Masuk Daftar

Boedi Oetomo Lahir di Batavia, Tapi Djogjalah Tempat Merangkaknya

Berita Warga
Tujuan Budi Oetomo terdiri dari sebagai berikut:
1. Menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri.
2. Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan.
3. Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat.
4. Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
5. Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Satu di antara organisasi pergerakan nasional di Indonesia adalah Boedi Oetomo. Organisasi ini bergerak di bidang pendidikan dan masih berfokus kepada kalangan etnis Jawa. Pembentukannya terkait erat dengan antusiasme dan kepedulian sosial para siswa Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, STOVIA). Pada Minggu pagi, 20 Mei 1908, mereka berhasil mengumpulkan rekan-rekan siswa dari seluruh Jawa. Awalnya memang membahas cita-cita dr. Wahidin tentang pengadaan beasiswa pendidikan. Namun, akhirnya dari rapat itu lahir suatu wadah aspirasi yang kemudian diberi nama ‘Boedi Oetomo.’

Pasca kemerdekaan, tanggal terbentuknya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional sejak 1959. Parakitri T. Simbolon dalam Menjadi Indonesia (2006: 250) menggambarkan perjalanan organisasi Boedi Oetomo yang tidak mudah. Untuk meringankan biaya menghelat kongres pertamanya saja, Sutomo dan teman-temannya di STOVIA rela mengikhlaskan menjual arloji mereka ataupun berbagai barang berharga lainnya. Karena itu, tantangan Boedi Oetomo adalah harus mampu memperluas jaringan keanggotaannya.

Demi mewujudkan misi itu, dipilihlah Djogjakarta sebagai tempat kongres pertama Boedi Oetomo. Kongres berlangsung pada 3-5 Oktober 1908 bertempat di gedung sekolah guru alias Kweekschool Voor Inlandsche Onderwijzen Djogjakarta. Sekolah berada di ruas jalan Kweekschoolaan, Djogjakarta. Sekolah pendidikan guru bumiputera itu sekarang bernama SMAN 11 Yogyakarta. Ruas jalan yang melintas SMAN 11 Yogyakarta, mengikuti penamaan resmi jalan di Yogyakarta pada1992 hingga kini dikenal dengan nama Jalan AM Sangaji.

Dalam kongres di Djogjakarta, corak organisasi Boedi Oetomo belum diputuskan. Pimpinan kongres tersebut justru beralih dari anak-anak muda STOVIA ke generasi tua, baik itu para priyayi rendahan maupun bupati dan pangeran. Marwati D. Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Republik Indonesia (+1900-1942) (2010), menyebutkan bahwa dalam kongres tersebut terjadi perdebatan panjang dr. Tjipto Mangunkusumo dan dr. Radjiman tentang corak Boedi Oetomo. Dr. Tjipto Mangunkusumo mengusulkan Boedi Oetomo sebagai wadah dari unsur-unsur radikal dan politik, sedangkan dr. Radjiman mengusulkan organisasi ini lebih memperhatikan unsur keduniawian yang cenderung bersifat filsafat. Perdebatan keduanya berakhir ketika Pengurus Besar memutuskan untuk membatasi ruang gerak Boedi Oetomo kepada penduduk Jawa dan Madura, serta tidak akan melibatkan diri dalam kegiatan politik. Itulah alasannya, Boedi Oetomo kemudian mulai merangkak di bidang pendidikan dan budaya.

Untuk mengenang perjalanan organisasi Boedi Oetomo di Yogyakarta, aula tempat penyelenggaraan kongres pertama organisasi itu (SMAN 11) masih dipertahankan bentuk fisiknya. Sepanjang ruas Jalan A.M. Sangaji hingga kini dipertahankan sebagai kawasan dengan konsentrasi sekolah. Dari enam sekolah negeri dan dua sekolah swasta yang ada di ruas jalan ini, empat diantaranya adalah alih fungsi sekolah dari era kolonial Belanda: SMPN 6 Yogyakarta, SMAN 11 Yogyakarta, SMKN 2, dan SMKN 3 Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa ruas jalan A.M. Sangaji dari dulu hingga sekarang memang merupakan kawasan pendidikan.

Penulis:
- Restu a Rahayuningsih (Peneliti Museum Ullen Sentalu)
- Serafica Gischa (Kompas)
Selengkapnya:
1. http://ullensentalu.com/kajian/boedi-oetomo-lahir-di-batavia-tapi-djogjalah-tempat-merangkaknya
2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/22/140000069/kegiatan-budi-utomo-organisasi-yang-mengancam-belanda?page=all href="/search?q=%23google_vignette">#google_vignette

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 942 kali

Wisnu Artedjo

Sesepuh

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar