Beramal Jangan Menunggu nanti
Berita Warga

Atmago.com, Yogyakarta---Bulan Ramadhan menjadi ladang amal bagi orang yang beriman, tidak hanya kuantitas namun juga kualitasnya. Maka tidak heran, orang yang beriman di bulan ini, akan memaksimalkan amalannya, dengan tidak menunggu nanti. Hal ini, karena bagian dari implementasi kesyukuran kepada Allah SWT.
Ustadz Abdul Razaq, dalam ceramah jelang Tarawih di masjid Al-Mizan, kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta Sabtu (16/3/2024), mengungkapkan pentingnya beramal di bulan suci Ramadhan dengan tidak menunggu nanti. Salah satu cara agar kita tetap bersyukur, dan dengan syukur tersebut dapat memaksimalkan amaliah bulan ramadhan. Sebagaimana hadist berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ )
"Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Karena ini lebih baik agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian.“ (HR. Bukhari – Muslim)
Ia melanjutkan, di bulan suci ramadhan seyogyanya bersegera dalam beramal dengan tidak menunggu nanti, apalagi tapi. Penyesalan manusia, akan datang belakangan.
"Untuk itu, jangan menunggu nanti, apabila ada kesempatan untuk beramal, lebih-lebih di bulan ramadhan. Tentu sebisa dan semampu kita", ujar Razaq di depan jama"ah masjid Al-Mizan.
Dalam hadist berikut, telah jelas agar tidak menunggu nanti.
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ أوْ عَابِرُ سَبِيلٍ، وكانَ ابنُ عُمَرَ، يقولُ: إذَا أمْسَيْتَ فلا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وإذَا أصْبَحْتَ فلا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ، وخُذْ مِن صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، ومِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
"Rasulullah shallallahu "alaihi wasallam pernah memegang pundakku (Abdullah bin Umar) dan bersabda: "Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara." Ibnu Umar juga berkata; "Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu"” (HR. Bukhari : 6416)
Menurutnya, ada beberapa alasan yang menyebabkan dilarangnya menunda amal kebaikan, yaitu :
1. Kita tidak dapat menjamin untuk hidup pada esok hari.
2. Tidak ada jaminan esok kita masih diberi nikmat kesehatan, memiliki waktu luang seperti hari ini.
3. Menunda amal kebaikan, menyebabkan seseorang terbiasa melakukannya, sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda : “Perlahan-lahan dalam segala sesuatu itu baik, kecuali dalam perbuatan yang berkenaan dengan akhirat.” (H.R. Abu Dawud, Baihaqi dan Hakim).
Dalam Al-Qur"an telah dijelaskan, agar setiap orang mukmin berusaha untuk terus melakukan amaliah terbaik. Karena setiap amal yang dikerjakan, pelakunya akan mendapatkan balasan kebaikan. Perhatikan ayat Al-Qur"an berikut :
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
"Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS. Al-Zalzalah : 7)
Di akhir ceramahnya, Abdul Razaq menegaskan pentingnya berbuat kebaikan, sebagaimana dalam surat al-Isra" berikut :
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” [QS.Al-Isra’: 7]
Selamat memaksimalkan amal di bulan suci Ramadhan. (KangRozaq)
#MasjidBaiturrahmanTamsis
#RamadhanCeria
Ustadz Abdul Razaq, dalam ceramah jelang Tarawih di masjid Al-Mizan, kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta Sabtu (16/3/2024), mengungkapkan pentingnya beramal di bulan suci Ramadhan dengan tidak menunggu nanti. Salah satu cara agar kita tetap bersyukur, dan dengan syukur tersebut dapat memaksimalkan amaliah bulan ramadhan. Sebagaimana hadist berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ )
"Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Karena ini lebih baik agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian.“ (HR. Bukhari – Muslim)
Ia melanjutkan, di bulan suci ramadhan seyogyanya bersegera dalam beramal dengan tidak menunggu nanti, apalagi tapi. Penyesalan manusia, akan datang belakangan.
"Untuk itu, jangan menunggu nanti, apabila ada kesempatan untuk beramal, lebih-lebih di bulan ramadhan. Tentu sebisa dan semampu kita", ujar Razaq di depan jama"ah masjid Al-Mizan.
Dalam hadist berikut, telah jelas agar tidak menunggu nanti.
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ أوْ عَابِرُ سَبِيلٍ، وكانَ ابنُ عُمَرَ، يقولُ: إذَا أمْسَيْتَ فلا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وإذَا أصْبَحْتَ فلا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ، وخُذْ مِن صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، ومِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
"Rasulullah shallallahu "alaihi wasallam pernah memegang pundakku (Abdullah bin Umar) dan bersabda: "Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara." Ibnu Umar juga berkata; "Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu"” (HR. Bukhari : 6416)
Menurutnya, ada beberapa alasan yang menyebabkan dilarangnya menunda amal kebaikan, yaitu :
1. Kita tidak dapat menjamin untuk hidup pada esok hari.
2. Tidak ada jaminan esok kita masih diberi nikmat kesehatan, memiliki waktu luang seperti hari ini.
3. Menunda amal kebaikan, menyebabkan seseorang terbiasa melakukannya, sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda : “Perlahan-lahan dalam segala sesuatu itu baik, kecuali dalam perbuatan yang berkenaan dengan akhirat.” (H.R. Abu Dawud, Baihaqi dan Hakim).
Dalam Al-Qur"an telah dijelaskan, agar setiap orang mukmin berusaha untuk terus melakukan amaliah terbaik. Karena setiap amal yang dikerjakan, pelakunya akan mendapatkan balasan kebaikan. Perhatikan ayat Al-Qur"an berikut :
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
"Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS. Al-Zalzalah : 7)
Di akhir ceramahnya, Abdul Razaq menegaskan pentingnya berbuat kebaikan, sebagaimana dalam surat al-Isra" berikut :
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” [QS.Al-Isra’: 7]
Selamat memaksimalkan amal di bulan suci Ramadhan. (KangRozaq)
#MasjidBaiturrahmanTamsis
#RamadhanCeria