku mentawai. Tradisi ini juga biasanya dilakukan ketika seorang wanita sudah siap untuk menikah.
Sumber: Budaya.id
Foto: Wanita suku Mentawai yang sudah dikerik giginya (goodnewsfromindonesia.id)
Hanya ketua adat yang boleh melangsungkan tradisi ini, prosesnya pun dilakukan hanya dengan menggunakan sebilah kayu atau besi yang sudah diasah sampai tajam, tanpa bantuan obat bius.
Biasanya, wanita yang dikerik giginya akan menggigit pisang mentah yang masih hijau, konon dipercaya dapat mengurangi rasa sakit selama proses kerik gigi.
Menahan rasa sakit selama prosesi ini dipercaya oleh suku Mentawai sebagai bagian dari penemuan jati diri dan mengendalikan diri dari enam sifat buruk manusia, yaitu hawa nafsu, tamak, marah, mabuk, iri hati dan bingung.
Saat seorang wanita memiliki gigi runcing, mereka akan terlihat lebih menarik bagi kaum pria suku mentawai. Tradisi ini juga biasanya dilakukan ketika seorang wanita sudah siap untuk menikah.
Sumber: Budaya.id
Foto: Wanita suku Mentawai yang sudah dikerik giginya (goodnewsfromindonesia.id)