BMKG Keluarkan Peringatan Bahaya Gelombang Tinggi
Berita Warga

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di kawasan perairan. Menyusul, tinggi gelombang empat sampai enam meter yang sangat berbahaya untuk aktivitas transportasi laut. Akibat cuaca buruk, Pelabuhan Kayangan – Poto Tano sempat ditutup.
‘’Waspadai gelombang tinggi yang mencapai lebih dari dua meter di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, selat alas bagian Selatan, Laut Sumbawa, Perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia bagian Selatan NTB, Selat Sape,’’ kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Bendara Internasional Lombok, Made Budi Setyawan, ST, Kamis, 13 Juni 2019.
Peringatan dini gelombang tinggi sampai 16 Juni mendatang, diperkirakan mulai pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 20.00 Wita. Perkiraan gelombang tinggi dibagi tiga kawasan dan tingkat kekhawatiran. Di kawasan Selat Lombok dan Sumbawa antara 0,5 sampai 2,5 meter.
Peringatan dini gelombang tinggi 2,4 sampai 4 meter juga terjadi di Selat Lombok – sampai Selat Alas bagian Selatan. Perairan Selatan Sumbawa sampai hingga Pulau Sumba dan Samudera Hindia Selatan Sumbawa hingga Pulau Sumba.
Zona ke tiga, tinggi gelombang antara 4 sampai 6 meter di Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Lombok. Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.
Disarankan agar pihak -pihak yang mengelola industri pelayaran, seperti kapal penyeberangan agar mewaspadai situasi ini. Risiko terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan, berbahaya untuk kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter. Untuk kapal tongkang berbahaya dengan kecepatan angin 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Rekomendasi agar diwaspadai juga untuk kapal ferry, dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter. Kapal ukuran besar seperti kargo, kapal pesiar, berbahaya untuk kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
‘’Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,’’ pesannya.
Pelabuhan Ditutup
Akibat cuaca buruk , Rabu (12/6) malam lalu, Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano sempat ditutup. Penutupan akibat cuaca buruk berdampak gelombang besar. Penutupan mulai pukul 21.45 Wita.
‘’Kondisi saat itu hujan lebat disertai angin kencang, jarak pandang terbatas. Kecepatan angin 20 sampai 30 knot dengan tinggi gelombang 1,5 sampai 2 Meter,’’ kata Kepala SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya.
Akibatnya, penyeberangan terganggu. Pukul 20.00 Wita terjadi insiden mobil dum truk terbalik di dalam Kapal Motor Penumpang (KMP) Liberti 01 saat menyeberang dari Kayangan ke Poto Tano Sumbawa.
‘’Insiden tersebut terjadi karena cuaca buruk dan gelombang besar. Kejadian tersebut mengakitbatkan mobil Pajero dan Ertiga, tertindih oleh dump truk yang terbalik tersebut,’’ ujar Sidakarya.
Ditambahkan, demi keamanan transportasi laut, pihak PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Kayangan berkoordinasi dengan Polisi Perairan dan Koramil 1615/02 Pringgabaya bersama- sama memantau situasi hingga cuaca membaik. (ars/yon)
Sumber: https://bit.ly/2IFg8Dq
Keterangan Photo: Sebuah truk menimpa mobil di KMP Liberti 1 akibat cuaca buruk, Rabu malam, 12 Juni 2019. (Suara NTB/SAR_mataram)
‘’Waspadai gelombang tinggi yang mencapai lebih dari dua meter di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, selat alas bagian Selatan, Laut Sumbawa, Perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia bagian Selatan NTB, Selat Sape,’’ kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Bendara Internasional Lombok, Made Budi Setyawan, ST, Kamis, 13 Juni 2019.
Peringatan dini gelombang tinggi sampai 16 Juni mendatang, diperkirakan mulai pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 20.00 Wita. Perkiraan gelombang tinggi dibagi tiga kawasan dan tingkat kekhawatiran. Di kawasan Selat Lombok dan Sumbawa antara 0,5 sampai 2,5 meter.
Peringatan dini gelombang tinggi 2,4 sampai 4 meter juga terjadi di Selat Lombok – sampai Selat Alas bagian Selatan. Perairan Selatan Sumbawa sampai hingga Pulau Sumba dan Samudera Hindia Selatan Sumbawa hingga Pulau Sumba.
Zona ke tiga, tinggi gelombang antara 4 sampai 6 meter di Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Lombok. Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.
Disarankan agar pihak -pihak yang mengelola industri pelayaran, seperti kapal penyeberangan agar mewaspadai situasi ini. Risiko terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan, berbahaya untuk kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter. Untuk kapal tongkang berbahaya dengan kecepatan angin 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Rekomendasi agar diwaspadai juga untuk kapal ferry, dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter. Kapal ukuran besar seperti kargo, kapal pesiar, berbahaya untuk kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
‘’Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,’’ pesannya.
Pelabuhan Ditutup
Akibat cuaca buruk , Rabu (12/6) malam lalu, Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano sempat ditutup. Penutupan akibat cuaca buruk berdampak gelombang besar. Penutupan mulai pukul 21.45 Wita.
‘’Kondisi saat itu hujan lebat disertai angin kencang, jarak pandang terbatas. Kecepatan angin 20 sampai 30 knot dengan tinggi gelombang 1,5 sampai 2 Meter,’’ kata Kepala SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya.
Akibatnya, penyeberangan terganggu. Pukul 20.00 Wita terjadi insiden mobil dum truk terbalik di dalam Kapal Motor Penumpang (KMP) Liberti 01 saat menyeberang dari Kayangan ke Poto Tano Sumbawa.
‘’Insiden tersebut terjadi karena cuaca buruk dan gelombang besar. Kejadian tersebut mengakitbatkan mobil Pajero dan Ertiga, tertindih oleh dump truk yang terbalik tersebut,’’ ujar Sidakarya.
Ditambahkan, demi keamanan transportasi laut, pihak PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Kayangan berkoordinasi dengan Polisi Perairan dan Koramil 1615/02 Pringgabaya bersama- sama memantau situasi hingga cuaca membaik. (ars/yon)
Sumber: https://bit.ly/2IFg8Dq
Keterangan Photo: Sebuah truk menimpa mobil di KMP Liberti 1 akibat cuaca buruk, Rabu malam, 12 Juni 2019. (Suara NTB/SAR_mataram)