Berkah tukar informasi dan berjejaring
Citizen News

Kompip atau Konsorsium monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik di Kota Surakarta terlibat aktif dalam merespon issue covid 19. Setelah melakukan distribusi masker ke pasar tradisional, Kompip membuka grup FB Wong Solo Tukar Info Covid 19.
Kegiatan grup FB ini dilakukan dengan kepercayaan bahwa saluran informasi adalah problem utama dalam pembentukan pengetahuan. Pengetahuan yang tidak cukup karena kurangnya supply informasi akan mengantarkan kepada sikap dan tindakan yang tidak tepat. Maka langkah kecil ini diharapkan bisa membantu banyak pihak bisa saling tukara info dan saling belajar.
Setelah tiga bulan launching, manfaat dari grup ini mulai terasa. Tina Dewi aktifis Kompip misalnya, menyatakan "Dengan adanya grup ini saya baru tahu kalau Swab itu ternyata gitu ya..ngga enak banget membayangkan hidung ditusuk cottonbud sampai dalam gitu. Dengan pengetahuan itu, saya lebih memilih untuk berhati hati dan mengajak untuk melakukan tindakan preventif dengan mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker untuk saling jaga diri jika dikerumunan."
Manfaat yang lain dirasakan oleh Mas Aris anggota grup FB Wong Solo Tukar Info Covid 19. Tanggal 6 Agustus mengepost, "Mas, mbak, mbok aku ditolongin diakseskan/dilinkan BANSOS yang responsif dan fast realisasi, anakku korban PHK (tanpa pesangon) dan dia pengin kuliah, semua usaha lagi terpuruk, matur tengkyu tuk atensinya".
Tanggal 6 Agustus posting di grup, tanggal 7 Mas Aris dipanggil Yayasan Unisri (Universitas Slamet Riyadi) Solo. Lalu tanggal 8 Agustus mas Aris mengirimkan wa kepada aktifis Kompip. Isi wa nya sungguh menggembirakan,"Alhamdulillah, setelah bertemu dengan pengurus Yayasan UNISRI, dan saya paparkan seluruh keadaan dan kendala yang saya hadapi dan melihat minat anak,akhirnya yayasan UNISRI memberi anaku beasiswa 100%,(tanpa uang pendaftaran dll) selama kuliah sampai lulus." Kabarnya kepada aktifis Kompip sumringah.
(Ditulis oleh Eko Setiawan, Kompip Solo)
Kegiatan grup FB ini dilakukan dengan kepercayaan bahwa saluran informasi adalah problem utama dalam pembentukan pengetahuan. Pengetahuan yang tidak cukup karena kurangnya supply informasi akan mengantarkan kepada sikap dan tindakan yang tidak tepat. Maka langkah kecil ini diharapkan bisa membantu banyak pihak bisa saling tukara info dan saling belajar.
Setelah tiga bulan launching, manfaat dari grup ini mulai terasa. Tina Dewi aktifis Kompip misalnya, menyatakan "Dengan adanya grup ini saya baru tahu kalau Swab itu ternyata gitu ya..ngga enak banget membayangkan hidung ditusuk cottonbud sampai dalam gitu. Dengan pengetahuan itu, saya lebih memilih untuk berhati hati dan mengajak untuk melakukan tindakan preventif dengan mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker untuk saling jaga diri jika dikerumunan."
Manfaat yang lain dirasakan oleh Mas Aris anggota grup FB Wong Solo Tukar Info Covid 19. Tanggal 6 Agustus mengepost, "Mas, mbak, mbok aku ditolongin diakseskan/dilinkan BANSOS yang responsif dan fast realisasi, anakku korban PHK (tanpa pesangon) dan dia pengin kuliah, semua usaha lagi terpuruk, matur tengkyu tuk atensinya".
Tanggal 6 Agustus posting di grup, tanggal 7 Mas Aris dipanggil Yayasan Unisri (Universitas Slamet Riyadi) Solo. Lalu tanggal 8 Agustus mas Aris mengirimkan wa kepada aktifis Kompip. Isi wa nya sungguh menggembirakan,"Alhamdulillah, setelah bertemu dengan pengurus Yayasan UNISRI, dan saya paparkan seluruh keadaan dan kendala yang saya hadapi dan melihat minat anak,akhirnya yayasan UNISRI memberi anaku beasiswa 100%,(tanpa uang pendaftaran dll) selama kuliah sampai lulus." Kabarnya kepada aktifis Kompip sumringah.
(Ditulis oleh Eko Setiawan, Kompip Solo)