BNPB Pulihkan Sektor Sosial dan Ekonomi Masyarakat Terdampak Siklon Seroja
Berita Warga 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melakukan upaya pemulihan sektor sosial dan ekonomi melalui program Pendampingan Sosial (PS) dan Pendampingan Ekonomi (PE) di Daerah Pascabencana bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Jum"at (28/7)
Fenomena siklon tropis seroja pada awal bulan April 2021 telah mengakibatkan angin siklon tropis, gelombang pasang dan abrasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebabkan banjir dan tanah longsor yang berdampak pada kerusakan dan kerugian di beberapa wilayah NTT. Kejadian angin ini dipicu oleh angin kencang dan curah hujan yang sangat tinggi.
Bencana alam berupa banjir, tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Timor Tengah Utara. Bencana alam yang terjadi telah mengakibatkan kerusakan dan kerugian pada sektor permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor.
Kerusakan dan kerugian yang terjadi mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dan layanan umum di wilayah terdampak bencana. Hal inilah yang mendasari BNPB untuk melakukan program pendampingan sosial dan pendampingan ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan kembali aktivitas sosial ekonomi masyarakat pascabencana dengan menumbuhkan daya lenting masyarakat dalam membangun kembali aktivitas sosial ekonomi pascabencana.
Eny Supartini selaku Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB bersama Max U.E. Sanam selaku Rektor Universitas Nusa Cendana, berkesempatan untuk bertemu langsung dengan kelompok masyarakat dampingan dan menyerahkan bantuan stimulan secara simbolis.
“Setiap pokmas yang telah menerima bantuan stimulan agar dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan bersama, dipelihara dan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan," ujar Eny, di Kupang, NTT pada Jum"at (28/7).
"Harapannya kegiatan ini dapat menjadi model program percontohan yang bisa dijadikan rujukan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dalam pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana serta mendorong percepatan pemulihan masyarakat terdampak bencana,” lanjutnya .
Pada kesempatan berbeda, penyerahan bantuan stimulan kepada Pokmas kegiatan pendampingan ekonomi secara simbolis diwakili oleh Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi, Ali Rakhman di Kab. Timor Tengah Utara, Kamis (27/7)
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Fenomena siklon tropis seroja pada awal bulan April 2021 telah mengakibatkan angin siklon tropis, gelombang pasang dan abrasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebabkan banjir dan tanah longsor yang berdampak pada kerusakan dan kerugian di beberapa wilayah NTT. Kejadian angin ini dipicu oleh angin kencang dan curah hujan yang sangat tinggi.
Bencana alam berupa banjir, tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Timor Tengah Utara. Bencana alam yang terjadi telah mengakibatkan kerusakan dan kerugian pada sektor permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor.
Kerusakan dan kerugian yang terjadi mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dan layanan umum di wilayah terdampak bencana. Hal inilah yang mendasari BNPB untuk melakukan program pendampingan sosial dan pendampingan ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan kembali aktivitas sosial ekonomi masyarakat pascabencana dengan menumbuhkan daya lenting masyarakat dalam membangun kembali aktivitas sosial ekonomi pascabencana.
Eny Supartini selaku Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB bersama Max U.E. Sanam selaku Rektor Universitas Nusa Cendana, berkesempatan untuk bertemu langsung dengan kelompok masyarakat dampingan dan menyerahkan bantuan stimulan secara simbolis.
“Setiap pokmas yang telah menerima bantuan stimulan agar dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan bersama, dipelihara dan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan," ujar Eny, di Kupang, NTT pada Jum"at (28/7).
"Harapannya kegiatan ini dapat menjadi model program percontohan yang bisa dijadikan rujukan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dalam pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana serta mendorong percepatan pemulihan masyarakat terdampak bencana,” lanjutnya .
Pada kesempatan berbeda, penyerahan bantuan stimulan kepada Pokmas kegiatan pendampingan ekonomi secara simbolis diwakili oleh Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi, Ali Rakhman di Kab. Timor Tengah Utara, Kamis (27/7)
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
