BMKG Pasang Alarm Banjir Rob, Warga Pesisir Utara Jawa Timur Diminta Waspada
Citizen News

𝗜𝗡𝗗𝗢𝗡𝗘𝗦𝗜𝗔𝗧𝗢𝗗𝗔𝗬.𝗖𝗢.𝗜𝗗 𝗝𝗮𝘁𝗶𝗺 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya menerbitkan informasi pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Jawa Timur, mulai 30 Mei hingga 4 Juni 2022.
Kepala Stasiun Metereologi Klimatologi Kelas II Maritim Tanjung Perak Taufiq Hermawan mengatakan, kondisi tersebut diprakirakan muncul pasang air laut mencapai 140 cm dari rata-rata permukaan air laut (DPL).
"Pasang air laut menyebabkan terjadinya banjir rob antara 10-20 cm di Wilayah Pesisir Utara Jawa Timur," kata Taufik melalui keterangan tertulis, Minggu (29/5).
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu terjadi cuaca ekstrem, berupa gelombang tinggi dan menyebabkan banjir di pesisir utara Jawa Timur.
Taufik menerangkan, hal itu diakibatkan adanya penguatan angin timuran yang berhembus dari arah timur, sejajar dengan Laut Jawa.
Kondisi tersebut memicu terjadinya daerah bangkitan angin atau fetch yang menyebabkan tingginya gelombang di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur.
"Gelombang menjadi tinggi di Laut Jawa mencapai 2.5m dan di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur mencapai 4.5m," terangnya.
Kondisi pasang harian di Jawa Timur menimbulkan adanya peningkatan ketinggian muka air laut menjadi 1,2 meter.
"Ditambah potensi hujan yang masih cukup tinggi berakibat peningkatan debit air sungai dan ketinggian muka air laut," jelasnya.
Berita selengkapnya silahkan klik link atau tautan berikut ini,
https://indonesiatoday.co.id/read/bmkg-pasang-alarm-banjir-rob-warga-pesisir-utara-jatim-waspada-752109
Kepala Stasiun Metereologi Klimatologi Kelas II Maritim Tanjung Perak Taufiq Hermawan mengatakan, kondisi tersebut diprakirakan muncul pasang air laut mencapai 140 cm dari rata-rata permukaan air laut (DPL).
"Pasang air laut menyebabkan terjadinya banjir rob antara 10-20 cm di Wilayah Pesisir Utara Jawa Timur," kata Taufik melalui keterangan tertulis, Minggu (29/5).
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu terjadi cuaca ekstrem, berupa gelombang tinggi dan menyebabkan banjir di pesisir utara Jawa Timur.
Taufik menerangkan, hal itu diakibatkan adanya penguatan angin timuran yang berhembus dari arah timur, sejajar dengan Laut Jawa.
Kondisi tersebut memicu terjadinya daerah bangkitan angin atau fetch yang menyebabkan tingginya gelombang di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur.
"Gelombang menjadi tinggi di Laut Jawa mencapai 2.5m dan di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur mencapai 4.5m," terangnya.
Kondisi pasang harian di Jawa Timur menimbulkan adanya peningkatan ketinggian muka air laut menjadi 1,2 meter.
"Ditambah potensi hujan yang masih cukup tinggi berakibat peningkatan debit air sungai dan ketinggian muka air laut," jelasnya.
Berita selengkapnya silahkan klik link atau tautan berikut ini,
https://indonesiatoday.co.id/read/bmkg-pasang-alarm-banjir-rob-warga-pesisir-utara-jatim-waspada-752109