Bogor Timur Marak Bank Emok Warga Diminta Istighfar
Berita Warga

Bogor Timur Marak Bank Emok
Warga Diminta Istighfar
MBT — Bank Emok, yang dalam Bahasa Sunda artinya duduk di lantai, adalah jasa kredit yang target utamanya adalah kelompok ibu-ibu, Bank ini menawarkan dana Jutaan sampai puluhan juta Rupiah kepada kelompok nasabah. Jika ada nasabah yang telat membayar, nasabah lain harus menutupi kekurangan tersebut agar menjadi bulat.
Tanpa disadari, sebetulnya praktik Bank Emok tidaklah terdaftar atau diawasi pemerintah. Karena itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat menjauhi Bank Emok.
“Ya, tentu saja jangan mau. Harus ditolak,” jelas Tulus Abadi, Ketua YLKI.
“Karena itu kan sebetulnya jebakan Batman. Jadi ibarat keluar dari mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Karena nanti bunganya sangat tinggi. Bunga berbunga. Kemudian dia tidak bisa mencicil atau mengembalikan hutangnya itu,” jelasnya lagi.
Keberadaan Bank Emok nampaknya sudah tersebar di wilayah Kabupaten Bogor, Bahkan keberadaannya dianggap sangat meresahkan bagi sebagian masyarakat, karena syaratnya mudah cukup Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan memiliki kelompok 10 orang warga bisa mendapatkan uang tanpa harus repot-repot ke bank.
Fenomena Bank Emok harus menjadi perhatian dari pemerintah. Soalnya jika Bank Emok terus menyebar akan semakin menambah persoalan di masyarakat.
Keberadaan bank menandakan masyarakat Kabupaten Bogor khususnya di wilayah Bogor Timur belum sejahtera. Solusinya harus ada peran dari Pemerintah untuk mengatasi hal seperti ini, namun mengatasi fenomena tersebut harus dimulai dari masyarakat itu sendiri. Pasalnya. ada faktor pemicu lainnya yakni segi sosial.
Artinya ada beberapa orang yang tergabung menjadi nasabah bank Emok karena ikut-ikutan saja dan akhirnya malah terlilit hutang Karena tidak sanggup membayar.
Seharusnya pemerintah daerah bahkan mungkin pemerintah pusat memberikan akses kredit mikro kepada pemodal mikro dan super-mikro. Karena mereka kan selama ini faktanya untouchable. Tidak bisa mengakses bank. Karena bunganya sangat tinggi atau modal usahanya yang memang tidak layak untuk mendapatkan akses perbankan, jadi mereka mengambil jalan yang salah dan yang tadinya Berharap punya modal untuk memulai usaha malah berakhir dengan kalieuran (kepusingan).
🔴 Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler hanya dengan cara follow akun Instagram :
➡️ @metrobogortimur
Warga Diminta Istighfar
MBT — Bank Emok, yang dalam Bahasa Sunda artinya duduk di lantai, adalah jasa kredit yang target utamanya adalah kelompok ibu-ibu, Bank ini menawarkan dana Jutaan sampai puluhan juta Rupiah kepada kelompok nasabah. Jika ada nasabah yang telat membayar, nasabah lain harus menutupi kekurangan tersebut agar menjadi bulat.
Tanpa disadari, sebetulnya praktik Bank Emok tidaklah terdaftar atau diawasi pemerintah. Karena itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat menjauhi Bank Emok.
“Ya, tentu saja jangan mau. Harus ditolak,” jelas Tulus Abadi, Ketua YLKI.
“Karena itu kan sebetulnya jebakan Batman. Jadi ibarat keluar dari mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Karena nanti bunganya sangat tinggi. Bunga berbunga. Kemudian dia tidak bisa mencicil atau mengembalikan hutangnya itu,” jelasnya lagi.
Keberadaan Bank Emok nampaknya sudah tersebar di wilayah Kabupaten Bogor, Bahkan keberadaannya dianggap sangat meresahkan bagi sebagian masyarakat, karena syaratnya mudah cukup Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan memiliki kelompok 10 orang warga bisa mendapatkan uang tanpa harus repot-repot ke bank.
Fenomena Bank Emok harus menjadi perhatian dari pemerintah. Soalnya jika Bank Emok terus menyebar akan semakin menambah persoalan di masyarakat.
Keberadaan bank menandakan masyarakat Kabupaten Bogor khususnya di wilayah Bogor Timur belum sejahtera. Solusinya harus ada peran dari Pemerintah untuk mengatasi hal seperti ini, namun mengatasi fenomena tersebut harus dimulai dari masyarakat itu sendiri. Pasalnya. ada faktor pemicu lainnya yakni segi sosial.
Artinya ada beberapa orang yang tergabung menjadi nasabah bank Emok karena ikut-ikutan saja dan akhirnya malah terlilit hutang Karena tidak sanggup membayar.
Seharusnya pemerintah daerah bahkan mungkin pemerintah pusat memberikan akses kredit mikro kepada pemodal mikro dan super-mikro. Karena mereka kan selama ini faktanya untouchable. Tidak bisa mengakses bank. Karena bunganya sangat tinggi atau modal usahanya yang memang tidak layak untuk mendapatkan akses perbankan, jadi mereka mengambil jalan yang salah dan yang tadinya Berharap punya modal untuk memulai usaha malah berakhir dengan kalieuran (kepusingan).
🔴 Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler hanya dengan cara follow akun Instagram :
➡️ @metrobogortimur