Bergerak Bersama Untuk Meluaskan Jejaring dan Mengembangkan Usaha
Berita Warga

Program Livelihood Economic Development (LED) kerjasama antara CSR PT. Tirta Investama ( AQUA ) pabrik Klaten dengan PERSEPSI yang sudah berjalan di tahun ketiga menghasilkan 10 kelompok UKM yang tersebar di 9 desa dan 1 koperasi di tingkat kecamatan Polanharjo. Capaian yang sungguh menggembirakan di tengah pandemi yang mengguncang.
Program ini merupakan program pendampingan bagi kelompok usaha mikro yang didampingi PERSEPSI bersama AQUA. Kegiatan yang dilaksanakan selama program berlangsung meliputi pelatihan, pendampingan kelompok serta pembentukan koperasi. Pelatihan- pelatihan yang dilaksanakan diantaranya pelatihan motivasi kelompok, pelatihan manajemen kelompok, pelatihan administrasi dan keuangan kelompok, pelatihan motivasi usaha, pelatihan pembuatan makanan olahan, pelatihan keamanan pangan, dan pelatihan packaging. Dalam program pendampingan selama satu tahun terakhir, kami menemukan bahwa UMKM yang berkelompok menerima berbagai manfaat dan lebih berkembang.
Sebelum berkelompok para pelaku usaha mengeluhkan sulitnya pemasaran, kurangnya ilmu dalam usaha dan juga kurangnya modal untuk usaha
Kenapa harus kelompok? Sebelumnya, mereka berdiri sendiri- sendiri dan menghadapi masalah seperti tidak berkembang usahanya, kurangnya pemasaran dan modal. Setelah mulai berkelompok, informasi yang disampaikan lebih efektif, tidak harus door to door. Lebih efektif dan efisien untuk pendamping maupun dampingan sehingga peningkatan kapasitas lebih cepat.
Pendirian koperasi di tingkat kecamatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi dan modal bagi para anggota yang terdiri dari kelompok-kelompok usaha kecil. Syarat masuk koperasi harus melalui kelompok, hal ini mendorong para pelaku usaha jika ingin bergabung kedalam koperasi harus bergabung dulu ke dalam kelompok usaha kecil.
Peningkatan usaha anggota kelompok berdampak pada peningkatan omset, berkelompok menjadikan pelaku usaha memiliki banyak peluang meningkatkan kapasitas diri dan usahanya. Testimoni dari anggota kelompok membuktikan bahwa dengan berkelompok mereka bisa mengembangkan usahanya. Mereka lebih mengenal lebih banyak orang, membangun koneksi serta menciptakan peluang usaha baru.
Berkelompok membentuk mental pelaku usaha lebih berani dalam mengambil resiko. Melalui kelompok, pelaku usaha mendapat banyak pelatihan peningkatan kapasitas untuk mengembangkan diri dan usahanya.
Melalui kelompok para pelaku usaha bisa bekerja sama mengembangkan usaha kelompok sekaligus usaha mandiri. Mereka membentuk usaha bersama dimana usaha mandiri mereka juga masuk didalamnya. Usaha bersama membuat mereka lebih bersemangat, mendapatkan pengalaman dan pelanggan baru.
–
Sebagai contoh ibu Sri Rahayu yang tergabung dalam kelompok Mekar Jaya desa Karanglo memiliki usaha laundry. Sebelum bergabung di kelompok usahanya hanya laundry saja, setelah bergabung usahanya berkembang menjadi berjualan pewangi laundry, detergent serta tas laundry. Bu Yayuk, panggilan akrabnya ibu Sri Rahayu menyebutkan bahwa beliau mendapat tambahan modal melalui kelompok dan juga pelanggannya bertambah karena lebih mengenal lebih banyak orang.
Kelompok usaha kecil yang awalnya hanya dikhususkan untuk perempuan pelaku usaha, namun akhirnya menarik bapak- bapak pelaku usaha juga. Mereka tertarik ikut berkelompok mengingat banyak manfaat yang didapat. Bukan hanya materi atau modal usaha saja tetapi dari segi keuntungan lainnya seperti menambah jaringan dan koneksi.
Pendampingan kelompok harus terus berjalan, karena pendampingan merupakan proses yang dilakukan dalam rangka menjamin kelompok tetap berfungsi dan berjalan untuk mencapai tujuan. Kelompok dikatakan berjalan jika masih ada kegiatan di kelompok tersebut. Jika kegiatan kelompok di masing-masing desa tetap berjalan secara aktif dan rutin maka akan turut mendorong berkembangnya koperasi yang sudah didirikan.
Harapan PERSEPSI sebagai pendamping, kelompok- kelompok usaha kecil bisa mandiri dan bisa membesarkan koperasi yang sudah dibentuk.
Program ini merupakan program pendampingan bagi kelompok usaha mikro yang didampingi PERSEPSI bersama AQUA. Kegiatan yang dilaksanakan selama program berlangsung meliputi pelatihan, pendampingan kelompok serta pembentukan koperasi. Pelatihan- pelatihan yang dilaksanakan diantaranya pelatihan motivasi kelompok, pelatihan manajemen kelompok, pelatihan administrasi dan keuangan kelompok, pelatihan motivasi usaha, pelatihan pembuatan makanan olahan, pelatihan keamanan pangan, dan pelatihan packaging. Dalam program pendampingan selama satu tahun terakhir, kami menemukan bahwa UMKM yang berkelompok menerima berbagai manfaat dan lebih berkembang.
Sebelum berkelompok para pelaku usaha mengeluhkan sulitnya pemasaran, kurangnya ilmu dalam usaha dan juga kurangnya modal untuk usaha
Kenapa harus kelompok? Sebelumnya, mereka berdiri sendiri- sendiri dan menghadapi masalah seperti tidak berkembang usahanya, kurangnya pemasaran dan modal. Setelah mulai berkelompok, informasi yang disampaikan lebih efektif, tidak harus door to door. Lebih efektif dan efisien untuk pendamping maupun dampingan sehingga peningkatan kapasitas lebih cepat.
Pendirian koperasi di tingkat kecamatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi dan modal bagi para anggota yang terdiri dari kelompok-kelompok usaha kecil. Syarat masuk koperasi harus melalui kelompok, hal ini mendorong para pelaku usaha jika ingin bergabung kedalam koperasi harus bergabung dulu ke dalam kelompok usaha kecil.
Peningkatan usaha anggota kelompok berdampak pada peningkatan omset, berkelompok menjadikan pelaku usaha memiliki banyak peluang meningkatkan kapasitas diri dan usahanya. Testimoni dari anggota kelompok membuktikan bahwa dengan berkelompok mereka bisa mengembangkan usahanya. Mereka lebih mengenal lebih banyak orang, membangun koneksi serta menciptakan peluang usaha baru.
Berkelompok membentuk mental pelaku usaha lebih berani dalam mengambil resiko. Melalui kelompok, pelaku usaha mendapat banyak pelatihan peningkatan kapasitas untuk mengembangkan diri dan usahanya.
Melalui kelompok para pelaku usaha bisa bekerja sama mengembangkan usaha kelompok sekaligus usaha mandiri. Mereka membentuk usaha bersama dimana usaha mandiri mereka juga masuk didalamnya. Usaha bersama membuat mereka lebih bersemangat, mendapatkan pengalaman dan pelanggan baru.
–
Sebagai contoh ibu Sri Rahayu yang tergabung dalam kelompok Mekar Jaya desa Karanglo memiliki usaha laundry. Sebelum bergabung di kelompok usahanya hanya laundry saja, setelah bergabung usahanya berkembang menjadi berjualan pewangi laundry, detergent serta tas laundry. Bu Yayuk, panggilan akrabnya ibu Sri Rahayu menyebutkan bahwa beliau mendapat tambahan modal melalui kelompok dan juga pelanggannya bertambah karena lebih mengenal lebih banyak orang.
Kelompok usaha kecil yang awalnya hanya dikhususkan untuk perempuan pelaku usaha, namun akhirnya menarik bapak- bapak pelaku usaha juga. Mereka tertarik ikut berkelompok mengingat banyak manfaat yang didapat. Bukan hanya materi atau modal usaha saja tetapi dari segi keuntungan lainnya seperti menambah jaringan dan koneksi.
Pendampingan kelompok harus terus berjalan, karena pendampingan merupakan proses yang dilakukan dalam rangka menjamin kelompok tetap berfungsi dan berjalan untuk mencapai tujuan. Kelompok dikatakan berjalan jika masih ada kegiatan di kelompok tersebut. Jika kegiatan kelompok di masing-masing desa tetap berjalan secara aktif dan rutin maka akan turut mendorong berkembangnya koperasi yang sudah didirikan.
Harapan PERSEPSI sebagai pendamping, kelompok- kelompok usaha kecil bisa mandiri dan bisa membesarkan koperasi yang sudah dibentuk.